Rondeaktual.com – Sedih mengabarkan berita duka. Pelatih legendaris Kairus Sahel, 64 tahun, yang ikut mengantar Ellyas Pical menjadi juara dunia IBF pada 1985, telah meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur, hari ini, Jumat, 26 Februari 2021.
“Kabar duka kami terima dari putri Bung Kairus, Fitri. Meninggal dunia di Rumah Sakit PON. Fitri menghubungi saya pukul 06.38. Setelah itu tidak bisa komunikasi,” kata Oki Abibakrin, salah satu murid tinju Kairus Sahel paling sukses dalam meniti karir di kejuaraan Indonesia. Oki adalah petinju kidal dan mantan juara Indonesia kelas bulu dan kelas ringan yunior.
Diberitakan Rondeaktual.com, Januari 2021, Kairus Sahel menderita sakit komplikasi di rumah istri keduanya di Sukabumi, Jawa Barat. Kairus berobat kerumah sakit. Tetapi, untuk kepentingan perawatan, Fitri, putri kesayangan Kairus Sahel, mengajak orangtuanya ke Bekasi, rumah tinggal Fitri.
Di Bekasi, Fitri merawat Kairus Sahel, pelatih tinju lengendaris yang banyak melahirkan juara.
Di tangan Fitri, Kairus Sahel sudah menderita berbagai penyakit. Pengroposan tulang, jantung, koresterol, membuatnya mengalami serangan stroke.
Menurut Oki Abibakrin, Kairus Sahel sulit menalan makan apa saja. “Fitri cerita, Bung Kairus tidak bisa menelan. Makanan yang masuk ke dalam mulut tersimpan selama empat hari dan sudah bau busuk,” ujar Oki Abibakrin.
Tahun lalu, ketika masih di Sukabumi, Kairus Sahel pernah mendapat kunjungan dari para muridnya. “Waktu itu kita sewa mobil. Ramai-ramai ke Parung Kuda, Sukabumi,” kenang Oki Abibakrin.
Dalam kunjungan itu, Kairus Sahel mendapat sumbangan uang dan terharu sampai meneteskan airmata.
Belakangan sejumlah mantan petinju di Jakarta dan sekitarnya sempat ramai berdebat karena uang sumbangan disebut-sebut tidak lurus alias diselewengkan.
Kairus Sahel banyak menangani petinju profesional Indonesia, yang berlatih di Garuda Jaya Pancoran, Arseto Tanah Abang, Satria Kinajungan Warung Buncit, Cakra Pegangsaan Dua Cakung.
Para petinju yang dulu dilatih Kairus Sahel dan beberapa lainnya datang dan memberikan sumbangan uang. Tak kuasa menahan haru, sang guru tinju menangis. (finon)