Rondeaktual.com
Tim PON Sulut cabor tinju seharusnya sudah tiba di pusat latihan tinju Hengky Silatang (HS) Boxing Camp, Desa Parigi Mekar, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Minggu pagi, 14 Juli 2024.
Disampaikan oleh Sekretaris Pengprov Pertina Sulut, Maikel Lukas, tim PON Sulut baru bisa berangkat dari Manado pada Senin sore.
“Barangkali, kami tiba Senin malam (15 Juli) langsung menuju HS Boxing Ciseeng,” kata Maikel Lukas. Rombongan Tim PON Sulut akan dipimpin langsung oleh mantan Ketua Pengprov Pertina Sulut, Reyno Bangkang.
Keterlambatan tiba di pusat latihan tinju HS Boxing Camp karena tiket pesawat habis. Tim PON Sulut datang dengan seluruh petinju yang akan bertanding pada PON Aceh-Sumut di Pematang Siantar, 9 hingga 20 September 2024.
Tim PON Sulut akan menjalani latihan penuh di HS Boxing Camp Ciseeng, untuk waktu yang belum dipastikan. Petinju Sulut butuh latih tanding yang kuat.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sulut berhasil merebut 11 tiket putra dan putri untuk bertanding pada PON ke-21 Aceh-Sumut 2024. Ditangani pelatih kepala Bonyx Saweho, petinju Indonesia terakhir yang bertanding di Olimpiade Athena 2001. Pelatih Patrick Timbowo juga ikut termasuk legenda tinju Sulut Toar Sompotan, yang sudah diplot sebagai pelatih. Toar Sompotan asal Kota Tomohon, terakhir merebut medali perak kelas berat ringan PON XX Papua 2020, setelah dalam final dihentikan petinju Jawa Barat, Bram Betaubun.
TIM PON SULUT
1. ISRAELLAH SAWEHO, kelas minimum, 48 kilogram, putri.
Saweho lolos dari Pra PON I Makassar, merebut medali perak. Di perandingan final, Israellah kalah tidak bertanding melawan Endang (Nusa Tenggara Barat).
2. MARIA MANGUNTU, kelas bulu, 57 kilogram, putri. Manguntu lolos dari Pra PON I Makassar, dengan tidak disangka-sangka berhasil merebut medali emas. Dalam final, Manguntu mengalahkan seniornya yang banyak pengalaman internasional Silpa Lau Ratu (Kalimantan Selatan).
3. NOVELIA MOCODOMPIS, kelas ringan, 60 kilogram, putri. Mocodampis lolos dari Pra PON II Kupang, merebut medali perunggu. Dalam semifinal, Mocodampis kalah melawan Nurul Nukuhehe (DKI Jakarta), yang akhirnya maju sebagai juara.
4. PUSPA BELAMONGAN, kelas terbang ringan, 50 kilogram, putri. Belamongan tidak merebut medali tetapi lolos dari Pra PON II Kupang karena menempati peringkat 5.
5. EXEL KARIMELA, kelas terbang ringan, 48 kilogram, putra. Karimela lolos dari Pra PON I Makassar, merebut medali emas, setelah dalam final mengalahkan Fernando Ayer (Papua Barat).
6. ANGGA MEWENGKANG, kelas terbang, 51 kilogram, putra. Wewengkang lolos dari Pra PON II Kupang. Merebut medali perunggu, dalam semifinal kalah di tangan Krispinus Wonda (Bali).
7. RICCO KANSIL, kelas bantam, 54 kilogram, putra. Kansil lolos dari Pra PON I Makassar, merebut medali perunggu. Dalam semifinal, Kansil kalah melawan petinju tuan rumah Sulawesi Selatan, Yosua Masihor.
8. NOLFI ROPIT ENGKENG, kelas bulu, 57 kilogram, putra. Engkeng lolos dari Pra PON I Makassar, merebut medali emas. Dalam final, Engkeng mengalahkan harapan Jawa Barat, Eliezer Ginzales.
9. JACZON TATAMANG, kelas ringan, 60 kilogram, putra. Lolos dari Pra PON I Makassar. Tatamang merebut medali perak, setelah dalam final kalah melawan petinju tuan rumah, Sulawesi Selatan, Abraham Masihor.
10. FARRAND PAPENDANG, kelas welter ringan, 63,5, putra. Papendang lolos dari status sebagai petinju Pelatnas.
11. VINKY MONTOLALU, kelas menengah, 75 kilogram, putra. Montolalu lolos dari Pra PON II Kupang, merebut medali emas. Dalam final, mengalahkan Burhanuddin Adurat (Jawa Tengah). PON Aceh-Sumut menjadi PON yang keempat kalinya sekaligus yang terakhir bagi Montolalu.
Bonyx Saweho menjelaskan, dalam rombongan Tim PON Sulut, terdapat atlet cadangan Tahumil Junior kelas terbang 51 kilogram dan Luis Mawi Kere kelas bantam 54 kilogram. Masih ada dua pelatih lainnya, Yohanenes Paduli dan Fernando Silangen. Tim PON Sulut ditangani oleh manajer Andika Baramuli. “Pak Reno Bangkang adalah ketua romrongan. Tim PON Sulut sangat didukung oleh Ketua Pengprov Sulut (DR. dr. Fransiscus Andi Silangen, SPB, KBD). Tim PON Sulut cabor tinju adalah tim yang kuat. Kami menginginkan medali emas PON Aceh-Sumut,” kata Bonyx Saweho, yang sukses mengawinkan medali emas tinju-silat bersama Pengky Simbar pada PON XVII/2008 Kalimantan Timur.
PON XXI Aceh-Sumut menjadi PON pertama diselenggarakan di dua provinsi, yang juga akan menjadi yang perdana dengan peserta empat provinsi Daerah Otonom Baru (DOB) Papua, yaitu Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Barat Daya.
Pada PON Papua XX 2020 (tunda setahun menjadi 2021), Sulut mengirim lima petinju, yang secara luar biasa berhasil merebut emas-perak-perunggu 2-1-1.
SULUT PADA PON PAPUA
1. Juandi Abas, medali emas kelas pin, 46 kilogram, putra.
2. Farrand Papendang, medali emas kelas welter ringan, 64 kilogram, putra.
3. Toar Sompotan, medali perak kelas berat ringan, 81 kilogram.
4. Veronika Nicolaas, medali perunggu kelas bantam, 54 kilogram, putri.
5. Adrianus Salamisi, kelas ringan, 60 kilogram, putra, satu-satunya gagal medali. (Finon Manullang)