Rondeaktual.com – Tiga petinju DKI Jakarta yang bertanding di semifinal berhasil memenangkan pertandingan sekaligus melangkah ke final PON XXI Aceh-Sumatera Utara. Pertandingan semifinal berlangsung di Pematangsiantar, Selasa, 17 September 2024.
Juara Dunia Ellyas Pical Hadir
Pertandingan hari ini sangat spesial. Hadir juara tinju dunia kelas bantam yunior IBF tahun 1985 Ellyas Pical. Kehadiran legenda tinju Indonesia itu diumumkan secara terbuka oleh pembawa acara Adam Simanjuntak.
Southpaw Ellyas Pical berdiri di kursi tamu utama, persis di sebelah kiri Ketua Umum PP Pertina, Komaruddin Simanjuntak. Ellyas Pical menurunkan topinya kemudian memberi hormat kepada penonton.
Ellyas Pical menjadi petinju Indonesia pertama yang berhasil merebut gelar juara tinju dunia, setelah kepalan kidalnya memukul KO juara sebelumnya Ju Do Chun dari Korea Selatan di Istora Senayan, Jakarta, Jumat malam, 3 Mei 1985.
Hadir juga tokoh tinju dari Riau (Robin Hutagalung dan Istri), Reza Ali (Ketum PP Pertina 2012-2016), Romein Manalu (Ketua Pengprov Pertina Sumut sebelumnya).
Pada pertandingan kelas welter putra, Matius Mandiangan memenangkan pertandingan semifinal dengan 5-0 melawan kidal Topaz Siregar (Riau). Pada ronde kedua, satu straight telak mendarat di tubuh Topaz Siregar yang hampir saja membuat tubuh sangkut di tali ring. Wasit datang dan menghitung Topaz Siregar. Sampai sekarang, Matius Mandingan belum pernah kalah melawan Topas Siregar.
Selanjutnya, Matius akan bertanding melawan Libertus Gha (Nusa Tenggara Timur) pada final hari Kamis, 19 September. Libertus menang KO pada ronde kedua melawan Glen Yamko (Papua Barat).
Dalam pertandingan kelas bantam putra, pria paling sulit dipukul Aldoms Suguro (Jakarta) melangkah ke final setelah mengalahkan kidal Ilham Tapajati (Jawa Barat). Aldoms tampil bagus. Ilham bertanding antiklimaks.
Hengky Silatang yang sempat marah karena fisik Aldoms Suguro sangat buruk di pertandingan perempat final, hari ini ia memuji selangit Aldoms Suguro.
“Hebat. Dia bermain bagus. Staminanya sangat penting dan itu menjadi kunci kemenangan Aldoms atas Ilham Tapajati,” komentar Hengky Silatang. Ia sangat sibuk sekali menghitung uang pecahan lima puluh ribu rupiah setiap petinjunya memenangkan pertandingan. Hengky tetap komit memberikan uang penyemangat. Uang sengaja disimpan di dalam tas hitam yang selalu ditentengnya.
Pada pertandingan final kelas bantam putra, Aldoms akan bertemu Yosua Masihor (Sulawesi Selatan) yang memenangkan pertandingan semifinal melawan Flanuari Daud (Nusa Tenggara Timur). Final dijadwalkan hari Kamis.
Kelas bulu putra, Asriudin Tapalaola (Jakarta) mengalahkan Mardianus Bulu (Nusa Tenggara Timur). Di final, Asriudin akan menghadapi kelas bulu Sulawesi Utara, Nolvy Engkeng, yang mengalahkan Rasoki Simatupang (Sumatera Utara).
Seperti biasa, tiga petinju yang masuk final memperoleh uang masing-masing Rp 2.000.000 dari pribadi Ketua Pengorov Pertina DKI Jakarta, Hengky Silatang, yang hadir menyaksikan pertandingan.
“Tetap jaga kondisi supaya bisa tampil maksimal di pertandingan final. Jangan ada yang takabur. Hanya dengan doa dan kerja keras kita bisa memenangkan medali emas PON Aceh-Sumatera Utara,” kata Hengky Silatang, didampingi Ketua Harian Pengprov Pertina DKI, Elijose Pangaribuan.
DKI Jakarta masih memungkinkan untuk mengambil tempat di final putri.
Besok, tiga petinju putri DKI yang akan bertanding di semifinal adalah:
Novita Sinadia melawan Hindriawati Haer (Sulawesi Selatan) dalam kelas bantam.
Ratna Sari Devi melawan Juliandra Fanon (Bali) dalam kelas bulu.
Nurul Nukuhehe melawan Veronica Tobias (Kalimantan Timur) dalam kelas ringan.
Pertandingan semifinal terakhir akan berlangsung Rabu, mulai pukul 14.00 WIB.
Seluruh pertandingan final (9 kelas putri dan 11 kelas putra) akan berlangsung di Aula Universitas HKBP Nommensen, Pematangsiantar, Sumatera Utara, Kamis, 19 September.
Jumat, 20 September 2024, adalah hari kepulangan peserta. (Finon Manulkang, Kota Pematangsiantar)