Rondeaktual.com
Di tengah kekacauan jadwal pertandingan akibat pandemic yang entah kapan berakhir, promotor Armin Tan berbicara dengan Rondeaktual.com, tentang masa depan karir tinju Tibo Monabesa.
Southpaw Tibo Monabesa adalah mantan supir angkot tembak di Tangerang, yang berhasil meniti karir tinju pro sebagai juara Indonesia kemudian jura WBC Silver, juara dunia IBO, dan sekarang juara WBC International. Semua untuk kelas terbang ringan atau sering disebut kelas terbang yunior berbobot 49 kilogram.
Tibo Monabesa lahir di Kefamenanu, Nusa Tenggara Timur, 10 Juni1990, bernama Tiburtius Besa. Tibo sekarang berusia 31 tahun.
“Di ujung usianya yang sudah 31 tahun, saya ingin mengantar Tibo kejuaraan dunia (WBC). Kalah atau menang tidak jadi masalah. Saya ingin mencoba dan mengantar Tibo untuk kejuaraan dunia. Berapapun uang yang harus saya keluarkan untuk kejuaraan dunia, saya sudah siap. Mau apa lagi? Semua Tibo sudah miliki. Gelar Indonesia, gelar IBO (world), gelar WBC International. Tinggal kejuaraan dunia (WBC). Tibo harus melakukan itu, sebab usianya juga sudah tidak muda lagi.”
Armin Tan sangat fokus untuk mengejar kejuaraan dunia WBC dan sampai berani melepas gelar dunia IBO yang disandang Tibo sejak mengalahkan Omari Kimweri (Australia) melalui pertarungan 12 ronde berdarah-darah GOR Flobamora, Kupang, 7 Juli 2019.
Juara dunia WBC adalah Kenshiro Teraji (Jepang). Penantang 3 besar berdasarkan peringkat dunia terbaru yang dirilis Kamis, 2 September 2021, terdapat tiga penantang teratas; Masamichi Yabuki (Jepang), Hekkie Budler (Afrika Selatan), dan Tibo Monabesa (Indonesia).
Kemungkinan sang juara Kenshiro Teraji akan mempertahankan gelarnya melawan peringkat pertama. Berita terakhir menyebut Teraji bermasalah dengan COVOD-19. Bila gagal, Yabuki akan terlempar jauh ke peringkat bawah. Tinggal Budler dan Tibo dua besar. Apakah WBC mau membuka jalan bagi Tibo untuk menantang Teraji, masih dalam tanda tanya besar.
“Tibo pernah disuruh datang ke Afrika Selatan untk menghadapi Hekkie Budler (mantan juara dunia). Saya jawab, kalau untuk pertandingan eliminator, kami datang. Kalau pertandingan biasa kami tolak.”
Rencana pertandingan Budler-Tibo mentah. Armin terus berjuang. “Saya tantang balik, Hekkie Budler datang ke Indonesia. Dia bisa minta harga 20 ribu dolar (Rp 290.000.000, dengan nilai kurs Rp 14.500). Kalau bisa mengalahkan Budler, Tibo naik ke peringkat pertama,” Armin Tan menjelaskan.
Tetapi tidak semudah membalikkan telapak tangan. Armin Tan menyadari kondisi sekarang; pandemic yang panjang.
“Pertama, dia harus menjalani karantina. Bisa satu minggu. Kedua, apakah bule wasit hakim mau datang ke Indonesia. Ketiga, untuk mendatangkan Budler harus dengan visa khusus. Tak terbayangkan mahalnya dan rumit.”
Di ujung pembicaraannya, Armin Tan tidak bisa memastikan kapan jadwal pertandingan bagi Tibo Monabesa.
Kota Malang minta Oktober, namun ada keraguan besar tentang siapa petinju Indonesia yang siap menghadapi Tibo.
Tibo sekarang peringkat 3 WBC, 14 IBF, 11 WBO. Dia satu-satunya petinju Indonesia yang masuk peringkat dunia. (finon)