Rondeaktual.com – Vinky Montolalu, 35 tahun, mencatat rekor empat kali mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON). Tidak semua menghasilkan rasa bangga. Ia pernah “dipotong” agar tidak juara. Tetapi, pada PON XXI cabor tinju yang dipusatkan di Pematangsiantar, Sumatera Utara, Vinky Montolalu (berdarah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara) menutupnya dengan indah. Vinky lahir di Tomohon, Sulawesi Utara, 13 September 1989, merebut medali emas kelas menengah PON XXI/2024.
Itu luar biasa. Di saat usia 35 tahun, yang baginya sudah tua untuk ukuran olahraga tinju, ternyata masih bisa memberikan yang terbaik. Merebut medali emas PON XXI adalah janjinya kepada Pengprov Pertina Sulawesi Utara.
“Saya berjanji, di usia terakhir ini, saya akan mempersembahkan medali emas untuk Provinsi Sulawesi Utara, yang kembali menerima saya,” kata Vinky Montolalu, beberapa saat sebelum melangkah ke pertandingan. Janji Vinky terjawab. Itu sebuah pelajaran berharga.
Untuk menghadapi PON XXI/2024, Vinky Montolalu harus kembali ke Sulawesi Utara. Pada awal karirnya, Vinky mewakili Sulawesi Utara. Kemudian masuk Pertina DKI Jakarta. Pindah lagi ke Pertina Sulawesi Utara. Vinky tetap bekerja di Jakarta, di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga. Tetap menetap di Depok, Jawa Barat.
Pelajaran berharga yang bisa dipetik dari seorang Vinky Montolalu adalah semangat dan kemauannya yang begitu besar untuk membuat sejarah dalam hidupnya.
“Ini tidak mudah,” kata Vinky Montolalu di Jakarta. “Di sini, saya ingin sampaikan terima kasih atas doa dan support dari semua pihak, yang tidak bisa saya sebut satu-satu. Arahan dan motivasi yang begitu kuat sangat berharga. Saya merasakannya. Saya berterimakasih.”
Vinky Montolalu meneruskan: “Saya berharap dengan medali emas PON bisa menjadi acuan buat anak-anak muda agar lebih semangat. Boleh dicatat, saya sudah tidak muda lagi ketika merebut medali emas PON di Pematangsiantar. Artinya, petinju setua saya masih bisa juara, apalagi adik-adik yang umurnya jauh lebih muda, pasti bisa. Kejar prestasi. Jangan mudah putus asa. Teruslah berlatih agar bisa memajukan olahraga tinju.”
“Selalu berusaha dan ini sangat penting,” Vinky menambahkan. “Selalu semangat dan pantang menyerah. Pertahankan disiplin dan tentunya berdoa kepada Tuhan yang Maha Esa,” pasan Vinky Montolalu. Ia sudah bertinju sepanjang 23 tahun.
Vinky Montolalu dan Kris Nong Sedo, diajari memukul dengan satu tangan versi pelatih Kuba pada Pelatnas 2014. (Ronde Aktual)
Vinky Montolalu saat berada di HS Boxing, sebelum menuju PON XXI Aceh-Sumatera Utara September 2024. (Ronde Aktual)
So Tua Ngana, Vinky
Vinky berulangkali menyebut dirinya sudah tidak muda lagi. Mengaku mendapat support dari kiri-kanan.
“Sekali lagi, saya sampaikan terima kasih. Tuhan memberi saya kesempatan untuk menjadi juara PON di akhir karier saya. Ini sangat indah.”
Vinky, ayah dari tiga anak, pernah menjadi candaan teman-teman Sulawesi Utaranya: “So tua ngana, Vinky. (Sudah tua kamu, Vinky).”
Pada usia tua seperti disindir teman-temannya, Vinky masih bisa memberikan yang terbaik dengan merebut medali emas kelas menengah PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024. Itu sangat sempurna.
Vinky lahir di Tomohon, Sulawesi Utara, 13 September 1989. Masih bisa sekali kali tampil pada PON XXII NTT-NTB 2028. Tinju amatir membatasi usia 40 tahun.
“Saya sudah empat kali ikut PON. Saya kira sudah cukuplah. Saya sudah menutupnya dengan begitu indah. Jangan diteruskan. Mengundurkan diri adalah pilihan yang tepat. Ini dapat membuka kesempatan bagi yang muda-muda untuk maju pada PON mendatang. Selanjutnya, saya kira, saya akan memulai jalan baru sebagai pelatih. Dari kantor juga mengarahkan saya begitu.”
Sepertinya Vinky Montolalu akan bergabung dengan sasana tinju Bima Sarinah, Tanah Abang, milik H. Robert Firdaus. Pada tahun terakhir, Vinky sudah sering ke sana. Ikut memberikan pelatihan, tetapi belum 100%.
PON VINKY MONTOLALU
MEDALI EMAS kelas welter ringan, 64 kilogram, PON XVIII/2012 Riau. Dalam final, Vinky (mewakili Sulawesi Utara) mengalahkan harapan Aceh, Afdan Bachtila Siregar. Cabor tinju berlangsung di GOR Tengku Pangeran, Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, 10 hingga 17 September 2012. Vinky menerima bonus Rp 100 juta.
MEDALI PERAK kelas welter ringan, 64 kilogram, PON XIX/2016 Jawa Barat. Dalam final, Vinky (mewakili DKI Jakarta) kalah kontroversial atas petinju tuan rumah Panser Pattinama. Tinju berlangsung di GOR Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, 19 hingga 27 September 2016. Vinky menerima bonus Rp 50 juta.
GAGAL MEDALI di PON XX/Papua 2021. Vinky (mewakili DKI Jakarta) lompat ke kelas menengah, 75 kilogram. Pada pertandingan pertama, Vinky mengalahkan Agus Firmansyah (Kalimantan Barat). Pada babak kedua, Vinky kalah di tangan Onisimus Karube (Papua Barat). Vinky gagal medali. PON berlangsung di GOR Cendrawasih, Kota Jayapura, Provinsi Papua, 5 hingga 13 Oktober 2021.
MEDALI EMAS kelas menengah PON XXI Aceh-Sumatera Utara. Dalam final, Vinky (mewakili Sulawesi Utara) mengalahkan Burhanuddin Aduraf (Jawa Tengah). Pertandingan berlangsung di Aula Universitas HKBP Nommensen, Pematangsiantar, 10 hingga 19 September 2024. Vinky menunggu bonus Rp 200 juta.
Di luar PON, Vinky bertanding di sejumlah Kejuaraan Terbuka, Kejuaraan Nasional, King`s Cup Thailand (medali perunggu), SEA Games Singapura, Asian Games Tiongkok, Pra Olympic Yordania, Piala Presiden RI (medali perunggu). Banyak suka dan duka. Vinky pernah membeli tiket sendiri agar bisa pulang ke Tanah Air, setelah pelatih pelatnas mencoret namanya dari jadwal pertandingan.
TENTANG VINKY MONTOLALU
Nama: Vinky Montolalu.
Lahir: Tomohon, Sulawesi Utara, 13 September 1989.
Usia: 35 tahun.
Pendidikan: Lulus SMA di Manado.
Pekerjaan: ASN, Kemenpora Asisten Deputi IV Tenaga dan Organisasi Keolahragaan.
Domisili: Depok, Jawa Barat.
Nama istri: Tiur Sitompul.
Nama anak: Rache Cicilia Zipora Montolalu 8 tahun, David Alexander Haholongan Montolalu 6 tahun, dan Ellvy Abigail Bernadeth Montolalu 4 tahun.
Nama sasana: 1. Rajawali Boxing Camp Tomohon. 2. RE Boxing Minahasa Utara, 3. Bima Sarina Tanah Abang. (Finon Manullang)