Rondeaktual.com – Tidak ada yang bisa mengukur jalan hidup seseorang. Tidak ada pula yang membayangkan dua gadis cantik dan ramah asal Manado, Sulawesi Utara, bakal mendulang medali emas dan medali perunggu dari cabor PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024.
Sekarang, medali emas kelas 60 kilogram putri Reka Kasibulan, 23 tahun, dan medali perunggu kelas 48 kilogram putri Jesika Umbas, 22 tahun, digantung di dalam kamarnya, di dalam Sasana Tinju Wibawa Mukti Cikarang. Pintu kamar mereka hanya berjarak tak sampai dua meter dari tali ring tinju.
Sasana tinju itu berada di Jalan Pintu Selatan, Stadion Wibawa Mukti, Desa Sertajaya, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Jauh dari keramaian kota.
Seperti mimpi. Hanya dalam kurang tiga tahun setelah meninggalkan Manado, Reka Kasibulan dan Jesika Umbas berhasil mengejar impiannya sebagai juara I dan juara III PON Aceh-Sumatera Utara.
Itu merupakan perjalanan yang sangat bersejarah antara Manado dan Cikarang. Reka dan Jesika harus rela jauh dari orangtua. Jauh dari teman-teman. Menahan rindu akan kampung halaman.
Kepada Rondeaktual.com, Reka Kasibulan dan Jesika Umbas menjelaskan, datang ke Cikarang untuk tujuan mengejar prestasi melalui olahraga tinju. Keduanya berhasil dan tampak biasa-biasa saja. Sangat sederhana. Tidak merasa hebat.
Meski sudah juara, keduanya belum berubah dan itu terlihat pada acara makan siang bersama pengurus dan atlet tinju Wibawa Mukti. Reka dan Jesika bergabung dengan rekan-rekannya sesama petinju. Tidak ada yang berubah. Pihak sasana juga tidak menempatkan Reka dan Jesika secara spesial.
Bagaimana Reka Kasibulan dan Jesika Umbas dari Manado bisa sampai ke Cikarang?
Menurut pengakuan keduanya, pelatih Rudy Umboh membuka kesempatan untuk berkarier di bidang olahraga tinju. Salah satu syaratnya harus kuat meninggalkan Manado. Jangan baru seminggu di Cikarang sudah minta pulang.
Akhirnya kesepatan dipenuhi. “Datang ke Cikarang karena diajak coach Rudy Umboh,” kata Reka Kasibulan. “Itu pada tahun 2021. Coach Rudy memberikan latihan tinju yang intensif. Didukung pengurus sasana. Ada Pak Jemi Riswana yang baik hati dan Pak Haji Roy Kamarullah.”
Bagi Jesika Umbas, datang ke Cikarang sudah tertanam tekad dan cita-cita ingin berhasil dalam olahraga tinju. “Berlatih dan terus berlatih. Pelatihnya keras dalam mendidik petinju dan itu yang membuat kami tetap semangat,” kata Jesika Umbas.
Untuk bisa tampil di pertandingan besar seperti PON, apa saja yang telah dilakukan?
“Pertama, mempersiapkan mental,” jawab Reka Kasibulan, mahasiswi salah satu PT di Kota Bekasi. “Ini olahraga keras. Harus kuat mental. Setiap atlet harus bisa menjaga disiplin, termasuk menjalankan program yang diberikan pelatih. Dengan cara-cara seperti itu, yakinlah pasti juara.”
“Menjadi seorang petinju itu enak, saat memenangkan pertandingan. Tidak enak, saat merasa jenuh berlatih,” tambah Reka.
Reka Kasibulan, 23 tahun, kuliah di Kota Bekasi. (Ronde Aktual)
TENTANG REKA KASIBULAN
Nama: Reka Mariana Kasibulan.
Nama ring: Reka Kasibulan.
Lahir: Manado, Sulawesi Utara, 31 Maret 2001.
Usia: 23 tahun.
Nama orangtua: Noldy Kasibulan dan Diana Katang, menetap di Manado.
Nama sasana: Wibawa Mukti Boxing Camp Cikarang Timur. Bergabung sejak tahun 2021, ketika sasana baru selesai dibangun.
Nama pelatih: Deky Ruddy Umboh, didukung asisten pelatih Elevando JR Umboh, Agus Aryandi.
Nama pengurus: Jemi Riswana, H. Roy Kamarullah.
Pertama naik ring: Porda Jabar 2022, merebut medali perak kelas ringan.
Terakhir naik ring: PON XXI Aceh-Sumatera Utara, merebut medali emas kelas ringan, 60 kilogram. Pada pertandingan pertamanya, Reka mendapat bye, kemudian menang 5-0 melawan Adistya Oliana (Kalimantan Selatan), di semifinal menang 5-0 melawan Evenia Mahuse (Papua Selatan), dan di final menang 5-0 melawan Nurul Nukuhehe (DKI Jakarta).
Prestasi: Medali perak kelas ringan Porda Jabar 2022, medali emas kelas ringan Pra PON I Makassar 2023, medali emas kelas ringan PON XXI/2024.
Komentar: “Setelah merebut medali emas PON XXI/20214, rasanya bangga. Emas PON ini untuk Provinsi Jawa Barat. Ini datang dengan keringat. Setiap pagi dan sore berlatih. Tidak ada waktu untuk bersenang-senang. Setiap saat untuk olahraga. Bangga, karena dengan latihan keras, taat dan disiplin, bisa membuahkan medali emas. Selanjutnya, saya akan terus berlatih agar bisa mempertahankan tradisi medali emas di kelas saya sekaligus mempersiapkan diri untuk menghadapi Porprov Jabar 2026. Ini tidak mudah. Mohon doa dan dukungan dari teman-teman.”
Jesika Umbas, bertanding di kelas 48 kilogram. (Ronde Aktual)
TENTANG JESIKA UMBAS
Nama: Jesika Umbas.
Lahir: Manado, Sulawesi Utara, 29 Januari 2002.
Usia: 22 tahun.
Nama orangtua: Arie Umbas dan Firtje Ierah, menetap di Manado.
Nama sasana: Wibawa Mukti Boxing Camp Cikarang Timur. Bergabung pada 2021.
Nama pelatih: Deky Ruddy Umboh, didukung asisten pelatih Elevando JR Umboh, Agus Aryandi.
Nama pengurus: Jemi Riswana, H. Roy Kamarullah.
Cabang olahraga: Atletik dan tinju.
Pertama naik ring: Porda Jabar 2022, merebut medali perak kelas terbang ringan.
Terakhir naik ring: PON XXI Aceh-Sumatera Utara, merebut medali perunggu kelas terbang ringan, 48 kilogram. Pada pertandingan pertamanya, Jesika mengalahkan Andini (Sulawesi Selatan) dan mengalahkan Puspa Bella Mongan (Sulawesi Utara). Pada semifinal, Jesika kalah melawan Endang (Nusa Tenggara Barat).
Prestasi: Medali perak kelas ringan Porda Jabar di Subang 2022, medali perunggu kelas terbang ringan Pra PON I Makassar 2023, medali perunggu kelas terbang ringan PON XXI/2024.
Komentar: “Bangga bisa merebut medali perunggu PON Aceh-Sumatera Utara. Tetapi, saya belum puas. Saya akan berusaha mengejar medali emas pada PON berikutnya (di Kupang, tahun 2028). Saya akan terus berlatih, taat dan disiplin menjalakan semua program latihan. Terima kasih coach Rudy Umboh.” (Finon Manullang)