Rondeaktual.com – Salah satu yang paling menarik dari pertandingan tinju profesional di seluruh dunia, adalah kehadiran gadis pembawa papan ronde (roundgirls). Mereka selalu diingatkan agar tampil sehat, cerdas, seksi. Tidak boleh ada alkohol atau minuman keras selama menjalankan tugas. Jangan lupa membuang senyum kepada penonton. Itu harus.
Promotor top dunia seperti Bob Arum bersama perusahaan tinju yang dipimpinnya Top Rank, Oscar de la Hoya bersama Golden Boy Promotions, Don King bersama King Productions, memiliki kontrak kerja dengan sejumlah gadis pembawa papan ronde.
Di Indonesia, bisa dipastikan tidak ada promotor yang mengontrak gadis pembawa papan ronde. Mereka bekerja berdasarkan pembayaran honor yang sudah ditentukan sebelumnya.
Roundgirls di Indonesia sudah ada sejak era permulaan tinju pro. Sudah setua usia tinju itu sendiri. Mereka sering disebut sebagai “ronde teler”. Perlahan, istilah ini terhapus.
“Terlalu kasar,” sanggah promotor berlisensi A, Syaripudin Lado. “Waktu saya tinju, sebutan ronde teler masih terdengar. Tapi itu kurang bagus di telinga. Sekarang lebih populer dengan sebutan roundgilrs,” Lado menjelaskan kepada Rondeaktual.com, Sabtu, 20 Februari 2021. Dia sekarang terkenal sebagai “Raja Roundgirls Indonesia”.
Menurut Lado, disebut ronde teler, mungkin karena gadis yang membawa papan ronde mutar-mutar di atas ring, sepeti orang teler. “Tapi sekarang, sebutan paling pas adalah roundgirls. Itu sudah tidak bisa diganggugugat lagi. Keren habis.”
Setiap promotor di Indonesia selalu berusaha menampilkan roundgirls yang bukan saja seksi, tetapi harus berani tampil lebih genit asal ramah.
Seorang promotor di Lido, pernah naik darah dan menuding roundgirls yang sengaja didatangkangnya dari Jakarta seorang waria (wanita dan pria).
Promotor lain, yang sering menampilkan partai internasional Indonesia versus Thailand di Jakarta, pernah hampir salah tingkah dengan sorot mata roundgirls yang tampil di pertandingannya sendiri.
“Dia (roundgirls) tadi liatin gue terus,” kata promotor ganteng itu. “Gue nggak bisa apa-apa. Bini gue ikut nonton.” (finon manullang)