Banyak bisnis yang pernah dicoba Mike Tyson setelah memutuskan pensiun dari dunia tinju profesional. Namun salah satu yang tampaknya sangat menjanjikan hingga saat ini hanyalah, ‘Tyson Ranch’.
Tyson Ranch merupakan areal budi daya ganja seluas 40 hektare yang digarap Tyson sejak 2016. Disinilah, Si Leher Beton bersama koleganya mengembangkan tanaman dengan nama latin Canabis Sativa tersebut.
Mike Tyson juga memiliki perusahaan Swissx yang menjual berbagai produk berbahan dasar ganja atau mariyuana. Menurut Cheat Sheet, bisnis ganja yang dikelola Tyson sangat menjanjikan dan dipercaya telah mampu menghasilkan pemasukan hingga 500 ribu USD atau Rp7 Miliar per bulannya.
Di beberapa negara bagian Amerika Serikat, ganja memang dilegalkan. Lewat bisnisnya itu, Tyson berniat membantu banyak orang karena meyakini ganja memiliki zat berguna untuk penyembuhan penyakit.
Selain penjual, Tyson juga dikenal sebagai pemakai. Kabarnya, pemegang rekor juara dunia termuda kelas berat itu mampu menghabiskan uang hingga 40 ribu USD untuk konsumsi sendiri dan teman-temnnya.
Mike Tyson beberapa kali tampil sembari menghisap rokok ganja di depan kamera saat membawakan acara Podcast Hotboxin with Mike Tyson. Begitu juga saat tampil bersama rapper B-Real beberapa waktu lalu.
Bahkan belakangan diketahui Tyson juga mengisap ganja sebelum bertarung melawan Andrew Golota, 2000 lalu. Pertarungan ini terhenti pada ronde kedua setelah Golota enggan melanjutkannya. Dia bangkit dari kursi dan langsung menuju ruang ganti sembari menghindari lemparan dari penonton.
Wasit memberikan kemenangan untuk Tyson. Belakangan Golota mengaku mengalami retak tulang kepala yang beresiko membuatnya cedera otak. Di kamar ganti dia mengaku Tyson sering kali membenturkan kepalanya secara sengaja tapi wasit tidak melihat dan memperingatkannya.
Dalam wawancara dengan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, yang ditayangkan oleh MolaTV beberapa waktu lalu, Tyson juga sempat menyinggung bisnis ganjanya tersebut.
Dalam perbincangan yang berlangsung jarak jauh tersebut, Tyson mengaku panen emas selama masa pandemi COVID-19. Menurutnya, banyak orang tetap mengkonsumsi ganja selama pandemi.
“Mungkin sektor perjalanan yang terpengaruh. Tapi dunia konsumsi tetap berjalan,” kata Tyson kepada Susi Pudjiastuti pada acara Life Lesson from The Champ, Jumat (2/10/2020).
Tyson memutuskan pensiun dari tinju profesional pada tahun 2015 lalu. Setelah tampil di 56 laga, kekayaan Tyson ditaksir mencapai 584 juta USD. Namun kehidupan yang ugal-ugalan membuat hartanya terus merosot. Dia kemudian dinyatakan bangkrut dan kemudian membangun Tyson Ranch.
Di Indonesia, jangan coba-coba mengikuti model bisnis Mike Tyson. Di sini, ganja atau mariyuana masih tergolong sebagai narkotika. Pengedar ganja di Indonesia bisa terancam hukuman mati.