Rondeaktual.com – Mantan petinju top yang dulu terkenal dengan celana macan loreng dan pernah menjadi juara Indonesia, juara WBC Junior, dan juara IBF Intercontinental, H.M. Nurhuda menjelaskan bahwa di Kota Malang, Jawa Timur, ada wadah mantan petinju.
“Namanya KMPI, atau Kebersamaan Mantan Petinju Indonesia,” kata H.M. Nurhuda, yang pada 5 Oktober 1985 pertama kali menjadi juara Indonesia kelas bantam,setelah mengalahkan Edward Apay. “Itu (KMPI) sudah berdiri sejak tahun 2014,” Nurhuda meneruskan. “Pendirinya ya kami-kami ini para mantan petinju yang ada di Kota Malang dan sekitarnya. Waktu pertemuan di rumah almarhum pelatih Pak Movid. Pak Wongso Suseno, senior kami, ikut mendirikan. Ada Cak Solikin Singa Tua Gajayana Malang, Cak Jumat, Mulyanto, Juhari juara OPBF kelas ringan, Marvin Harsen Gajayana, dan masih banyak, saya lupa. Saya hadir di pertemuan itu.”
KMPI didirikan untuk mempererat tali persaudaraan sesama mantan petinju yang dulu pernah mengharumkan Kota Malang.
Pada dekade 80-an Malang pernah memiliki tujuh juara Indonesia dalam waktu bersamaan dan itu tidak akan pernah terulang. Sekarang tinju pro Tanah Air, tidak hanya di Malang, tapi di mana-mana sudah mati suri. Hidup segan mati tak mau.
Sejak berdiri sudah lima tahun, KPMI telah menyelenggarakan pertemuan mantan petinju di Malang, Surabaya, Jember, Ponorogo.
“Reuni terakhir berlangsung di kediaman Mas Yani (Hagler) di Desa Pujon, Kabupaten Malang, hari Minggu (20 Oktober 2019). Teman-teman mantan petinju makin banyak yang hadir. Nyanyi dan joget-joget. Senangnya bukan main,” Nurhuda menjelaskan.
Nurhuda merasa bersykur bahwa selama 17 kali pertemuan mantan petinju, dirinya tidak pernah absen. “Setiap pertemuan saya hadir. Insyah Allah saya datang pada pertemuan berikut (ke-18) di Surabaya.” (finon)