Rondeaktual.com
Kelas terbang adalah petinju dengan berat badan 52 kilogram putra dan 51 kilogram putri.
Kelas terbang putra dan putri PON XX/2021 Papua akan diikuti oleh delapan petinju.
Itu berdasarkan hasil Pra PON dua tahun yang silam dan menjadi sembilan dengan petinju tuan rumah yang otomatis lolos PON.
Pra PON sudah selesai hampir dua dua tahun, yang berlangsung di tiga tempat; di Ternate (Wilayah Tengah dan Wilayah Timur) seri pertama, di Bengkulu (Wilayah Barat), dan di Kabupaten Bogor (Wilayah Tengah dan Wilayah Timur) seri kedua.
JUARA KELAS TERBANG PUTRA PON XIX/2016 JAWA BARAT
Medali emas: Sunan Amoragam (Maluku Utara).
Medali perak: Aldoms Suguro (Daerah Khusus Ibukota Jakarta).
Medali perunggu: Nolvi Engkeng (Sulawesi Utara).
Medali perunggu: Alberto Alfons (Jawa Barat).
Aldoms Suguro satu-satunya yang maju pada kelas terbang PON XX/Papua. Sang juara Sunan Amoragam sudah keluar dari amatir dan memilih tinju pro sebagai jalan terakhir.
Pada debut pronya, Sunan menang mudah melalui TKO pada ronde kedua atas Konstantinus Matakur di HS Boxing Camp Ciseeng, Sabtu, 28 Agustus 2021. Pertandingan ditangani promotor Martin Daniel bersama timnya; Hengky Silatang, Martinez dos Santos, dan Syaripudin Lado.
Kekuatan kelas terbang PON XX/Papua akan berkurang, setelah dilepas Sunan Amoragam. Kelas terbang hampir 40% adalah petinju senior, 30% kekuatan semi senior, dan 30% diisi pendatang baru dari youth ke elite.
Aldoms Suguro menjadi satu-satunya yang tertua dan sekaligus satu-satunya yang paling berprestasi. Aldoms dua kali SEA Games dengan sekali medali emas dan sekali tanpa medali. Aldoms sekali Asian Games tanpa medali dan kejuaraan internasional lainnya.
Tidak ada petinju kelas terbang yang bisa menyamai perjalanan karir Aldoms Suguro di level internasional.
Aldoms akan mendapat saingan besar dari fighter sejati Ingatan Ilahi (Riau), yang merupakan juara Pra PON Wilayah Barat 2019.
Ingatan terus berkembang di bawah bimbingan pelatih Darman Hutauruk. Ingatan menjadi yang terbaik, yang dibuktikannya melalui seleksi pemilihan masuk Pelatnas SEA Games Hanoi 2021, yang akhirnya tunda tahun depan.
Pada seleksi secara nasional di Dirgantara Jakarta, Ingatan adalah yang terbaik dan masuk Tim Merah. Pada seleksi terakhir, Ingatan tidak terhalangi oleh siapapun termasuk Aldoms Suguro yang dikalahkannya di GOR Tebet pada Juni 2021.
Sepanjang 2021, Ingatan Ilahi menjadi yang terkuat di kelas terbang dan menjadi tim SEA Games Hanoi.
Tetapi, segalanya bisa saja berubah dengan cepat. Tinju tergantung pada kekuatan fisik dan mental bertanding. Seperti roda berputar, kadang di atas kadang di bawah.
Tidak ada yang abadi. Siapa yang lebih disiplin dan patuh kepada semua aturan latihan termasuk protokol kesehatan yang ketat, maka dia akan memenangkan medali emas kelas terbang PON Papua.
Ingatan Ilahi (Riau) dan Aldoms Suguro (DKI) adalah dua kekuatan yang tak terbantahkan. Sementara, Yosua Holy Masihor (Sulsel), adalah kekuatan baru yang menjadi juara dan best boxer pada Pra PON Ternate.
Kelas terbang ada sembilan dan setiap orang memiliki peluang untuk memenangkan pertandingan. Jangan pernah pandang enteng lawan.
KELAS TERBANG PUTRA PON XX PAPUA
1. Ingatan Ilahi, Riau. Ingatan termasuk senior dan pemenang medali emas Pra PON Bengkulu 2019.
2. Aldoms Suguro, pemenang medali emas SEA Games Kuala Lumpur 2017 dan pemenang medali emas Pra PON.
3. Yosua Holy Masihor, Sulawesi Selatan. Yosua adalah pemenang medali emas Pra PON Ternate 2019 dan terpilih best boxer.
4. Felix Hengstz, Papua Barat. Felix adalah pemegang medali perunggu Pra PON Ternate 2019.
5. Yosef Murib, Papua, tidak mengikuti pertandingan penyisihan. Langsung boleh ikut PON Papua.
6. Novi Sahuleka, Maluku. Novi adalah pemegang medali perak Pra PON Ternate 2019.
7. Ilham Tapajati, Kepulauan Bangka Belitung. Ilham pemegang medali perak Pra PON Bengkulu 2019.
8. Prasetyo, Kalimantan Selatan. Prasetyo adalah pemegang medali perak Pra PON Bogor. Prasetyo menolak pertandingan final melawan Aldoms Suguro karena memilih panggilan seleksi kerja di Banjarmasin.
9. Rahul Buamona, Maluku Utara. Rahul adalah pemegang medali perunggu Pra PON Ternate 2019.
JUARA KELAS TERBANG PUTRI PON XIX/2016 JAWA BARAT
1. Medali emas: Erni Amalia (Jawa Barat).
2. Medali perak: Serlin Kase (Nusa Tenggara Timur).
3. Medali perunggu: Fitra Fani (Sulawesi Tengah).
4. Medali perunggu: Jubaitul (Nusa Tenggara Barat).
Erni Amalia satu-satunya yang bertahan di kelas terbang dan bisa ikut pada PON XX Papua. Dua lainnya sudah naik kelas dan satu lagi tidak ikut PON.
KELAS TERBANG PUTRI PON XX PAPUA
1. Shelly Wanimbo, Papua. Shelly tidak mengikuti pertandingan Pra PON. Shelly adalah salah satu kelas terbang paling senior dan paling berprestasi. Shelly pemenang medali emas kelas 48 kilogram PON XVII/2008 Kalimantan Timur untuk Sulawesi Selatan, dan pemenang medali emas kelas 48 kilogram PON XVIII/2012 untuk Papua Barat. Pada PON XIX/2016 Jabar, Shelly gagal dan terjadi gaduh besar.
2. Beatrix Suguro, Kalimantan Selatan. Beatrix menyimpang segudang pengalaman dalam dan luar negeri. Beatrix sudah bertanding pada PON XVIII Riau/2012 dan merebut medali perak kelas 48 kilogram, setelah dalam final kalah melawan Shelly Wanimbo. Beatrix, mantan petinju pelatnas selama lima tahun adalah pemenang medali emas Pra PON Ternate 2019.
3. Erni Amalia, Jawa Barat. Erni salah satu yang termuda, adalah pemenang medali emas PON XIX/2016 Jawa Barat dan pemenang medali emas Pra PON Bogor 2019.
4. Ainun Azizah, Nusa Tenggara Barat. Ainun adalah pemenang medali perak Pra PON Ternate 2019.
5. Yulianti Ohorella, Papua Barat. Yulianti adalah pemegang medali perak Pra PON Bogor 2019.
6. Suzen Simangunsong, Sumatera Utara. Suzen tidak pernah mengikuti pertandingan Pra PON, tetapi namanya masuk menggeser Ema Bangun, yang merupakan pemegang medali perak Pra PON Bengkulu 2019. Suzen punya pengalaman di pertandingan Kejurnas dan internasional Piala Presiden. Di Papua, Suzen akan didampingi oleh seorang kombes pol purnawirawan, memberikan support besar.
7. Yudit Mounino, Nusa Tenggara Timur. Yudit adalah pemegang medali perunggu Pra PON Ternate 2019.
8. Cindy Chinora, Riau. Cindy adalah pemenang medali emas Pra PON Bengkulu 2019.
9. Aisyah Aljufri, Jawa Tengah. Aisyah adalah pemegang medali perunggu Pra PON Ternate 2019.
Siapa yang akan memenangkan medali emas kelas terbang putri PON XX/2021 Papua?
Data di atas bisa menjadi referensi yang bagus, jika Anda bermaksud menyusun prediksi. Jangan salah menghitung.
Harus pula diingat, panggung tinju hanya pernah menghasilkan dua kejutan. Kejutan pertama; menang secara luar biasa. Kejutan kedua; kalah karena angka-angka “setan” merasuk pertandingan.
Semoga PON Papua jauh dari segala bentuk intervensi. Semoga seluruh pertandingan dari hari pertama 5 Oktober hingga final 13 Oktober 2021, bisa berjalan bersih; yang menang dimenangkan dan yang kalah dikalahkan.