Rondeaktual.com
Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua tinggal tiga bulan lagi. Kepulauan Riau (Kepri), di bawah komando pelatih Erzon, Rionando Butarbutar, Pilo Butarbutar, bertekad untuk mengulang suksesnya yang sangat bersejarah ketika pertama kali merebut medali emas PON dari cabang olahraga (cabor) tinju.
Dalam sejarah tinju, Kepri pertama kali merebut medali emas PON di Pelabuhanratu, Sukabumi (PON XIX Jabar 2016) melalui tangan Sandiyarto Peroza.
Dalam final kelas welter 69 kilogram, Sandiyarto bertarung hebat untuk mengalahkan Saputra Samada, petinju bertubuh kekar dijuluki Mike Tyson Indonesia dari Nusa Tenggara Barat.
MEDALI KELAS WELTER PUTRA PON XIX/2016 JABAR
Medali emas: Sandyarto Deno Feroza (Kepulauan Riau).
Medali perak: Saputra Samada (Nusa Tenggara Barat).
Medali perunggu: Insanul Sabri (Aceh).
Medali perunggu: Koesdiyono (Jawa Barat).
‘Itu medali emas pertama kami dari cabor tinju,” kata pelatih Erzon. “Nanti di Papua juga begitu, bahwa kami, Kepri bertekad mengulang merebut medali emas yang sangat bersejarah itu. Entah dari siapa, target kami medali emas. Ada tujuh petinju Kepri yang akan bertanding di PON Papua. Kita tengok nanti.” Erzon saat dihubungi melalui selulernya di Batam, Kepri.
Selain medali emas kelas welter PON Jabar, Kepri juga merebut medali perunggu kelas welter ringan putri melalui Vika Yovina. Dalam semifinal, Vika kalah melawan Welmi Pariama (Maluku).
MEDALI KELAS WELTER RINGAN PUTRI PON XIX/2016 JABAR
Medali emas: Welmi Pariama (Maluku).
Medali perak: Salomina Yerisitouw (Papua).
Medali perunggu: Vika Yovina (Kepulauan Riau).
Medali perunggu: Jein Maleong (Jawa Barat).
Menghadapi PON XX/2021 Papua, Kepri memastikan Sandiyarto Peroza bertanding di kelas berat.
Ditanya peluang, Erzon yang dikenal dengan kata-katanya yang nyaring dan lurus-lurus saja dan tidak suka”carmuk”, mengakui kekuatan tinju amatir sudah merata.
“Tidak hanya di kelas berat, tetapi di semua kelas kekuatan merata. Nanti akan kelihatan, mana yang benar-benar latihan dan mana yang tidak latihan.”
TIM PON KEPRI
1. Karmelia Saluluni, kelas 45 kilogram putri.
2. Shanny Prastica Pardede, kelas 64 kilogram putri.
3. Fransiscus Simamora, kelas 46 kilogram putra.
4. M Z Luis Bangun (menggantikan Jonathan Siagian, ikut pendidikan tentara di Sumatera) kelas 64 kilogram putra.
5. Bintang Pardede (menggantikan Jannes Siregar, tugas Libanon), kelas 75 kilogram putra.
6. Rido Butarbutar, kelas 81 kilogram putra.
7. Sandiyarto Feroza, kelas 91 kilogram putra.
8. Erzon, pelatih.
9. Rionando Butarbutar, pelatih.
10. Pilo Butarbutar, pelatih.
PON XX/Papau akan diikuti 28 provinsi. Ada 6 provinsi gagal meloloskan atletnya. PON Papua menandingkan 17 kelas (7 kelas putri dan 10 kelas putra). Semua melalui Pra PON di Ternate, Bengkulu, dan Bogor. Hanya tuan rumah Papua yang tidak mengikuti babak kualifikasi. Pertandingan tinju PON XX di GOR Cendrawasih, Kota Jayapura, 5-13 Oktober 2021. (finon)