Rondeaktual.com, Jakarta – Knock out hanya dalam 23 detik bisa jadi merupakan kekalahan terburuk sepanjang 15 tahun karir tinju amatir Alex Tatontos.
Alex Tatontos adalah pria kelahiran Tamako, Sangihe, Sulawesi Utara, 31 Agustus 1980. Alex sekarang berusia 39 tahun dan 40 tahun saat PON XX/2020 Papua berlangsung. Dalam aturan AIBA, usia 40 adalah batas terakhir.
Seperti diberitakan Rondeaktual.com, Alex Tatontos (Sulawesi Selatan) kalah KO ronde pertama yang baru berjalan 23 detik kena sambar tangan new comers Muhammad Rudal (Nusa Tenggara Timur).
Itu terjadi di atas ring kelas berat ringan Pra PON Wilayah Tengah dan Wilayah Timur bagian pertama, Lapangan Kie Raha, Ternate, Maluku Utara, Minggu, 22 September 2019.
Alex segera dilarikan ke rumah sakit. Setelah bermalam, Alex boleh meninggalkan rumah sakit dan bergabung kembali dengan tim tinju Pra PON Sulawesi Selatan.
“Saya kena tangan malaikat, yang mengirim saya ke rumah sakit,” ujar Alex Tatontos di Ternater, Rabu (25/9/2019) malam, dihubungi dari Jakarta. “Sehingga hanya bisa sebagai penonton saja. Semoga di Bogor (Pra PON Wilayah Tengah dan Wilayah Timur bagian kedua) nanti saya dapat mengejar teman-teman yang sudah lolos PON.”
“Apa yang dimaksud pukulan malaikat?”
“Pukulan yang dilontarkan tidak dengan berat badan atau tidak dalam posisi kuat. Pukulan itu datang dengan seketika saat saya menyerang. Saya menyadari, Tuhan telah mengingatkan saya bahwa untuk juara tidak instan.”
“Terus terang saya berangkat ke Ternate dengan modal VO2MAX 46.68 ml/min/kg. Di mana kondisi ini sangat jauh berbeda dengan PON sebelumnya.”
“Anda serius untuk mengikuti Pra PON mendatang? Mengapa tidak memilih mundur?”
“Ya. Serius. Saya sangat serius. Karena sudah tekad saya untuk bisa merebut medali emas PON tiga kali berturut-turut. Itu cita-cita. Tetapi, kalau Tuhan berkehendak lain, baru saya gantung sarung tinju.”
“Saya merasa bersyukur masih ada kesempatan kedua di Bogor. Kalau tidak ada halangan saya pasti ikut.”
“Setelah knockout 23 detik, bagaimana keadaan Anda”
“Dokter menyatakan bahwa kondisi saya sudah normal. Saya disuruh istirahat total tidak latihan untuk dua pekan. Itu akan saya jalani.”
Tragedi 23 detik Ternate membuat Alex kehilangan berat badan 7,5 kilogram. (finon)