Rondeaktual.com – WL Boxing Promotion (milik Willem Lodjor) bersama promotor Fredy Wahon tetap mempertahankan jadwal pertandingan yang akan dipentaskan di Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Itu tidak berubah, termasuk rencana pertandingan di Bone (Sulawesi Selatan),” tegas Willem Lodjor di Jakarta, Selasa (21/7/2020) siang. “Kami akan jalan sebab ini menyangkut hidup petinju profesional Indonesia. Petinju saya butuh makan,” kata Willem Lodjor, yang juga menghidupi sejumlah petinju melalui King Lembata Boxing Camp Jakarta. “Sampai sekarang kami belum tahu kapan bisa mulai bekerja menyelenggarakan pertandingan tinju di NTT. Kami masih menunggu pemerintah mencabut larangan berkumpul dalam jumlah besar. Selama PSBB masih berlaku akan sulit bagi promotor untuk mendapat izin pertandingan,” ucapnya.
Willem Lodjor sangat menyadari bahwa akibat dari Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang melanda dunia, pertandingan tinju dihentikan.
“Satu bulan belakangan ini, khusus di luar negeri seperti di Amerika Serikat, Jerman, Polandia, Jepang, tinju pro sudah mulai dipertandingkan tanpa penonton. Di kita (Indonesia) belum.”
Tinju pro terakhir di Indonesia berlangsung di Lapangan Sepakbola Desa Merdeka, Kabupaten Lembata, NTT, Minggu, 22 Maret 2020.
Itu merupakan karya penata tanding Willem Lodjor bersama promotor Fredy Wahon, yang hampir saja batal. “Itu yang terakhir,” kata Willem Lodjor. “Waktu itu kami sudah pegang izin dari Asosiasi Tinju Indonesia (ATI) Pusat, izin dari Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), dan izin keramaian dari Polres Lembata.”
Duet Willem Lodhor-Fredy Wahon mengantar Thomas Tope Hurek (King Lembata Jakarta) merebut sabuk juara Indonesia kelas terbang setelah menang TKO ronde ke-7 atas petinju pengalaman Madit Sada (Mandiri Boxing Camp Jakarta).
Sejak juara, Tope Hurek belum pernah mempertahankan gelar akibat COVID-19.
Tetapi, bukan Tope Hurek saja yang belum naik ring. Petinju lain juga bernasib sama. Sudah berbulan-bulan petinju pro Indonesia tidak ada uang masuk akibat kehilangan kontrak.
Beruntung pelatih dan petinju amatir yang disiapkan untuk PON XX/2021 Papua, masih memperoleh gaji bulanan, meski mereka setengah mengeluh karena dipotong untuk alasan COVID-19. (rondeaktual.com/finon)