Rondeaktual.com
Kelas welter, 69 kilogram, hanya menandingkan tinju putra. Pertina tidak pernah memiliki petinju kelas welter putri, meski kelas ini sudah lama dipertandingkan di Asia. Tinju putri hanya sampai di kelas welter yunior 64 kilogram.
Berdasarkan hasil Pra PON 2019 Wilayah Tengah dan Wilayah Timur dua kali dan Wilayah Barat, kelas welter melibatkan delapan petinju dan menjadi sembilan petinju termasuk tuan rumah Papua yang lolos tanpa mengikuti babak kualifikasi.
Dari sembilan petinju, Michael Saada (Banten), pemegang medali perunggu Pra PON di Ternate, satu-satunya yang gagal mengikuti PON Papau. Banten tidak mengirim atlet yang merebut medali perunggu babak kualifiaksi dan berlaku di semua cabor.
Jika kelas welter PON Papua hanya dikuti delapan petinju, maka semuanya otomatis masuk 8 besar. Sekali saja memenangkan pertandingan, maka medali perunggu sudah boleh dibawa pulang.
Tetapi tujuannya bukan medali perunggu. Semua peserta, termasuk yang hanya merebut medali perunggu di pertandingan Pra PON, memiliki peluang besar untuk memenangkan setiap pertandingan. Medali emas adalah sesuatu yang sangat membanggakan sekaligus mengharap janji bonus ratusan juta untuk merubah jalan hidup.
Pertandingan tinju PON XXI/2021 akan dipusatkan di GOR Cendrawasih, Kota Jayapura, Papua, yang akan buka 5 Oktober dan tutup 13 Oktober 2021.
Pada PON empat tahun silam atau PON XIX/2016 Jawa Barat, menghasilkan empat petinju peraih medali. Medali emas direbut oleh Sandyarto Deno Feroza (Kepulauan Riau). Ini merupakan emas pertama Kepulauan Riau dari cabor tinju. Medali perak direbut oleh Saputra Samada (Nusa Tenggara Barat). Medali perunggu direbut oleh Insanul Sabri (Aceh) dan Koesdiyono (Jawa Barat).
Dari empat peraih medali PON XIX/2016 Jawa Barat, Saputra Samada satu-satunya yang masih bertahan di kelas welter untuk mengikuti PON XXI/2021 Papua. Sang juara Sandiyarto sudah lompat tiga kelas dan akan bertanding di kelas berat. Sedangkan, dua peraih medali perunggu, Insanul Ismail dan Koesdiyono tidak ikut PON.
Koesdiyono sekarang masuk menjadi salah satu pelatih tim PON Jawa Barat untuk PON Papua. Dari Aceh tidak ada yang berhasil merebut tiket PON Papua. Semua petinju Aceh kandas di pertandingan Pra PON Wilayah Barat di Bengkulu, November 2019.
Selain Aceh, daerah lain yang gagal PON adalah: Sumatera Selatan, DI Yogyakarta, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat.
Melihat perjalanan kelas welter dalam empat tahun terakhir, termasuk hasil seleksi Pelatnas SEA Games di Jakarta pada Juni 2021, Saputra Samada memiliki peluang terbesar untuk memenangkan medali emas kelas welter PON XXI/2021 Papua.
Saputra, fighter sejati bertubuh gempal, sejak kekalahannya dari Sandiyarto di final PON Jawa Barat, ia selalu memenangkan pertandingan dalam negeri. Saputra juga merupakan pemenang medali emas kelas welter tinju internasional Piala Presiden ke-23 di Labuan Bajo pada 2019 dan terpilih best boxer.
Tetapi, tidak ada petinju yang tidak terkalahkan. Tidak ada yang bisa menjamin kemenangan terus-menerus menjadi milik Saputra Samada. Apalagi, kelas welter masih memiliki kekuatan yang meyakinkan seperti; Savon Simangunsong (Jawa Barat, pemenang medali emas Pra PON di Ternate), Sarohatua Lumbantobing (Sumatera Utara, pemenang medali emas Pra PON di Bengkulu), Michael Manopo (DKI Jakarta, pemenang medali emas Pra PON di Bogor).
PESERTA KELAS WELTER PON PAPUA
1. Saputra Samada (Nusa Tenggara Barat), pemegang medali perunggu Pra PON di Ternate. Saputra tidak pernah kalah. Di Ternate, ia menolak pertandingan semifinal karena harus memenuhi panggilan pelatnas. Saputra adalah pemenang medali emas Kejurnas Pangkal Pinang 2017, medali emas Kejurnas Bandar Lampung 2018, medali emas Piala Presiden Labuan Bajo 2019.
2. Savon Simangunsong (Jawa Barat), pemenang medali emas Pra PON di Ternate. Savon pemegang medali perak Test Event Asian Games Jakarta 2018. Putra juara Asia 1991 Hendrik Simangunsong ini sangat ingin menebus kekalahannya dari Saputra Samada.
3. Sarohatua Lumbantobing (Sumatera Utara), pemenang medali emas Pra PON di Bengkulu. Sarohatua memiliki kekuatan dan pengalaman internasional yang panjangnya selama bertahun-tahun di pelatnas.
4. Michael Manopo (DKI Jakarta), pemenang medali emas Pra PON di Bogor 2019. Michael menjadi salah satu kekuatan baru dalam kelas welter. Kendala utama adalah masalah berat badan.
5. Hendrikus Basik Basik (Papua), tidak mengikuti babak kualifikasi. Kekuatan Hendrikus menjadi sangat rahasia karena tidak mengikuti pertandingan Pra PON.
6. Buce Tibalimeten (Maluku), pemegang medali perunggu Pra PON di Ternate.
7. Yahanis Basikbasik (Bengkulu), pemegang medali perak Pra PON di Bengkulu.
8. Mendy Yikwa (Jawa Timur), pemegang medali perak Pra PON di Bogor.
Kekuatan kelas welter sangat terbuka. Mudah dibaca. Sekarang tinggal pada diri masing-masing untuk tetap menjaga kondisi terbaiknya. Mengurangi makan banyak adalah sesuatu yang harus dipertahankan untuk menghindari kemungkinan terjebak overweight.