Rondeaktual.com – Coretan Finon Manullang
Menulis tentang siapa Don King, 92 tahun, tidaklah cukup hanya dengan secangkir kopi. Butuh waktu berjam-jam, bahkan berhari-hari.
Penulis tidak ingin “berhari-hari” melainkan cukup yang “berjam-jam” saja. Ditemani musik. Penulis favorit dengan suara Bon Jovi (kelompok musik rock dari Amerika Serikat) dan Merriam Bellina (yang juga aktris terbaik memenangkan Piala Citra melalui film Cinta di Balik Noda).
Mengapa harus berjam-jam hanya untuk menulis seorang Don King?
Tentu saja, sebab Don King telah bertahun-tahun memberikan hidupnya untuk tinju. Tak terhitung dengan jari manusia.
Penulis, belakangan secara sengaja jika menulis Don King selalu “promotor tertua” dan menulis Bob Arum selalu promotor “tertua kedua”.
King dan Arum secara terpisah telah membuat pertandingan bersejarah untuk berbagai kelas. Bukan saja kelas berat yang belakangan secara fantastic mulai bergeser ke Arab Saudi, tetapi pertarungan besar di kelas menengah, kelas welter, kelas ringan, dan kelas bulu. King tidak memiliki petinju di kelas-kelas bawah, yang sering didominasi orang Asia seperti Jepang, Filipina, dan Thailand.
Dikutip dari berbagai sumber, persaingan bisnis tinju King versus Arum telah berlangsung selama bertahun-tahun. King unggul besar pada dekade 70 dan Arum mendominasi pada tahun terakhir ini sampai sekarang.
Don King lahir di Cleveland, Ohio, Amerika Serikat, 20 Agustus 1931. Sekarang berusia 92 tahun. Data ini menempatkan King sebagai promotor tertua. Arum promotor tertua kedua, kelahiran Brooklyn, New York City, 8 Desember 1931. King lebih tua 3 bulan dan 18 hari dari Arum.
Penggemar tinju Tanah Air mengenal King karena dialah satu-satunya promotor tinju dengan gaya sangat flamboyan.
Setidaknya ada lima alasan mengapa King begitu terkenal untuk tinju.
King adalah promotor yang berhasil “menjual” pertandingan Muhammad Ali ke benua Afrika. King menjadi promotor untuk Kejuaraan Dunia kelas berat antara juara WBA dan WBC George Foreman (Amerika Serikat) versus Muhammad Ali (Amerika Serikat), yang terjadi di Stade du 20 Mai, Kinshasa, Zaire (sekarang menjadi negara Republik Demokratik Kongo), Rabu, 30 Oktober 1974.
Pertandingan itu, sampai sekarang, terkenal dengan promosi “Rumble in the Jungle”, yang dimenangkan Ali melalui KO pada ronde delapan. Ali, untuk kedua kalinya, menjadi juara dunia kelas berat. Sepanjang karirnya, Ali mencetak rekor tiga kali juara dunia kelas berat, termasuk mengalahkan Leon Spinks dalam pertandingan ulang langsung 15 ronde di New Orleans, 15 September 1978.
Sehari-hari, King selalu tampil menawan dan itu terlihat di halaman surat kabar maupun Majalah “The Ring” atau Majalah “KO Magazine” dengan cerutu, berlian, dan arloji lapis emas.
Pada era itu, orang jarang mengisap cerutu, karena mahal. King terkenal dengan cerutunya.
Rambut King yang menjulang tinggi, juga tak ada duanya dan disebut sebagai promotor rambut landak. Jika berfoto, King selalu memegang bendera Amerika. Itu ciri khas yang melekat kuat sampai sekarang.
King selalu dikelilingi oleh gadis-gadis cantik dan seksi (baca roundgirls, atau para pembawa papan ronde). Pada tahun terakhir, setelah di usia kepala 9, King menjadi jarang terlihat berpose dengan gadis-gadis cantiknya.
Berdasarkan foto yang beredar ke mana-mana, King pernah mengundang makan malam promotor asal Indonesia, Boy Bolang.
Ketika itu, atau pada tahun 1981, Boy Bolang sedang merintis kejuaraan dunia pertama di Indonesia antara Thomas Americo (Indonesia) dengan juara dunia WBA kelas welter yunior Raja KO Aaron Pryor (Amerika Serikat). Pryor berada di bawah bendera Don King Productions.
Boy Bolang pergi ke Amerika untuk menjumpai King, sekaligus mempromosikan Indonesia sebagai calon tuan rumah kejuaraan dunia. Itu pertemuan paling berharga.
Sayangnya, Boy Bolang tidak bisa kembali ke Indonesia. Ia harus hidup di tanah “pengasingannya” negeri Paman Sam, selama beberapa bulan.
Sementara, kejuaraan dunia di Jakarta berlangsung tidak antara Thomas Americo dengan Aaron Pryor, melainkan antara Thomas Americo dengan juara dunia WBC kelas welter yunior Saoul Mamby (Amerika Serikat), juga milik King.
Mamby dianggap tua dan tidak memiliki pukulan mematikan, seperti kepalan Pryor.
Itulah alasan mengapa tim Jenderal Herman Sarens Soediro mencoret Pryor dan mendatangkan Mamby.
Mamby-Americo terjadi di Istora Senayan (sekarang disebut Gelora Bung Karno), Jakarta, 29 Agustus 1981. Mamby yang dipandang tua, 34 tahun, secara total mengalahkan Americo melalui pertarungan 15 ronde. Ini menjadi pertandingan yang sangat bersejarah bagi perjalanan tinju Indonesia.
King juga sukses menggelar Muhammad Ali versus Joe Frazier, yang diangkat melalui promosi “Thrilla in Manila” di Philippine Coliseum, Quezon City, Filipina, 1 Oktober 1975.
Di pertandingan itu, Ali menghentikan Frazier pada ronde 14, sekaligus mempertahankan sabuk juara dunia kelas berat WBA dan WBC.
Kemenangan Ali dalam Thrilla in Manila membuat kedudukan menjadi 2-1 melawan Frazier (Ali menang angka 15 ronde kejuaraan dunia, Ali kalah angka 12 ronde kejuaraan NABF, dan Ali menang ronde 14).
King tidak hanya terkenal karena “Rumble in the Jungle” di Zaire pada 1974, tetapi sukses mengatur setiap pertandingan kelas berat, termasuk pertarungan bersejarah antara Larry Holmes versus Gerrie Cooney, yang dihentikan wasit pada ronde ke-13, setelah enam belas pukulan beruntun mendarat di tubuh Cooney, yang mewakili kelas berat kulit putih.
King ikut mengorbitkan pertandingan bersejarah antara lain untuk:
LARRY HOLMES
Siapa tidak mengenal Holmes, dialah yang memaksa Ali memilih untuk menyerah, setelah menyelesaikan pertandingan 10 ronde di Caesars Palace, 2 Oktober 1980. Ali gagal menuntaskan lima ronde yang masih tersisa.
Pertandingan tersebut disiarkan langsung TVRI, membuat peredaran uang berhenti selama hampir dua jam di daerah Glodok (sentra penjualan elektronik terkemuka di Jakarta). Ketika itu, para toke pemilik kios sengaja bermurah hati menenteng televisi dari rumahnya sehingga orang-orang dapat melihat langsung bagaimana Holmes berkali-kalai mendaratkan jab-straight ke muka Ali dan menyerah.
ROBERTO DURAN
Duran, petinju terbesar yang pernah lahir dari Panama, mencapai tingkat popularitas tertinggi juga tak lepas berkat Don King Productions, perusahaan tinju milik King.
MIKE TYSON
King berada di belakang ketika Tyson mencetak rekor juara dunia termuda sepanjang sejarah kelas berat. Tyson menjatuhkan Trevor Berbick pada ronde kedua untuk merebut sabuk WBC di Las Vegas, 22 November 1986.
JULIO CESAR CHAVEZ
Selama bertahun-tahun Chavez, petinju terbesar dari Meksiko, bersama King bertanding di daratan Amerika. Chavez menjadi salah satu anak emas King paling banyak menghasilkan uang.
Hampir semua kejuaraan dunia Chavez disiarkan langsung di Indonesia, melalui TVRI disusul RCTI.
King memperlihatkan dominasinya ketika seluruh juara dunia nyaris tidak ada yang lepas dari genggamannya.
Namun, sebesar apa pun pengaruh itu, pengaruh itu juga yang akhirnya menampar mukanya sendiri. King tidak dengan satu petinju saja bermasalah. King menghadapi tuduhan penggelapan uang. King harus mengeluarkan tumpukan dolar yang dimasukkan ke dalam tas untuk membayar para petinju yang menuntutnya. Pembayaran dilengkapi surat perjanjian untuk tidak mengungkit-ungkit keburukan King ke media.
King tidak pernah berhenti. Di usianya yang sudah 92 tahun, masih bertahan, meski dengan petinju yang sepertinya sudah tidak berpotensi untuk menjadi seorang bintang besar. Semua orang sudah menjauh. Mereka merasa aman terikat kontrak dengan promotor besar seperti; Bob Arum, Oscar De La Hoya, Eddie Hearn, Frank Warren. Bahkan sekarang muncul tokoh muda yahng tidak diperhitungkan sebelumnya, yaitu Turki Alalshikh, 42 tahun, yang terbukti sukses memindahkan semua pertandingan besar ke Arab Saudi.
Era King sepertinya sudah berlalu. Sudah sulit untuk kembali sebagai raja tinju. Sejak Henrietta, istri tersayang, meninggal pada 2 Desember 2010, semangat King hilang.
Sebentar lagi, King akan menggelar pertandingan mantan juara dunia empat kelas Adrien “The Problem” Broner (35-4-1, 24 KO) melawan Blair “The Flair” Cobbs (16-1-1, 10 KO) di Hard Rock Live di Seminole Hard Rock Hotel & Casino di Hollywood, Florida, Amerika Serikat, Jumat malam, 7 Juni 2024, atau Sabtu pagi WIB.
Pertandingan itu dipromosikan sebagai Kejuaraan Rakyat WBC (WBC People’s Championship). King memang kaya dengan sejuta gagasan dalam mempromosikan karyanya.
Itulah sedikit tentang promotor tertua Don King. Bila ada yang lewat atau terlupakan, boleh ditambahkan sendiri lalu Anda kirim ke [email protected].