Rondeaktual.com – Southpaw Tibo Monabesa (Indonesia) kembali terluka, ketika bertarung melawan Toto Landero (Filipina), Balai Sarbini, Jakarta, Rabu, 14 April 2021.
Itu bukan yang pertama. Sebelumnya di pertandingan yang lain melawan petinju Filipina yang lain, Tibo juga terluka dan berdarah. Sudah berkali-kali berdarah dari luka di atas mata. Sepertinya sudah tidak bisa diatasi. Bertanding dan berdarah menjadi tradisi dan hidup Tibo Monabesa.
Ketika alis kanan Tibo robek dan berdarah. wasit Philipus Elungan menghentikan pertandingan pada ronde 12, yang hanya menyisahkan 30 detik. Wasit segera menyuruh Toto Landero (Filipina) pergi ke sudut netral. Sementara, Tibo diajak ke sudut netral yang lain dan memanggil dokter supaya naik ke atas ring untuk memeriksa luka di bagian mata.
Sebagian penonton –rombongan Hengky Silatang, Elly Pangaribuan, Hendra Julio—berteriak: “Terus! Jangan dihentikan. Menit-menit terakhir.”
Dokter ring, dr. Putu Agus Parta Wirawan, naik ke sudut netral dan memeriksa luka Tibo Monabesa. Darah yang menetes dari alis kanan dianggap tidak membahayakan keselamatan petinju.
Wasit Philipus Elungan memerintahkan ”box”. Tibo mencoba mengatur jarak agar Toto Landero tidak menyeruduk. Jab-straight disusul uppercut kanan sempat mengenai lawan dan tiba-tiba terdengar suara bel “teng… teng… teng…!”
Ronde 12, ronde terakhir selesai. Tibo Monabesa kembali ke sudut merah. Toto Landero ke sudut biru. Kedua petinju melepas glove dan berdiri di tengah ring sambil menunggu hasil pertandingan.
Kubu Filipina sangat kuat harapannya bahwa pemenangnya adalah Toto Landero. Bendera Filipina ukuran 50 X 100 disiapkan oleh Jun Arlos, satu-satunya orang yang berdiri di sudut Toto Landero. Tidak terlihat bendera Merah Putih ada di kubu Tibo Monabesa.
NILAI PERTANDINGAN
Hakim A, Rocky Joe (Indonesia) 115-113.
Hakim B, Ricardo Simanungkalit (Indonesia) 117-111.
Hakim C, Maya Hutauruk (Indonesia) 116-112.
Mendengar hasil pertandingan, wasit Philipus Elungan mengangkat tangan Tibo Monabesa dan menjadi juara WBC International kelas terbang ringan.
Taufiq Withaker, mantan petinju pro Jawa Timur yang sengaja didatangkan dari Malang untuk menangani Tibo, mengangkat tubuh sang juara baru di atas bahunya. Taufiq mengitari ring dan berhenti di sudut merah, sudut Tibo Monabesa.
Setelah turun dari ring, Tibo Monabesa bicara begini kepada Rondeaktual.com. “Saya terluka sejak ronde kedelapan. Benturan kepala.”
Pertarungan Tibo Monabesa-Toto Landore yang dipromotori Armin Tan, untuk mengisi gelar kosong WBC International light flyweight. Sejak ronde pertama hingga ronde keenam, pertandingan berlangsung biasa-biasa saja. Tidak ada pukulan beruntun. Tidak ada pukulan yang menggoyahkan lawan. Tidak ada benturan.
Memasuki ronde kedelapan, Tibo yang unggul jangkauan dan lebih tua 5 tahun dari lawan 25 tahun, mulai meningkatkan kecepatan menyerang. Dia menang seorang petinju slow strarter. Lambat panas di ronde-ronde awal. Tibo butuh beberapa ronde untuk bisa meningkatkan kecepatan menyerang.
Pada ronde kedelapan, benturan kepala tidak dapat dihindari. Toto Landero terus masuk dengan mendorong kepalanya ke depan dibalas pukulan angkat (uppercut) dari Tibo Monabesa.
Pada ronde 10, 11, dan 12, Tibo membiarkan lawan masuk kemudian dibalas dengan pukulan kanan. Tibo melepaskan hook disusul straight kiri yang sempat menyemangati penoton dalam jumlah yang sangat terbatas karena protocol kesehatan. Tiba-tiba wasit berteriak ”stop”.
Luka di bagian mata kanan Tibo Monabesa berdarah. Dokter pertandingan naik ke atas ring dan memeriksa luka.
Pertandingan yang tersisa 30 detik lagi, diteruskan. Tibo bertahan dan menang angka. (finon manullang)