Rondeaktual.com
Olimpiade Tokyo berlangsung dari 11 hingga 23 Oktober 1964. Ada 10 kelas yang dipertandingkan, tanpa kelas berat super.
DAFTAR JUARA
OLIMPIADE TOKYO
Kelas terbang, 51 kilogram
Emas: Fernando Atzori (Italia).
Perak: Artur Oleck (Polandia).
Perunggu: Robert John Carmody (Amerika Serikat) dan Stanislav Sorokin (Uni Soviet).
Kelas bantam, 54 kilogram
Emas: Takao Sakurai (Jepang).
Perak: Chung Shin Cho (Korea Selatan).
Perunggu: Juan Fabila Mendoza (Meksiko) dan Washington Rodriguez (Uruguay).
Kelas bulu, 57 kilogram
Emas: Stanislav Stepashkin (Uni Soviet).
Perak: Anthony Villanueva (Filipina).
Perunggu: Heinz Schulz (Jerman) dan Charles Brown (Amerika Serikat).
Kelas ringan, 60 kilogram
Emas: Jozef Grudzien (Polandia).
Perak: Velikton Barannikov (Uni Soviet).
Perunggu: Jim McCourt (Irlandia) dan Ronald Allen Harris (Amerika Serikat).
Kelas welter ringan, 63,5 kilogram
Emas: Jerzy Kulej (Polandia).
Perak: Yevgeny Frolov (Uni Soviet).
Perunggu: Habib Galhia (Tunisia) dan Eddie Blay (Ghana).
Kelas welter, 67 kilogram
Emas: Marian Kasprzyk (Polandia).
Perak: Ricardas Tamulis (Uni Soviet).
Perunggu: Pertti Purhonen (Finlandia) dan Silvano Berthini (Italia).
Kelas menengah ringan, 71 kilogram
Emas: Boris Lagutin (Uni Soviet).
Perak: Joseph Gonzales (Prancis).
Perunggu: Nojim Maiyegun (Nigeria) dan Jozef Grzesiak (Polandia).
Kelas menengah, 75 kilogram
Emas: Valeri Popenchenko (Uni Soviet).
Perak: Emil Schulz (Jerman).
Perunggu: Franco Valle (Italia) dan Tadeusz Walasek (Polandia).
Kelas berat ringan, 81 kilogram
Emas: Cosimo Pinto (Italia).
Perak: Aleksei Kiselyov (Uni Soviet).
Perunggu: Alexander Nikolov (Bulgaria) dan Zbigniew Pietrzykowski (Polandia).
Kelas berat, 81 kilogram ke atas
Emas: Joe Frazier (Amerika Serikat).
Perak: Hans Huber (Jerman).
Perunggu: Giuseppe Ros (Italia) dan Vadim Yemelyanov (Uni Soviet).
Uni Soviet menguasai pertandingan dengan hasil emas-perak-perunggu 3-4-2, disusul Polandia 3-1-3, Italia 2-0-3, Amerika Serikat 1-0-3, Jepang 1-0-0, Jerman 0-2-1, Prancis 0-1-1, Filipina 0-1-0, Korea Selatan 0-1-0, Bulgaria 0-0-1, Finlandia 0-0-1, Ghana 0-0-1, Irlandia 0-0-1, Meksiko 0-0-1, Nigeria 0-0-1, Tunisia 0-0-1, Uruguay 0-0-1.
Total medali yang diperebutkan emas-perak-perunggu 10-10-20.
Olimpiade Tokyo mengantar kejayaan tinju Asia. Betapa tidak, Asia merebut emas-perak-perunggu 1-2-0, melalui:
1. Takao Sakurai (Jepang), merebut medali emas kelas bantam, 54 kilogram, setelah mengalahkan Chung Shin Cho (Korea Selatan). Di semifinal, Sakurai mengakahkan petinju Meksiko, Juan Fabila Mendoza dan Cho mengalahkan petinju Uruguay, Washington Rodriguez (Uruguay).
2. Chung Shin Cho (Korea Selatan), merebut medali perak, dalam final kelas bantam kalah melawan petinju tuan rumah Jepang, Takao Sakurai.
3. Anthony Villanueva (Filipina), merebut medali perak kelas bulu, dalam final kalah melawan Stanislav Stepashkin (Uni Soviet). Pada semifinal, Villanueva mengalahkan petinju Amerika Serikat, Charles Brown.
Itu merupakan sukses yang hebat bagi. Tak heran bila kekuatan tinju Jepang, Filipina, Korea Selatan, lebih di atas jika dibandingkan dengan hasil yang dicapai petinju Asia lainnya.
Sampai sekarang, petinju Indonesia belum ada yang berhasil merebut medali. Kita selalu berharap dan terus berharap, semoga pada olimpiade mendatang ada petinju Indonesia yang mampu merebut medali. Perunggu saja, sudah merupakan sejarah bagi Pertina.
Salah satu yang paling hebat dari Olimpiade Tokyo, tentu pemegang medali emas kelas berat. Mari kita lihat siapa orangnya.
Ternyata, pemegang medali emas kelas berat Olimpiade Tokyo adalah Joe Frazier dari Amerika Serikat.
Orang yang biasa mengikuti sejarah tinju profesional akan menerima Joe Frazier sebagai juara dunia kelas berat. Smokin Joe adalah nama julukannya, merebut gelar dunia WBA dan WBC yang sedang kosong setelah menghentikan perlawanan Jimmy Ellis (Amerika Serikat) pada ronde keempat dari lima belas ronde yang direncanakan di Madison Square Garden, New York City, New York, 16 Februari 1970.
Berdasarkan isi buku Guiness Book yang ditulis oleh Ian Morrison, Frazier tiga kali bertanding melawan Muhammad Ali. Inilah datanya:
1. Frazier menang angka dari Ali melalui pertarungan 15 ronde di Madison Square Garden, New York City, New York, 8 Maret 1971. Frazier mempertahankan gelar juara dunia WBA dan WBC kelas berat.
2. Frazier kalah angka melalui pertarungan 12 ronde untuk gelar NABF kelas berat di Madison Square Garden, New York City, New York, 28 Januari 1974.
3. Frazier menyerah dari Ali pada ronde 14 untuk gelar dunia WBA dan WBC, yang terjadi di Quezon City, Filipina
Itulah data pertarungan Frazier-Ali, yang berlangsung untuk dua kali kejuaraan dunia dan sekali bukan kejuaraan dunia. Frazier sekali mengalahkan Ali dan dua kali kalah.
Salah satu pertarungan Frazier-Ali paling dikenang terjadi di Cubao, Quezon City, Filipina, yang sampai sekarang dikenal dengan “The Thrilla in Manila”.
Sebelum pertarungan, Ali memanfaatkan promosi dengan cara mengejek Frazier sebagai “Gorila”, yang berhasil membuat Frazier marah. Pada ronde 14 dan untuk menghindar kerusakan mata lebih buruk, pelatih Eddie Futch menyuruh Frazier menyerah. Setelah melewati pertarungan paling brutal sepanjang 14 ronde, Frazier dan Ali dilarikan ke rumah sakit.
Joe Frazier dipandang sebagai salah satu petinju kelas berat terhebat sepanjang masa. Tangan kirinya sering melahirkan KO. Gaya menyerangnya yang tak henti-hentinya membuatnya sangat ditakuti lawan. Frazier tercatat sebagai petinju pertama yang mengalahkan Muhammad Ali.
Sepanjang karir profesionalnya, Joe Frazier menang-kalah-draw 32-4-1 (27 KO). Joe Frazier mengalami empat kali kekalahan; dua kali dari George Foreman dan dua kali dari Muhammad Ali.
Joe Frazier lahir di Beaufort, Carolina Utara, Amerika Serikat, 12 Januari 1944, dengan nama Joseph William Frazier.
Joe Frazier meninggal di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat, 7 November 2011, dalam usia 67 tahun.