Rondeaktual.com – Mantan juara dunia kelas berat tertua sepanjang sejarah tinju, Goeroge Foreman (Amerika Serikat), yang sekarang berusia 70 tahun, adalah pengagum berat petarung kelas berat antara Deontay Wilder (Amerika Serikat) dengan Tyson Fury (Inggris).
Wilder akan mempertahankan gelar WBC kelas berat melawan Fury di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, 22 Februari 2020. Pertarungan pertama mereka di Staples Center, Los Angeles, 1 Desember 2018, berakhir draw setelah melewati 12 ronde yang mencekam. Wilder tiga kali menjatuhkan Fury, sekali pada ronde 9 dan dua kali pada ronde 12.
Foreman selalu memuji kekuatan meninju Wilder, yang Sabtu malam lalu mencetak KO ronde 7 Luis Ortiz (Kuba) melalui satu pukulan kanan yang cepat mendarat telak di muka Ortis.
Bagi Foreman, Wilder adalah petinju yang hebat, tetapi belum mendekati Joe Louis, Joe Frazier, Mike Tyson. “Belum. Dia belum mendekati pengakuan seperti itu. Tidak mungkin,” kata Foreman kepada TMZ.
“Bagi saya, dia harus memiliki penampilan seperti yang dilakukan Mike Tyson atas Trevor Berbick. Wah, ketika saya melihat itu, saya turun mengunjungi Vegas, dan saya berpikir, “orang ini adalah mimpi buruk”.
Foreman sangat menantikan pertandingan ulang Wilder-Fury. Dia yakin pemenangnya akan menjadi petarung kelas berat terbaik sepanjang masa.
“Saya pikir pertandingan ulang Deontay Wilder dan Tyson Fury akan menjadi salah satu yang terbesar sepanjang masa,” kata Foreman.
“Jika saya melihat pertarungan itu, saya akan mengatakan Deontay Wilder telah naik status dan siapa pun yang memenangkan pertarungan mungkin akan menjadi salah satu kelas berat terbesar sepanjang masa.”
Foreman menjadi juara dunia kelas berat tertua pada usia 45 tahun di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, 5 November 1994. Foreman dalam keadaan kalah angka berhasil memukul KO ronde 11 juara WBA dan IBF southpaw Michael Moorer.
Foreman tidak pernah mempertahankan gelar WBA, karena dilucuti akibat tidak naik ring sampai batas yang ditentukan.
Foreman sekali mempertahankan gelar IBF di Las Vegas, 22 April 1995, menang angka melalui pertarungan 12 ronde yang amat kontroversial melawan petinju Jerman, Axel Schulz.
Pertarungan disiarkan langsung ke seluruh Jerman. Kemenangan angka Foreman mendorong orang-orang yang sudah menenggak bir marah dan melempari apa saja ke muka layar lebar. (finon / boxingscene.com)