Rondeaktual.com, oleh Paulus Noor Mulia – Tidak banyak jagoan yang mampu merebut juara dunia WBO (World Boxing Organization) di tiga kelas berbeda. Sepanjang sejarah WBO baru lima petinju yang bisa melakukannya.
1. JORGE ARCE (Meksiko) menjadi petinju pertama yang meraup gelar dunia di 3 kelas berbeda. Petinju tinggi 164 sentimeter ini pertama merebut gelar juara dunia WBO kelas terbang ringan (48 , 9 kilogram), menang angka atas Juan Domingo Cordoba (Argentina), 5 Mei 1998 . Gelar WBO kedua kelas bantam yunior (52, 2 kilogram), diraih dengan menang angka atas Angky Angkota (Indonesia) 30 Januari 2010 . Dan gelar WBO kelas bulu yunior (55, 3 kilogram) diraihnya dengan menjotos TKO Wilfredo Vazquez (Puerto Rico) 7 Mei 2011 .Arce bergaya fighter sejati, menyerang lawan tiada henti. Serangan hook dan upper cut kiri- kanannya luar biasa derasnya. Rekor Arce 64-8-2 (49 KO).
2. OSCAR DE LA HOYA (Amerika Serikat) bukan hanya bertubuh atletis dan berwajah tampan, namun juga merangkai prestasi akbar. Dia meraih sabuk WBO kelas ringan yunior (58, 9 kilogram) dengan memukul TKO Jimmi Bredahl (Denmark) 5 Maret 1994. Lantas gelar WBO kelas ringan (61, 2 kilogram) diraih “Golden Boy” dengan menghancurkan Jorge Paez (Meksiko) dengan TKO di ronde ketiga, 29 Juli 1994. Adapun gelar WBO kelas menengah (72, 5 kilogram) direbut La Hoya dengan menang angka atas Felix
Sturm (Jerman ) 5 Juni 2004 . Atlet bertinggi 180 sentimeter ini meramu gaya boxer stylish dan fighter brutal yang kental, foot-work lincah , pertahanan solid serta desingan pukulan jab-straight , hook maupun upper cut yang cepat dan keras. Rekornya 39-6-0 (30 KO).
3. FERNANDO MONTIEL (Meksiko) meraih juara dunia WBO kelas terbang (50 , 8 kilogram) dengan menggebuk TKO rekan senegaranya Isidro Garcia di ronde ketujuh, 15 Desember 2000. Gelar WBO kedua kelas bantam yunior direbut atlet bertinggi 163 sentimeter ini dengan memukul TKO Pedro Alcazar (Panama) ronde keenam, 22 Juni 2002. Berikutnya adalah sabuk juara WBO kelas bantam (53, 5 kilogram) dengan menjotos KO Diego Silva (Argentina) di ronde ketiga, 28 Maret 2009.
Atlet berjuluk Cochulito ini bergaya fighter murni. Serangan pukulan Montiel sangat cepat dan luar biasa kerasnya. Gempuran pukulannya bisa merusak tubuh lawan.
Dentuman hook maupun upper cut kirinya sering menyambar dagu lawan hingga KO. Semangat bertempurnya luar biasa, dengan kening sobek bersimbah darah, namun Montiel mampu menang KO. Rekornya 54-6-2
(39 KO).
4. MIGUEL COTTO (Puerto Rico) jagoan penuh tato di tubuhnya ini tergolong sangar prestasinya. Pria bertinggi 170 sentimeter ini merebut gelar WBO kelas welter yunior (63, 5 kilogram) dengan melumat KO Kelson Pinto (Brazil) di ronde keenam, 11 September 2004. Kemudian meraup sabuk WBO kelas welter (66 , 6 kilogram) dengan memukul TKO Michael Jennings (Inggris) ronde kelima, 21 Februari 2009. Gelar WBO ketiga kelas menengah yunior (69, 8 kilogram) disambarnya dengan menggebuk TKO Yuri Foreman (Amerika Serikat) ronde kesembilan pada 5 Juni 2010.
Pria berjuluk Junito ini bergaya fighter sejati. Body moving-nya lincah dan ritmis. Serbuan pukulannya ke tubuh brutal. Diterminasi pukulannya sangat bagus. Rekornya 41-6-0 (33 KO).
5. TERENCE CRAWFORD (Amerika Serikat) merupakan petinju zaman now yang mengoleksi tiga gelar dunia WBO. Atlet berjuluk Bud ini meraih sabuk kelas ringan (61, 2 kilogram) dengan menang angka atas Ricky Burns (Inggris) 1 Maret 2014. Koleksi gelar dunia WBO kedua kelas welter yunior (63, 5 kilogram) direbutnya dengan menjotos TKO Thomas Dulorme (Puerto Rico) di ronde ke-10 pada 18 April 2015. Lantas mahkota dunia WBO berikutnya kelas welter (66, 6
kilogram) dirangkai Crawford dengan membantai TKO Jeff Horn (Australia) di ronde kesemilan, 9 Juni lalu.
Atlet bertinggi 173 sentimeter ini sangat istimewa bisa bergaya boxer ortodok maupun kidal. Jab-straight Crawford melesat cepat sangat tajam menghunjam. Rekornya 33-0-0 (24 KO).
Paulus Noor Mulia, menulis dari Semarang