Rondeaktual.com – Mantan juara Indonesia kelas welter yunior, Franky Polii mengaku kesal dan kecewa dengan ofisial ring yang tidak mengerti tentang overweight.
“Lebih satu ons saja itu sudah overweight,” kata Franky Polii, yang sekarang sudah sembuh dari sakit yang hampir saja menghabisi nyawanya.
“Seorang petinju yang kedapatan overweight sampai dua kilo misalnya, boleh bertanding. Komisi tinju tidak boleh larang. Tetapi, harus ada kesepakan antarmanajer. Kalau manajer bilang tidak ada masalah, silakan dengan syarat harus bayar 10 persen dari honor petinjunya yang bertanding. Itu per kilo. Kalau overweight sampai dua kilo, dia harus bayar denda 20 persen dari honor bertanding. Tolong itu supaya dimengerti,” ujar Franky Polii, yang pernah tercatat sebagai salah satu wasit berpenampilan terbaik.
Sayangnya Franky bermasalah dengan badan tinju sehingga tidak pernah lagi bertugas sebagai wasit/hakim.
“Saya sudah lama tidak tugas wasit/hakim. Saya sekarang menikmati hidup saja. Apalagi saya sudah sembuh dari sakit. Sudah bisa ke mana-mana. Sudah bisa kerja. Berat badan sudah normal, yang tadinya sempat ambruk sampai dua puluh kilo,” cerita Franky Polii, yang pernah dikenal sebagai KO King. Di masa karir tinjunya banyak mencetak KO.
“So tua. So brenti tinju. Kita sudah berhenti juga sebagai pelatih. Di rumah saja.”
Franky Polii pernah bertanding di Rusia dan kalah dalam kejuaraan PABA. “Kalau mau juara harus main di Indonesia. Kalau Indonesia mau punya juara dunia baru, harus bikin pertandingan. Jangan pergi ke luar,” pesannya. (finon)