Rondeaktual.com – Bisa jadi ini yang pertama dalam sejarah Pertina. Dua petinju putri kembar bertanding di atas ring terbuka di Lapangan Basket, GOR Rangga Jaya Anoraga, Tuban, Jawa Timur, Sabtu, 5 Oktober 2024.
Shakira Intan (SD kelas VI) yang bertanding dari sudut biru, berhasil mengalahkan kakak kembarnya sendiri Safira Intan (SD kelas VI). Sepanjang pertandingan, kedua petinju berusaha keras untuk saling mengalahkan. Saling menyerang dan saling memukul atas perintah sekondan sudut biru dan sudut merah.
Memasuki ronde terakhir, sang adik Shakira Intan menyerang sang kakak. Dari sudut ke sudut melepaskan pukulan membuat sang kakak Safira Intan kewalahan dan memilih lebih banyak mundur.
Sang adik Shakira Intan dinyatakan menang angka. Ia menyalami kakaknya yang nyaris kehabisan napas. Tanpa kata-kata ia mengantar lawannya sampai turun dari atas ring.
Pertandingan petinju kembar Shakira Intan dengan Safira Intan menjadi yang sangat spesial bagi Pertina. Kedua petinju cilik ini sama-sama dilatih oleh ayah Supriyono, mantan petinju amatir Tuban.
Pada saat pertandingan, petinju kembar ini disaksikan ibunda keduanya, Siti Nurbaya yang bertugas sebagai timekeeper.
Shakira Intan dan Safira Intan adalah pelajar kelas VI SDN Mandirejok, Mraurak, Tuban, Jawa Timur.
“Dia semangat mainnya,” puji Shakira Intan, yang mengalahkan kakak kembarnya sendiri.
Ia menjelaskan, bersaing hanya di dalam ring. “Di sekolah baik-baik. Sama satu kelas. Satu bangku,” katanya.
Pertandingan tinju di Tuban diselenggarakan oleh Yosua Taniasurya dari Pusura Boxing Camp Surabaya. Pertandingan berada di bawah pengawasan tokoh tinju Pertina Jawa Timur, Agung Syamsul.
Pelatih senior dari Mojokerto, M’Jon mantan petinju profesional kelas terbang, datang dengan enam petinju yang semuanya pelajar. Ia sangat sedih hasil tinju Jawa Timur pada PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024.
“Saya melihat fisik petinju Jatim sudah drop saat memasuki ronde ketiga. Ada yang salah, tapi tidak tahu di mana salahnya,” kata M’Jon, pelatih Pertina Mojokerto.
Pertandingan amatir di Tuban bisa berakhir malam dan akan diteruskan delapan partai tinju profesional. Berharap hujan tidak turun, tapi langit sudah gelap. (Finon Manullang)