Rondeaktual.com
Juara dunia IBA junior welterweight Daud Yordan (Mahkota Boxing) tidak bisa berbuat apa-apa ketika jadwal pertandingannya ditunda dan terus ditunda. Di usianya yang sudah 34 tahun, Daud tetap menjalani latihan dan memberikan latihan tinju kepada anak-anak remaja Kalimantan Barat di Kayong Utara.
Daud sempat ke Jakarta untuk mendapatkan latih tanding dalam upaya mempersiapkan diri menghadapi petinju Afrika Selatan, Ayanda Nkosi, di Luqa, Malta.
“Jadwal saya diulur-ulur terus akibat pandemic COVID-19 dan ini juga dialami oleh banyak petinju di berbagai negara,” ujar Daud Yordan. “Sudah setahun bahkan masuk dua tahun tidak bertanding. Banyak sekali jadwal yang diurungkan dan harus reschedule. Jadwal terbaru bulan depan dan batal lagi. Manajemen MPro (Mahkota Promotion) terus menggodok. Kejadian ini tidak membuat saya patah semangat. Saya masih mampu dan masih dalam waktu yang lama di tinju. Saya terus belajar banyak hal. Tentang kehidupan. Tentang politik. Saya memang sudah memilih politik, nanti kalau sudah menggantungkan sarung tinju.”
Daud Yordan –kelahiran Ketapang, 10 Juni 1987—mencatat menang 40 (28 KO) dan kalah 4.
Daud Yordan memulai tinju pro setelah merebut medali perunggu kelas bantam Piala Presiden XX/2004 Batam. Dalam debut pronya melalui Gelar Tinju Profesional Indosiar bersama promotor Daniel Bahari, 25 Agustus 2005, Daud menang TKO ronde kedua atas Anshori Anhar.
Daud Yordan terakhir naik ring ring di Batu, Jawa Timur, 17 November 2019, menang TKO ronde 9 atas Michael Mokoena (Afrika Selatan) dalam partai gelar lowong International Boxing Association world super lightweight dan gelar lowong WBO Oriental super lightweight. (finon)