Rondeaktual.com – Penggasan berdirinya Federasi Tinju Profesional Indonesia (FTPI), Yance Rahayaan menegaskan tidak akan masuk dalam pengurus harian. “Saya di luar saja, tidak masuk ke dalam,” kata Yance Rahayaan, salah satu murid paling setia promotor kondang almarhum Boy Bolang.
Yance Rahayaan menjelaskan, FTPI sekarang dipimpin oleh Milasari Anggraini. “Kapan pengukuhan pengurus, saya belum tahu, meski saya di sana bersama Tim Lima menyusun kepengurusan. Saya maunya di luar saja. Bebas, tidak terikat. Saya masih ingin. meneruskan cita-cita almarhum Boy Bolang. Sampai sekarang saya masih utang sama Boy Bolang,’ ujar Yance Rahayaan, bicaranya berapi-api. Semangat pantang pudar di usinya yang sudah kepala 6.
“Utang apa kepada Boy Bolang? Utang uang atau jasa?”
“Bukan,” jawabnya. “Sampai sekarang saya belum bisa menyelenggarakan pertandingan kelas dunia. Boy Bolang dulu bilang ke sana, kalau mau jadi promotor harus menggelar pertandigan besar agar lahir juara dunia dari Indonesia. Sampai sekarang saya belum melaksanakannya dan itu utang saya kepada Boy Bolang.”
Yance, mantan petinju profesional kelas ringan dari Scorpuo Boxing Camp Jakarta, dikenal sebagai promotor tinju spesialisasi menggelar “sabuk emas”.
Yance yang domisili Jakarta, bisa menggelar pertandingan sabuk emas dari berbagai kepala daerah. Yance pernah mempromotori pertandingan di salah satu studio televisi, di mana pemenangnya bisa pulang membawa lima sabuk emas. Semua sabuk telah digelar, kecuali sabuk RW dan sabuk RT.
Lima sabuk emas untuk seorang pemenang merupakan sabuk emas yang tidak biasa. Itu dianggap sebagai spesialisasi Yance Rahayaan yang tidak dimiliki oleh promotor Indonesia manapun.
Yance Rahayaan adalah promotor pertama yang berhasil menggelar sabuk emas Jokowi, ketika masih menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Tiga tahun yang lalu di Balai Sarbini, Jakarta, Yance Rahayaan memperkenalkan sabuk emas Presiden RI yang pertama. Sabuk emas Presiden Jokowi akhirnya direbut Oscar Rafnaka, setelah menang angka 12 ronde atas mantan juara dunia M Rachman, Jumat, 28 Oktober 2016.
Sebelumnya tidak ada pertandingan sabuk emas Presiden RI, kecuali pertandingan Piala Presiden RI milik Pertina. (finon)