Rondeaktual.com, Jakarta – Jika Anda seorang petinju, apalagi petinju bayaran, tentu sangat mengenal sosok seorang dokter tinju; dr. Richrad Pieter, M.Kes, 62 tahun.
Richard sudah lebih satu dekade menjalankan tugas dokter ring untuk pertandingan kelas pemula hingga kejuaraan dunia WBA Chris John, sudah ditanganinya.
Rondeaktual.com bertemu Richard Pieter di Auditorium Gelanggang Remaja Jakarta Timur, Kamis, 5 September 2019.
Richard, dokter berkacamata, hadir di sana untuk mengikuti pelantikan Pengkot Pertina Jakarta Timur. Richard duduk di Bidang Medis.
Sebelum memasuki masa pelatikan, Richard Pieter menjelaskan dirinya sudah pensiun dari rumah sakit besar di daerah Cawang, Jakarta Timur. Ia sekarang menjadi dokter di perusahaan besar di Lampung.
Tentang tinju, Richard Pieter memang sangat hobi. “Dari Ambon tetangga dengan mendiang Nasir Khan, yang mengorbitkan karir tinju adik-kakak dari Keluarga Thomas (Nyong Thomas, Charles Thomas, Nico Thomas). Saya suka melihat mereka ketika latih tanding di Ambon.”
Richard Pieter sekolah Kedokteran di Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta. “Saya sempat sebagai pemain sepakbola untuk Maluku Jakarta. Saya masuk tim inti mewakili FK UKI.”
Waktu itu Richard Pieter tinggal di Tebet dan bertetangga dengan tim bola dan tim tinju Maluku. “Ya sudah, sekalian ikut gabung,” ujarnya, yang selalu tampak sehat semangat dan bersahabat di usia sekarang. Richard Pieter dekat dengan dr. Jimmy Tambunan, yang sama-sama pernah duduk di kepengurusan tinju pro.
Suka duka jadi dokter ring, suka ribu karena hobi. Sudah biasa duit habis untuk makan traktir petinju habis bertanding.
Richard Pieter tidak akan pernah berhenti dari hobinya sebagai dokter ring. Ia juga menekuni profesinya dan sangat berterima kasih ketika di usia 62 tahun masih dipercaya menjadi dokter yang ditugaskan di perusahaan dan perkebunan tebu nomor satu terbesar si dunia di atas lahan gambut di lokasi perbatasan OKI dan Lampung. Tugas satu bulan di Lampung, satu bulan di Jakarta.
Dokter tinju kita ini ternyata suka menyanyi. Di satu pertemuan organisasi tinju tertua di Tanah Air, Richard Pieter menyanyikan lagu favorit; Parcuma. Tarikkannya luar biasa. (finon)
Lirik lagu Parcuma
Angin bawa kabar kasana
Bawa beta pung pasan par dia di sana
Bilang beta pung rindu bilang beta pung sayang
Biar beta tapisah jauh ale ada di hati
Tunggu ale lama di sini
Rindu setengah mati
Nyong mana ale pung janji
Beta sabar menanti
Sio ale nyong sampai hati
Biar ale tapisah jauh
Beta pegang se pung janji
Tagantong lama
Katong pung cinta
Tagal mo tunggu beta
Cari hidop di rantau
Ternyata beta susah di sini
(Reff) Kalo ada yang mo maso minta
Nona tarima saja
Jang ale pikir beta lai
Perkara cinta beta cinta
Mo sayang paling sayang
Marsio mo biking apa
Parcuma beta susah di rantau