Rondeaktual.com – Keluarga Besar Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) baru saja kehilangan seorang atlet besar dengan segudang prestasi; Komisaris Polisi (Kompol) Alberth Papilaya.
Alberth yang bertugas di Polda Metro Jaya, menghembuskan napas terakhir di rumah sakit di Ternate, Maluku Utara, Minggu, 18 April 2021, pukul 02.00 waktu Indonesia bagian timur. Alberth meninggal dunia pada usia 53 tahun, akibat sakit stroke yang dialaminya sejak berobat di Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara.
Alberth adalah bagian dari organisasi Pertina yang tak terpisahkan. Tahun lalu Alberth mengundurkan diri dari Wakil Ketua II Pengprov Pertina DKI Jakarta. Kemudian terpilih sebagai Kepala Bidang Teknik Kepelatihan Pengprov Pertina Jawa Barat 2020-2024.
Sementara, dalam personalia PP Pertina 2020-2024, Alberth menduduki Bidang Teknik Kepelatihan, sebagai orang kedua. Bidang ini ditempati oleh Erzon (Kepulauan Riau) dengan anggota Kompol Alberth Papilaya (Jawa Barat), Pieter Samuel Hari (Lampung), Ferdinand Kuahaty (Yogyakarta), Pelda Dien Jauhari, M.Pd (Aceh), Suherman (Banten), Rosidin, SH (Jawa Barat), dan Zulham Ali.
“Prestasi yang telah dicapai oleh sang legenda tinju Indonesia Komisaris Polisi Alberth Papilaya terlalu banyak untuk dikenang,” komentar Ketua Umum PP Pertina, Komaruddin Simanjuntak di Jakarta, dihubungi Rondeaktual.com, Senin, 19 April 2021, malam.
“Bung Albert Papilaya adalah legenda tinju Tanah Air yang tangguh dan hebat. Prestasi yang diraih almarhum didapat dari semangat yang sangat luar biasa. Almarhum seorang perwira menengah dan seorang pekerja keras serta sifat dan mental juara yang tinggi.”
Pertina akan meneruskan perjuangan Alberth Papilaya, yang tercatat sebagai juara PON berkali-kali dan juara SEA Games berkali-kali.
“Mari kita sama-sama bertekad mencetak Albert Papilaya muda untuk melanjutkan semangat pemberaninya dan mental juaranya,” ajak Komaruddin Simanjuntak, mantan Pangdam Udayana.
Alberth Papilaya lahir di Tobelo, Maluku Utara, 15 September 1967. Almarhum meninggalkan seorang istri (Jety Nanere) dan dua putra (Steven Papilaya dan Sugaray Leonard Papilaya).
Komaruddin Simanjuntak menambahkan, bahwa Alberth Papilaya adalah si mental juara dan petinju luar biasa yang tidak pernah absen untuk
mengikuti even ditingkat regional. Dari SEA Games, Alberth menghasilkan medali emas-perak-perunggu 5-1-1. Luar biasa.
“Walaupun almarhum belum pernah meraih medali emas di Asian Games, tetapi perjalanan karir tinju Alberth Papilaya sangat terhormat dan tembus “8 Besar” Olimpiade Barcelona. Semoga kerja keras dan mental juara yang ditunjukkan almarhum Alberth Papilaya dapat diteruskan oleh petinju generasi berbakat lainnya.”
LIMA KALI IKUT PON
1. PON XI/1985 JAKARTA
Alberth Papilaya (Maluku) merebut medali perak kelas welter ringan 63,5 kilogram, dalam final kalah melawan Manimbul Silaban (Jambi).
2. PON XII/1989 JAKARTA
Alberth Papilaya (Maluku) merebut medali emas kelas menengah ringan 71 kilogram, dalam final menang angka atas Ayup Epa (Papua).
3. PON XIII/1993 JAKARTA
Alberth Papilaya (DKI Jakarta) merebut medali emas kelas menengah 75 kilogram.
4. PON XIV/1996 JAKARTA
Alberth Papilaya (DKI Jakarta) merebut medali emas kelas berat ringan 81 kilogram, dalam final mengalahkan Raja Amas Siregar (Sumatera Utara).
5. PON XV/2000 SURABAYA
Alberth Papilaya (DKI Jakarta) merebut medali emas kelas berat ringan.
(finon manullang)