Rondeaktual.com – Ruddy Umbo, 56 tahun, adalah seorang pelatih tinju berwajah tanpa senyum. Hatinya baik. Ramah dan suka menyapa. Sehari-hari tinggal di dalam sasana tinju Wibawa Mukti Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Di sana ia berkarya. Tangan emasnya telah melahirkan juara.
Ruddy Umbo lahir di Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, 7 Maret 1968.
Keluarganya pindah ke Sulawesi Utara dan mendorongnya sebagai petinju kelas bulu dari Phanter, sasana tinju terkenal di Bahu, Manado.
Ruddy Umbo jujur bicara, bahwa karier tinjunya selalu patah di tangan legenda tinju Sulawesi Utara, Ilham Lahia.
“Saya tidak pernah mengalahkan Ilham Lahia. Dia orang yang tangguh,” puji Ruddy Umbo, kemudian menyebut mendiang Jootje Mada sebagai tokoh tinju yang telah memajukan tinju amatir Sulawesi Utara.
“Orang paling berjasa dalam hidup saya adalah mendiang coach Jootje Mada. Beliau membimbing dan memanggil saya untuk membantu kepelatihan. Sampai sekarang saya tetap pelatih tinju,” ujar Ruddy Umbo.
Ruddy Umbo 100% memberikan hidupnya di sasana tinju Wibawa Mukti, yang berada di dalam Stadion Wibawa Mukti, Desa Sertajaya, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Sasana itu jauh dari keramaian kota.
Ruddy Umbo berada di sana selama 24 jam. Sepanjang hari, bila tidak ada perjalanan luar kota mendampingi petinju yang bertanding, bisa dipastikan lelaki bertubuh tinggi ini tidak ke mana-mana.
Di dalam sasana, Ruddy Umbo tinggal di sebuah kamar dari enam kamar atlet yang tersedia. Di dalam sasana, Ruddy Umbo menjalankan pekerjaannya sebagai pelatih. Ada tiga asisten pelatih.
“Bangun pagi, sudah langsung siap-siap bersama atlet tinju. Sore mulai lagi latihan dan ada tambahan latihan bagi atlet yang sedang mempersiapkan diri menuju pertandingan. Itu pekerjaan sehari-hari. Minggu istirahat. Kadangkala datang tamu, orangtua dari atlet yang berlatih di sini,” Ruddy Umbo menjelaskan.
Ruddy Umbo, yang pernah menjadi pelatih pelatnas, bertanggung jawab penuh terhadap kemajuan prestasi petinju yang bergabung bersama Wibawa Mukti Boxing Camp Cikarang. Dari tangannya, telah lahir sejumlah juara tingkat Jawa Barat, yang bertanding dalam Kejurda Jabar dan Porprov Jabar.
Dua di antaranya adalah Reka Kasibulan dan Jesika Umbas, yang pekan lalu sukses mendulang medali emas kelas ringan dan medali perunggu kelas terbang ringan PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024.
“Dua itu masih muda,” kata Ruddy Umbo, menunjuk Reka dan Jesika. “Usianya 22 (Jesika) dan 23 (Reka). Saya akan terus bersama mereka sampai karier paling tinggi. Saya ingin Reka dan Jesika mendapat panggilan masuk pelatnas. Saya melihat ada peluang sampai SEA Games bahkan Asian Games dan Olimpiade.”
Sampai sekarang, katanya, belum ada petinju Indonesia yang bisa merebut medali dari Olimpiade.
Membina Petinju Pelajar tanpa Mengorbankan Sekolah
Ruddy Umbo juga menemukan bakat besar pada diri Velentino Gabriel Jusuf Atua, pelajar kelas X SMA Negeri I Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Valentino Atua, meski baru berusia 15, sudah mengikuti pertandingan tingkat elite men`s dan berhasil merebut medali emas kelas welter ringan Kejurda Jabar di Tasikmalaya 2024.
Usia 15 adalah untuk kategori Junior (muda). Tetapi, kemampuan tinju Valentino Atua sudah masuk tingkat senior. Semua berharap tidak ada yang berubah pada diri atlet sampai ke tingkat juara.
Bisa jadi, Valentino Atua tercatat sebagai salah satu juara elite men`s (senior putra) termuda dalam Pertina.
Ruddy Umbo menjelaskan, bakat tinju yang ada di sasana Wibawa Mukti, tidak hanya pada Reka Kasibulan, Jesika Umbas, dan Velentino Atua, tetapi terdapat pada atlet muda yang masuk dalam daftar petinju pelajar.
Para remaja berlatih bersama Ruddy Umbo. Sementara, Jemi Riswana mengurus sekolah. Karena sudah menjadi kesepakatan yang kuat bahwa sekolah tidak boleh patah.
“Di sini (Wibawa Mukti) sudah menjalankan pembinaan tinju dari tingkat paling bawah. Anak-anak berlatih tinju tanpa harus memutus sekolahnya,” ujar pengurus sasana, Jemi Riswana.
Ruddy Umbo, mantan petinju amatir kelas bulu Phanter Manado. (Ronde Aktual)
Dari kiri: Roy Kamarullah, Ruddy Umbo, Valentino Atua (juara elite men`s kelas welter ringan), dan motor sasana Jemi Riswana.
TENTANG RUDDY UMBO
Nama: Deky Ruddy Umbo.
Nama panggilan: Ruddy.
Lahir: Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, 7 Maret 1968.
Usia: 56 tahun.
Pendidikan: S.1 Olahraga.
Status: Mantan petinju amatir kelas bulu.
Nama sasana ketika aktif bertinju: Panther Bahu, Manado, Sulawesi Utara.
Karier kepelatihan: Tahun 2003 pelatih ABG Boxing Camp di Ternate, Maluku Utara, pelatih PPLP Maluku Utara, pelatih Maluku Utara untuk PON XIX Jabar 2016 dengan hasil medali emas melalui Sunan Amoragam dan perunggu melalui Wawan Darmawan.
Pekerjaan: Pelatih kepala Wibawa Mukti Boxing Camp Cikarang.
Alamat: Wibawa Mukti Boxing Camp, Jalan Pintu Selatan, Stadion Wibawa Mukti, Desa Sertajaya, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat. (Finon Manullang)