Rondeaktual.com, Jakarta – Hendrik Barongsay, 38 tahun, asal Blitar, Jawa Timur, sudah mendapat sesuatu yang lebih dari tinju. Popularitas dan prestasi dalam genggamannya. Ia bahkan merebut gelar WBC Asia di Thailand. Itu sangat spesial.
Di usia yang mulai senja, Hendrik memutuskan hidup sebagai pelatih member. Dari rumah ke rumah. Ia juga rajin melakukan komunikasi dengan agen tinju internasional dan mengantar petinju Indonesia bertanding di luar. Dari tinju untuk tinju dan Hendrik berhasil menata profesinya.
“Aku setiap hari hidup dari uang sebagai pelatih door to door,” kata Hendrik Barongsay, yang bertinju dari kelas terbang, kelas bantam, kelas bulu, dankelas ringan. “Kalau tidak door to door, tidak ada uang masuk.”
Hendrik tidak menyebut berapa harga sekali melatih. Namun tarif per visit pria ramah cerdas ini telah mencapai Rp 350 ribu. Sehari kadangkala tiga kali.
Soal tinju, Hendrik masih ingin bertanding di Indonesia untuk enam ronde saja. Keinginan tersebut ditanggapi penata tanding Syaripudin Lado.
“Om Lado kasih aku jadwal enam ronde melawan Kino King dari Wangun Rejo Purworejo. Aku harus ninggalin kerja door to door, untuk mempersiapkan diri. Sayang pertandingan digeser bulan depan (6 April). Lawan ganti menjadi Nur Arkiang dari KPJ Bulungan Jakarta. Itulah tinju dan kita harus siap menerimanya,” pesan Hendrik Barongsay, yang juga pandai berbinis perlengkepan latihan para membernya.
Hendrik Barongsay dikenal sebagai pelatih private, yang entah mengapa hampir semua yang dilatihnya cantik-cantik. Tak sedikit di antara muridnya berstatus artis. (rondeaktual.com / finon)