Rondeaktual.com
Saya dan mungkin juga orang-orang yang merasakan dan melihat keributan di sekitar ring pada hari Jumat, sepakat untuk melupakan semua peristiwa. Jalan damai telah ditempuh.
Pertandingan tinju tetap berlangsung seperti jadwal semula. Tidak ada yang berubah.
Panitia telah menambah personil keamanan dari Polri dan TNI.
Semoga kasus yang menakutkan tidak terulang lagi. Semoga semua keputusan wasit/hakim tidak ada yang berbau kontroversial dan semoga dapat diterima dengan jiwa besar. Satria di dalam dan di luar ring.
Hari ini, Sabtu, 9 Oktober 2021, saya sengaja tiba lebih awal di GOR Cendrawasih, Kota Jayapura, Papua.
Sekitar 90 menit atau satu setengah jam sebelum bel pertama terdengar, saya sudah memasuki pintu arena pertandingan. Lengkap dengan ID Card PON XX Papua 2021 Torang Bisa!
Seorang polwan memeriksa seorang pria di depan saya, yang hendak masuk. Saya juga diperiksa. Tidak ada masalah. Saya datang dengan memakai topi resmi PON Papua 2021. Kereeen.
Pada hari sebelumnya, semua orang yang hendak memasuki arena tinju, wajib diperiksa. Tetapi banyak orang yang pura-pura ada keperluan sehingga terlihat bebas keluar-masuk dan ini yang membuat petugas pintu sangat kewalahan.
Saking bebasnya, ada orang yang sengaja memasukkan penonton hanya untuk mendapatkan jatah kue maupun makan dalam versi nasi kotak dan minuman botol plastik.
Padahal, makanan itu hanya untuk wasit/hakim yang berada di ruang khusus.
Di sini, makanan selalu berlebihan. Mulai makan pagi, keu jelang siang, makan siang, dan makan malam.
Hari ini –setelah kejadian gaduh kemarin– pemeriksaan diperketat. Tidak boleh bebas keluar-masuk. Semua demi menjaga prokotol kesehatan yang ketat.
Setiap orang dilarang masuk membawa antara lain:
1. Gas korek api.
2. Membawa minuman dalam kemasan botol.
3. Membawa pinang.
4. Membawa cutter, apalagi senjata tajam.
Soal larangan membawa minuman dalam kemasan botal plastik, tidak hanya berlaku bagi penonton, tetapi juga bagi semua pelatih atau ofisial yang mendampingi petinju naik ring.
Larangan tersebut sudah disampaikan jauh sebelum PON Papua 2021 dibuka. Namun petugas ring masih saja berhadapan dengan para sekondan “bandel” yabg membawa minuman.
Sementara, untuk memperketat protokol kesehatan, jumlah penonton dibatasi. GOR Cendrawasih yang berkapasitas sekitar 1.200 penonton, hanya boleh diisi 25%.
Sejak hari pertama, panitia telah membuka layar lebar di depan pintu masuk. Panitia menyediakan tenda dan kursi plastik.
Sejak kemarin, pembawa acara sudah berkali-kali mengumumkan agar penonton tetap disiplin dengan protokol kesehatan yang ketat. Memakai masker dan menjaga jarak adalah wajib.
Saya sendiri dan beberapa kawan yang umurnya sudah pas-pasan alias kepala enam, memakai masker ganda.
Menurut pembawa acara, selama pertandingan seluruh kegiatan diawasi oleh PB PON bahkan badan tinju internasional; AIBA. Bagaimanapun penyebaran COVID-19 harus ditekan.
Meski berulang kali diingatkan, masih banyak yang melanggar protokol kesehatan, terutama dalam menjaga jarak dan mencuci tangan sabun. Tidak semua toilet yang ada di dalam gedung menyediakan sabun.
Hari ini, tepat pukul 13.42 WIT, diadakan doa bersama. Tidak lama kemudian terderngar bunyi bel tanda dimulainya pertandingan. Teeeng!!! (finon manullang)