Rondeaktual.com – Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 Papua tinggal empat bulan lagi. Cabang olahraga (cabor) tinju akan berlangsung selama dua pekan di GOR Cendrawasih, Kota Jayapura, Papua.
Tinju menandingkan 17 kelas (7 kelas putri dan 10 kelas putra) dan akan diikuti 28 provinsi dari 34 provinsi.
PON XX/2021 Papua tidak diikuti oleh enam provinsi, yang dianggap gagal melakukan pembinaan atlet.
6 PROVINSI GAGAL PON
1. Aceh.
2. Sumatera Selatan.
3. DI Yogyakarta.
4. Sulawesi Tengah.
5. Sulawesi Tenggara.
6. Sulawesi Barat.
Menurut Panitia PON XX/2021 Papua Cabor Tinju, Alfred Kayoi, pertandingan tinju sejak babak penyisihan hingga babak final akan berlangsung meriah.
“Saya sedang siapkan roundgirls terbaik,” kata Alfred Kayoi, yang beberapa hari lalu telah mengadakan komunikasi dengan Ketua Umum PP Pertina, Mayjen TNI (Purn) Komaruddin Simanjuntak, yang akan membahas masalah netralitas wasit/hakim saat pertandingan tinju berlangsung. “Kita tidak ambil dari luar. Roundgirls tinju PON Papua kita datangkan dari Papua sendiri. Nanti saya cari yang muda-muda. Pelajar SMA pilihan yang cerdas dan bersemangat menyambut PON. Nanti bisa pakai celana pendek dan bisa pakai celana panjang. Banyak cara untuk menampilkan roundgirls terbaik, termasuk dengan rumba-rumba. Itu akan menjadi penampilan yang spektakuler,” ujar Alfred Kayoi.
Alfred juga mendapat saran dan pendapat dari Ketua Umum PP Pertina, bahwa menampilkan pakaian tradisional atau pakaian adat jauh lebih bermanfaat.
Berdasarkan fakta lapangan, kehadiran atau penampilan roundgirls (biasanya di atas ring tinju profesional) akan membuka suasana yang berbeda daripada tinju amatir tanpa roundgirls.
Di Jakarta dan sekitarnya, sejak dulu sampai sekarang, para roundgirls sering tampil di berbagai pertandingan.
Tidak sulit untuk menghubungi mereka. Tampil di atas ring menjadi salah satu daya komersial. Untuk menghadirkan seorang roundgirls, promotor harus menyediakan honor lima ratus hingga satu juta, sudah termasuk ongkos kedatangan dan ongkos kepulangan. (finon)