Rondeaktual.com – Promotor Johnny Khoe menampilkan dua partai Kejuaraan Indonesia dan lima partai tambahan. Berlangsung di Orca Club Bandung, Senin malam, 20 Januari 2025.
PETINJU YANG BERTANDING: Ghalatry Sony melawan Adam Wijaya, Silem Serang melawan Mochamad Sholimin, Ilham Leoisa melawan Yopi Sialana, Asyer Aluman melawan Jack Timor, Putra Sembiring melawan Miseal Barawery, Reymundus Noka melawan Usman Banyal, Ade Jackson melawan Affan Eagle.
Seluruh pertandingan berada di bawah pengawasan Komisi Tinju Profesional Indonesia.
WASIT/HAKIM YANG BERTUGAS: Nus Ririhena, Oki Abi Bakrin, Jufrison Pontoh, Hanny Manansang.
NUS RIRIHENA
Yulianus Ririhena, lebih sering disebut Nus Ririhena, adalah kelahiran Surabaya, 2 Maret 1955. Lelaki berdarah Maluku ini, memulai karier wasit/hakim tahun 1998. Sekarang menjadi wasit tinju Indonesia paling senior dan salah satu yang terbaik.
Nus Ririhena sangat dihormati dan dipandang sebagai guru bagi wasit/hakim lain, terutama para pendatang baru. Banyak yang belajar dari sikap kepemimpinan Nus Ririhena tentang tinju pro.
Disebut “terbaik” karena setiap memimpin pertandingan, Nus Ririhena hampir tidak pernah lalai. Selalu tegas dan berani memberikan teguran bahkan worning (mengurangi poin) ketika petinju kedapatan berulangkali melakukan pelanggaran yang sama.
Dengan pengalaman hampir 30 tahun, pria asal Maluku dan kakak ipar mendiang raja kelas menengah Indonesia, Polly Pasireron, Nus Ririhena sangat taat menjalankan rules and rugilation.
Nus Ririhena tidak pernah lupa dengan aturan tinju, termasuk yang baru, menandakan rajin mengikuti dan membaca buku pegangan wasit/hakim.
OKI ABI BAKRIN
Oki Abi Bakrin (sebelumnya disebut sebagai Oki Petrus), dikenal sebagai southpaw kelas bulu dan kelas ringan yunior. Abi Bakrin asal Nusa Tenggara Timur bertinju di Arseto Boxing Camp Tanah Abang, Jakarta Pusat, bersama manajer dan promotor top Tourino Tidar. Ia juga tangani pelatih tinju terbaik, Kairus Sahel.
Kidal satu ini sangat tangguh. Abi Bakrin pernah menjadi raja kelas bulu dan kelas ringan yunior Indonesia.
Sebelum bergabung dengan Komisi Tinju Profesional Indonesia, Abi Bakrin adalah wasit/hakim potensial yang datang dari Asosiasi Tinju Indonesia.
JUFRISON PONTOH
Jufrison Pontoh adalah seorang pengacara. Pria asal Sulawesi Utara ini dikenal sebagai petinju amatir yang sukses menjadi petinju profesional dengan rekor tiga kali juara Indoneaia di kelas yang berbeda.
Jufrison Pontoh telah menyamai rekor “Triple Champions” Indonesia, Freddy Ramschie. Freddy adalah petinju tahun 50-an (era pasar malam) kemudian diteruskan tahun 70-an (era Komisi Tinju Indonesia). Sepanjang tahun 1960 tinju pro dilarang pemerintah RI.
Fredy asal Maluku dan bertinju di Bhirawa Boxing Camp Surabaya, menjadi juara Indonesia kelas bantam (mengalahkan Suatman, Surabaya), kelas bulu yunior (mengalahkan Kid Francis, Jakarta), dan kelas welter yunior (mengalahkan Wongso Suseno, Malang).
HANNY MANANSANG
Hanny Manansang adalah mantan juara Indonesia kelas ringan. Pria asal Sulawesi Utara melewati pendidikan wasit/hakim dari versi mantan petinju di Jakarta, yang diprakarsai seorang wartawna kemudian dibimbing Dace Maigoda. Pelajaran wasit/hakim menumpang di atas ring KPJ Bulungan dan di sasana tinju amatir Bima Sarinah Tanah Abang, milik H. Robert Firdaus.
Hanny Manansang lahir di Manado, 11 Oktober 1971. Pada tahun 1997, Hanny menjadi juara Indonesia kelas ringan, setelah menghentikan perlawanan juara Tosiro Ortega pada ronde kedua di Taman Restika, Bekasi.
Hanny Manansang terkesan terlambat memulai karier wasit/hakim. Tetapi dalam menjalankan menuju prestasi lebih gemilang, seringkali istilah terlambat tidak terpakai. Hanny yang menyukai profesi wasit/hakim optimistis dapat mengimbangi para seniornya. Asal rajin mendengar dan membaca, ia akan menjadi salah satu yang dibutuhkan sebagai orang ketiga di dalam ring.
Finon Manullang, penulis buku “Memoar Tinju Profesional” edisi 1995 dan “Perjalanan Tinju Indonesia” edisi 2023.