Rondeaktual.com
KONI Kabupaten Bogor telah menerima Federasi Tinju Profesional Indonesia (FTPI) Pusat dan promotor Ryan Thedlim. Berlangsung di ruang rapat lantai 2, Kompleks Olahraga Pakansari, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pertemuan ditutup makan siang bersama, Rabu, 26 Juni 2024.
Jajaran KONI Kabupaten Bogor duduk sebaris dengan Ketua Umum FPTI, Hj. Neneng Artuti, SH dan lelaki “seribu gagasan” Yance Rahayaan. Promotor Ryan Thedlim bersama ko-promotor Ari duduk berhadapan. Hadir legenda tinju Kabupaten Bogor, Kusdiyono, mantan raja kelas welter Pertina.
Rondeaktual.com hadir dalam acara tersebut. Pertemuan dianggap penting untuk mensukseskan penyelenggaraan pertandingan tinju amatir dan profesional (Ampro) yang akan berlangsung di GOR Laga Satria, Pakansari, Kabupaten Bogor, Sabtu, 31 Agustus 2024.
GOR Laga Satria terletak di Pakansari, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. GOR itu pernah menjadi tuan rumah tinju amatir untuk Pra PON Wilayah Tengah dan Wilayah Timur jilid II tahun 2019.
Ketua Umum FTPI, Hj. Neneng Astuti, SH berharap tinju bisa bangkit lagi di Kabupaten Bogor. “Pembinaan tinju amatir harus sejalan dengan pembinaan tinju profesional. Jangan hanya membina tinju pro tetapi melupakan tinju amatir,” kata Neneng Astuti, mantan promotor internasional yang pernah menyelenggarakan pertandingan di Karang Panjang, Ambon dan di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta.
“Dalam audensi dengan KONI Kabupaten Bogor, ada empat agenda yang kami sampaikan,” kata penggagas FTPI, Yance Rahayaan. “Pertama, pembukaan dan perkenalan tim tinju oleh pembina promotor. Kedua, penyampaian visi, misi, maksud dan tujuan event tinju Ampro GOR Laga Satria, serta persetujuan dan dukungan dari Pemda Kabupaten Bogor. Ketiga, bentuk kerja sama yang diharapkan oleh promotor Ryan Thedlim Koh Awi kepada Pemda dan KONI Kabupaten Bogor untuk sukses event 31 September mendatang.”
Disampaikan oleh promotor Ryan Thedlim, petinju profesional yang akan bertanding antara lain:
1. KO King Waldo Sabu (Prayoga Kabupaten Bogor) melawan Benedikno Aten Sihite (Universitas Moestopo Jakarta). Waldo Sabu sudah lama tidak naik ring. Sementara, Benedikno Aten aktif naik ring termasuk rutinitas sehari-sari sebagai pelatih.
2. Yeret Tiljuir melawan Rivaldo Sabu. Tiljuir sudah memiliki pengalaman pertandingan profesional. Rivaldo Sabu sebelumnya dikenal salah satu petiju amatir yang bagus milik Kabupaten Bogor.
3. Charles Balens menghadapi Pontius Sanoto. Kedua petinju terbilang wajah baru di ring profesional.
4. Beny Panzer melawan Marco Tuhumuri. Kedua petinju sama-sama terkenal dan memiliki pengalaman panjang. Beny Panzer lama membawa nama daerah Jawa Tengah dan sudah satu tahun ini pindah tugas ke Kodam Siliwangi. Marco Tuhumuri pernah tercatat sebagai petinju terbaik kelas welter dengan menyandang gelar KTI, ATI, KTPI.
Promotor Ryan Thedlim tidak menjelaskan berapa ia membayar setiap petinju yang bertanding.
Berdasarkan tardisi yang masih berlaku sampai sekarang, tarif seorang petinju profesional Indonesia untuk partai tambahan tidak lebih dari Rp 1 juta per ronde. Jika bertandig 6 ronde, maka honor yang akan diterimanya Rp 6 juta bersih. (Rondeaktual.com)