Rondeaktual.com
Olimpiade XVII berlangsung di Roma, Italia, 25 Agustus hingga 11 September 1960.
Tuan rumah Italia tampil kuat dengan merebut emas-perak-perunggu 3-3-1, disusul Amerika Serikat 3-0-1.
DAFTAR JUARA
OLIMPIADE ROMA 1960
Kelas terbang, 51 kilogram
Emas: Gyula Torok (Hungaria).
Perak: Sergey Sivko (Uni Soviet).
Perunggu Abdel Moneim El-Guindi (Mesir) dan Kyyoshi Tanabe (Jepang).
Kelas bantam, 54 kilogram
Emas Oleg Grigoryev (Uni Soviet).
Perak: Primo Zamparini (Italia).
Perunggu: Oliver Taylor (Australia) dan Brunon Bendig (Polandia).
Kelas bulu, 57 kilogram
Emas: Francesco Musso (Italia).
Perak: Jerzy Adamski (Polandia).
Perunggu: Jorma Limmonen (Finlandia) dan William Meyers (Afika Selatan).
Kelas ringan, 60 kilogram
Emas: Kezimierz Pazdzior (Polandia).
Perak: Sandro Lopopolo (Italia).
Perunggu: Richard McTaggart (Inggris Raya) dan Abel Laudonia (Argentina).
Kelas welter ringan, 63,5 kilogram
Emas: Bohumil Nemecek (Cekoslowakia).
Perak: Clement Quartey (Ghana).
Perunggu: Marian Kasprzyk (Polandia) dan Quincey Daniels (Amerika Serikat).
Kelas welter, 67 kilogram
Emas: Nino Benvenuti (Italia).
Perak: Yuri Radonyak (Uni Soviet).
Perunggu: Jimmy Lloyd (Inggris Raya) dan Leszek Drogosz (Polandia).
Kelas menengah ringan, 71 kilogram
Emas: Wilbert McClure (Amerika Serikat).
Perak: Carmelo Bossi (Italia).
Perunggu: William Fisher (Inggris Raya) dan Boris Lagutin (Uni Soviet).
Kelas menengah, 75 kilogram
Emas: Eddie Crook Jr (Amerika Serikat).
Perak: Tadeusz Walasek (Polandia).
Perunggu: Ion Monea (Rumania) dan Yevgeny Feofanov (Uni Soviet).
Kelas berat ringan, 81 kilogram
Emas Cassius Clay (Amerika Serikat).
Perak: Zbigniew Pietrzykowski (Polandia).
Perunggu: Giulio Saraudi (Italia) dan Anthony Madigan (Australia).
Kelas berat, 81 kilogram ke atas
Emas: Francesco de Piccoli (Italia).
Perak: Daniel Bekker (Afrika Selatan).
Perunggu: Gunter Siegmund (Jerman) dan Josef Nemec (Cekoslowakia).
Italia tampil sangat kuat dengan merebut emas-perak-perunggu 3-3-1, disusul Amerika Serikat 3-0-1, Polandia 1-3-3, Uni Soviet 1-2-2, Cekoslowakia 1-0-1, Hongaria 1-0-0, Afrika Selatan 0-1-1, Ghana 0-1-0, Inggris Raya 0-0-3, Australia 0-0-2, Argentina 0-0-1, Mesir 0-0-1, Finlandia 0-0-1, Jepang 0-0-1, Rumania 0-0-1, Jerman 0-0-1.
Total Medali emas-perak-perunggu 10-10-20.
Olimpiade Roma dikenang karena salah satunya melahirkan Cassius Clay, yang kumudian dikenal sebagai Muhammad Ali.
Ada dua juara Olimpiade Roma yang menjadi juara dunia profesional, yaitu Cassius Cly (Amerika Serikat) dan Nino Benvenuti (Italia).
Cassius Clay bertanding di kelas berat ringan, 81 kilogram, yang dalam final mengalahkan Zbigniew Pietrzykowski (Polandia). Clay kemudian menjadi juara dunia profesional kelas berat.
Nino Benvenuti bertanding di kelas welter, 67 kilogram, yang dalam final mengalahkan Yuri Radonyak (Uni Soviet). Benvenuti kemudian menjadi juara dunia profesional kelas menengah yunior, setelah mencetak KO pada ronde keenam atas rekan senegaranya Italia, Sandro Mazzinghi, yang terjadi di Milan, Juni 1965. Benvenuti merebut dua sabuk juara dunia sekaligus; WBA kelas menengah yunior dan WBC kelas menengah yunior.
MUHAMMAD ALI
Kisah tentang Cassius Clay sangat panjang. Singkat cerita, Clay menjadi Muhammad Ali dan mencetak rekor tiga kali juara dunia kelas berat.
Itu bukan satu-satunya. Ellyas Pical dari Indonesia mencetak rekor tiga kali juara dunia IBF kelas bantam yunior. Kita juga harus mengakui rekor Evander Holyfield yang luar biasa empat kali juara dunia kelas berat.
Berikut data tiga kali Muhammad Ali menjadi juara dunia kelas berat, dikutip dari buku Ian Marrison.
1. Ali pertama kali juara dunia kelas berat setelah menghentikan langkah Sonny Liston pada ronde keenam di Convention Center, Miami Beach, 5 Februari 1964.
2. Ali untuk kedua kalinya menjadi juara dunia kelas berat, setelah memukul KO juara George Foreman pada ronde kedelapan yang sangat bersejarah di Kinshasa, Zaire, 30 Oktober 1974.
3. Ali untuk ketiga kalinya menjadi juara dunia kelas berat, setelah menang angka melalui pertarungan 15 ronde melawan Leon Spinks, New Orleans, 15 September 1978.
Muhammad Ali memang tak tersamai oleh petinju kelas berat manapun, meski yang terbesar adalah Joe Louis. Ali setidaknya pernah dua kali datang ke Indonesia.
Pada 20 Oktober 1973 di GBK Senayan, Jakarta, Ali bertanding non gelar dan mendapat unanimous decision dua belas ronde melawan petinju Belanda, Rudie Lubbers.