Rondeaktual.com – Ketua II Federasi Tinju profesional Indonesia (FTPI), G. Borlak terang-terangan mengaku berasal dari Komisi Tinju Indoneia (KTI).
KTI adalah badan tinju profesional pertama di Indonesia. KTI sudah ada sejak 50 tahun silam dan salah satu pendirinya yang masih hidup adalah Kid Francis. Sekarang badan tinju pro Tanah Air ada lima; KTI, Asosiasi Tinju Indonesia (ATI), Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTPI), Federasi Tinju Indonesia (FTI), dan yang termuda adalah FTPI.
“Sebelum bergabung dengan FTPI, saya adalah wasit/hakim KTI. Sudah bertugas wasit/hakim ke mana-mana,” kata Ketua II FTPI, G Borlak dalam pertemuan calon wasit/hakim di Jakarta, Sabtu, 8 Mei 2021, malam.
“Bapak saya ini (sambil mengarahkan tangannya ke Wakil Ketua I FTPI Ibrahim Ishaka) juga dari KTI. Bapak Lambertus (Lelyemin) juga dari KTI. Bapak Yance Rahayaan juga dari KTI. Kami semua dari KTI dan kami sudah bertahun-tahun dalam kehidupan tinju profesional Tanah Air. Pengalaman yang kami miliki akan kami turunkan kepada adik-adik calon wasit/hakim FTPI,” demikian Borlak. Hadir Ketua Komisi Peringkat FTPI, Syaripudin Lado, Martinez dos Santos, Komisi Pertandingan Devy Pondaag.
Bukan hanya di KTI. Nama-nama yang tadi disebut Borlak, sempat beberapa tahun “nyangkut” di badan tinju lain. Ada yang bergabung bersama ATI dan KTPI.
FTPI, yang sekarang dipimpin oleh Milasari Anggraini, akan menjadi rumah terakhir bagi Borlak dan yang lain. FTPI sudah ada sejak enam tahun silam, yang mengantar Neneng A Tuty sebagai ketua umum.
Sebelum masuk FTPI, Borlak telah mengajukan surat pengunduran diri kepada Ketua Umum KTPI, Ruhut Sitompul.
“Saya baru sebulan ikut FTPI dan telah dilantik dua hari yang lalu. Sebelum menjalani prosesi pelantikan, saya lebih dahulu mengajukan surat pengunduran diri langsung kepada Pak Ruhut Sitompul dan diterima,” ujar Borlak, seorang perwira aktif di Kopassus. (finon)