Rondeaktual.com – Yopi Benu, 47 tahun, domisili Cakung, Jakarta Timur, adalah mantan petinju amatir Kabupaten Timor Tengah Selatan. Setelah merantau ke Jakarta, Yopi memilih tinju pro dan menjadi juara Indonesia kelas terbang mini, 47.627 kilogram.
“Karier amatir saya sedikit. Main untuk Pertina TTS bersama pelatih Ballo,” kata Yopi Benu. Ia lahir di Soe, Nusa Tenggara Timur, 15 Februari 1977.
Yopi Benu sekarang kerja Grabcar. “Usaha ini sudah hampir dua tahu saya jalankan,” katanya. Modal punya kendaraan sendiri. “Sebelum era grab, saya dulu kerja deepcolector. Hasilnya saya tabung sedikit-sedikit, sampai akhirnya bisa beli mobil, yang sekarang saya pakai untuk cari makan,” kata Yopi Benu, murid pelatih tinju Husni Ray.
Yopi Benu, mantan juara Indonesia kelas terbang mini. (Foto: Istimewa)
Pagi Mengantar Anak Sekolah
Yopi Benu memilih pensiun dari DC karena umur. “Terus terang, umur saya sudah tidak cocok di situ. Deepcolector banyak tekanan. Di dalam kita ditekan mengejar target. Di luar kita ditekan oleh ormas. Kalau ngegrab, tidak ada tekanan. Pagi antar anak sekolah, setelah itu tunggu penumpang datang.”
Semasa karir tinju pronya, Yopi Benu mengalahkan Damianus Yordan. Mengalahkan Dickson Ton untuk menjadi juara Indonesia.
“Setelah rebut gelar, saya pertahankan mengalahkan Erwinsyah Enek dan Anis Ceunfin. Itu tahun 2003.”
Di ring internasional, Yopi Benu mengalahkan petinju Thailand dan Filipina. Ia bertanding di Korakuen Hall Jepang dan di Australia, kalah.
Mengaku 100% kerja GrabCar, ia masih bisa memberikan waktunya untuk olahraga tinju.
“Saya pelatih member. Kalau pelajar bayar separuh (Rp50 ribu). Dewasa bayar penuh (Rp100 ribu). Itu kerja sampingan saya. Ada tambahan uang.” (Rondeaktual.com)