Rondeaktual.com – Frans van Bronskhorst, biasa dirujuk Frans VB, hadir di tengah-tengah peresmian HS Boxing Camp Ciseeng, Kampung Perigi Mekar RT 004 RW 03, Kelurahan Perigi Mekar, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Sabtu (29/8/2020).
Sebelum acara pokok dimulai, Frans VB dipanggil agar maju depan untuk berbicara tentang karir tinjunya yang hebat sebagai juara kelas welter Asia VI/1973 Bangkok.
Didengarkan oleh para petinju DKI dan petinju pelatnas yang berkumpul di sana, Frans menyemangati dan menyebut nama enam petinju masa lalu yang pernah menjadi juara Asia.
1. Wiem Gommies, merebut medali emas kelas menengah Asia V/1971 Teheran, Iran.
2. Frans VB, merebut medali emas kelas welter Asia VI/1973 Bangkok, Thailand.
3. Syamsul Anwar Harahap, merebut medali emas kelas welter ringan Asia VIII/1977 Jakarta, Indonesia.
4. Benny Maniani, merebut medali emas kelas berat ringan Asia VIII/1977 Jakarta, Indonesia.
5. Ferry Moniaga, merebut medali emas kelas bantam Asia IX/1980 Bombay, India.
6. Hendrik Simangunsong, merebut medali emas kelas menengah ringan Asia XVI/1992 Bangkok, Thailand.
Selama Frans berbicara, yang menarik selain tentang juara Asia tetapi bagaimana memotivasi para petinju. Frans menekankan bahwa disiplin adalah salah satu kunci keberhasilan. “Jangan berharap menjadi juara kalau latihan saja sudah malas-malasan,” kata Frans, dan masih banyak lagi yang disampaikannya.
Setelah menyudahi kata-katanya dan sambil mengayun langkahnya untuk kembali ke tempat semula, Frans bilang begini kepada Rondeaktual.com. “Nggak bisa ngomong disuruh ngomong.”
Bisa jadi Frans benar; nggak bisa ngomong disuruh ngomong. Petinju tahun 70-an ini tetap rendah hati dan jarang tampil sebagai pembicara.
Frans hadir di HS Boxing Camp atas undangan tuan rumah Hengky Silatang. “Saya ke sini bersama Dokter (dr. Wijanarso). Kita berdua saja,” katanya.
Frans menjaga fisiknya agar tetap bugar dengan rajin olahraga pagi. “Saya kalau olahraga jalan pagi. Ringan tapi sangat bermanfaat bagi orang seumuran saya. Jalan kaki bagus. Kalau lari jangan, sudah nggak mungkin,” kata Frans.
Selain juara Asia, Frans juga dikenal sebagai petinju yang pernah tampil di olimpiade. Pensiunan Pertamina ini ikut Olimpiade Montreal XXI/1976 Montreal, Kanada. Indonesia mengirim dua atlet dan satu pelatih:
1. Syamsul Anwar Harahap, kelas welter ringan 63,5 kilogram, gagal medali. Peringkat 16 dari 42 peserta.
2. Frans van Bronskhorst, kelas welter 67 kilogram, gagal medali. Peringkat 30 dari 38 peserta.
3. Mayun Narendra, pelatih.
(rondeaktual.com / finon)