Rondeaktual.com – Ibrahim Aroby, 39 tahun, adalah mantan pemain sepakbola, mantan penghuni pelatnas yunior, dan mantan juara Indonesia kelas ringan yunior.
Kehidupannya –setelah bersama istri dan anak—kini jauh lebih berhasil jika dibandingkan ketika masih aktif sebagai petinju bayaran.
Di masa buruknya, dia nyaris ”lewat”. Gaya hidupnya menyimpang dan jauh dari disiplin sehingga kena larangan tidak boleh bertanding ke luar negeri. Dia kena blacklist oleh para angen tinju yang juga sahabatnya sendiri di dunia tinju.
Masa-masa sulit telah berlalu. Ibrahim Aroby bangkit perlahan-lahan. Ia berhasil membangun kehidupan baru dan melupakan semua masa buruk.
Tetapi, gaya rokoknya semakin tidak bisa dikendalikan. Sehari bisa habis dua bungkus. Ketika harus menjalani timbang badang di pinggir kolam renang Hotel Atlet, Senayan, Ibrahim Arobu menghabiskan beberapa batang rokok. Tidak ada masalah. Enjoy.
“Saya sekarang buka camp sendiri,” katanya ketika ditanya tentang pekerjaannya. “Join sama mantan perenang nasional Akbar Nasution, adik ratu renang Elfira Nasution dan Elza Manora Nasution. Kami sama-sama menangani All Out Camp.”
All Out Camp
Gambaru Point
Jalan Boulevard Raya Nomor 66, Graha Raya
Kota Tangerang.
Pelatih member adalah hidupnya. ”Sehari bisa menangani sampai sepuluh orang. Kalau datang semua enak. Tapi bisa hanya dua murid sehari, apalagi pandemic COVID-19 menjatuhkan bisnis latihan. Situasinya telah menghalangi orang datang untuk berlatih.”
Ibrahim Aroby terjun sebagai pelatih berdasarkan pengalamannya sebagai petinju amatir dan sebagai seorang juara Indonesia. Dia pernah berguru selama dua minggu dan bertanding di Meksiko, negara paling banyak menghasilkan juara dunia terbaik seperti Julio Cesar Chavez dan Saul Canelo Alvarez.
Kadangkala dia dibuat heran dengan begitu banyaknya pelatih member. Hanya dengan modal nyontek di youtube bisa laku sebagai pelatih privat.
“Apa mereka para member fight awam, sehingga mudah dibohongi soal teknik bertinju mana yang baik dan benar?” Ibrahim Aroby bertanya kepada dirinya sendiri.
Meski namanya mantan petinju, Ibrahim Aroby tetap menjaga kondisinya sambil menunggu promotor datang menyodorkan kontrak pertandingan.
“Saya masih bisa bertanding,” ia mengaku. “Kemarin (di Balai Sarbini, 14 April 2021) saya bertanding di kelas berat ringan. Main empat ronde melawan King Fahd dan diputuskan draw. Tanpa pemenang. Hasil draw itu perlu dan sudah masuk Box Rec. Saya terakhir naik ring di Malang dan kalah melawan Heri Andriyanto. Itu sudah delapan tahun yang lalu. Rekor saya hidup lagi.”
Sebetulnya, sudah tidak ada hati Ibrahim untuk naik ring lagi. Sudah tutup. Dia sudah fokus sebagai pelatih member.
”Tetapi, kemarin itu saya ditantang orang baru (King Fahd). Dia yang buat petandingan antara saya dengan dia. Saya terpaksa naik ring lagi dan itu demi istri dan anak.”
Pertandingan itu tidak serius. Ibrahim Aroby sengaja tidak mau memukul bagian muka lawan. Ia banyak melancarkan gertak sambal membuat penonton bersorak. Senang melihat gayanya yang lucu. Atraktif. (finon)