Rondeaktual.com
Tinju pro telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Badan tinju dunia bermunculan dan salah satunya adalah Universal Boxing Organization (UBO).
Organisasi Tinju Universal berdiri pada 2004. Mulai masuk Indonesia sekitar tiga tahun yang lalu, melalui Jeffrey Pamungkas sekaligus representative untuk Indonesia.
UBO dipimpin oleh Joerg Herzog, berkedudukan di Loehne, Jerman.
UBO terkenal dengan kata-katanya yang indah: “Nobody is perfect, but the least we can do is our best. (Tidak ada yang sempurna, tapi setidaknya yang bisa kami lakukan adalah yang terbaik).
“Patrick Liukhoto adalah juara dunia UBO pertama dari Indonesia,” kata Jeffry Pamungkas di Jakarta, dihubungi Minggu siang, 31 Oktober 2021. “Sebelumnya sudah tiga petinju Indonesia yang merebut gelar UBO level internasional, yaitu Roy Manihuruk, Eiger Lamandau, dan Oktavianus Moensaku. Tapi kalau untuk gelar dunianya baru Patrick yang pertama,” Jeffrey Pamungkas menjelaskan.
Patrick Liukhoto, 27 tahun, merebut gelar dunia UBO di dalam sasana Victory Target, Jakarta, Selasa, 5 Oktober 2021, setelah menang KO pada ronde kedua atas George Lumoli dari Nainggolan Jakarta.
“Event itu merupakan rangkaian Big Fight yang ketiga sekaligus menyambut HUT TNI,” kata promotor Hodlif Hun. “Patrick Liukhoto berhasil merebut gelar dunia versi UBO kelas bantam, setelah mengalahkan George Lumoly. Pertandingan diawasi oleh Komisi Tinju Profesional Indonesia,” tambah Hodlif Hun.
Patrick Liukhoto, kelahiran Nusa Tenggara Timur, awalnya adalah petinju amatir untuk Pertina Banten. Belum sempat berkembang, Patrick memutuskan keluar dari Pertina untuk memulai karir baru sebagai petinju profesional.
Karir tinju pronya terbilang cepat, termasuk tiga pertandingan perebutan gelar Indonesia dan dua perebutan gelar internasional.
Setelah merebut sabuk UBO kelas bantam, inilah yang dikatakan Patrick Liukhoto.
“Kalau ditanya bagaimana kesannya, ya senang dikit sih, haaaaa. Saya harus bilang begitu karena ini kan gelar dunia dari versi UBO, yang belum banyak dikenal orang, apalagi untuk orang awam dengan tinju. Sehingga rumor di masyarakat penikmat tinju Indonesia dan masyarakat pada umumnya tidak begitu ramai atau tidak begitu tahu. Selain itu, kurangnya promosi. Pemberitaan tentang event UBO kurang. Lawan saya juga diambil dari Indonesia. Tidak bisa dari luar negeri karena masih pandemic COVID-19. Kejuaraan UBO saya memang sepi. Beruntung tinju pro Tanah Air masih memiliki Rondeaktual.com, yang sangat setia memberitakan tinju dalam negeri. Kalau tidak, tinju pro kita tambah sepi.”
TENTANG PATRICK LIUKHOTO
1. Nama: Patrick Liukhoto.
2. Tempat lahir: Kupang, NTT, 6 Desember 1993.
3. Usia: 27 tahun.
4. Nama istri: Marcela Retno Sari.
5. Nama anak: Dismas Christ Alfharado Liukhoto dan Cristofhorus Emmanuel Liukhoto.
6. Tempat latihan: Victory Target Boxing Camp, Jalan Gunung Sahari, Jakarta.
7. Promotor: Hodlif Hun.
8. Manajer: Hodlif Hun.
9. Pelatih: Albert Elisiur Tubulau (pelatih pertama) sekarang diteruskan oleh Paa Powali.
10. Kelas: Bantam 53,5 kilogram.
11. Rekor tanding: Menang-kalah-draw 14-2-2 (9 KO menang KO).
12. Pertama naik ring: Surabaya, 21 April 1017, menang KO ronde pertama atas M Solikhin.
13. Rebut gelar juara Indonesia kelas bantam: Jakarta, 27 Juli 2018, menang KO ronde pertama atas Ki Chang Kim.
14. Terakhir naik ring: Jakarta, 5 Oktober 2021, menang KO ronde kedua atas George Lumoly sekaligus merebut gelar dunia versi UBO kelas bantam.
15. Bayaran: Termurah Rp 1.500.000 dan termahal Rp 25.000.000 saat menghadapi George Lumoly dalam kejuaraan UBO.
16. Rencana naik ring: Menghadapi veteran Iwan Ngabalin (Santana Boxing Camp Malang) dalam kelas bulu yunior 8 ronde di Kabupaten TTS, 7 November 2021.
“Lawan saya (Iwan Ngabalin) adalah petinju yang sangat pengalaman. Senior saya dan saya tidak boleh anggap enteng, meski sudah pernah mengalahkannya,” komentar Patrick Liukhoto.
Pada pertandingan terbuka di Halaman Kampus ASMI, Pulomas, Jakarta, 30 Agustus 2018, Patrick Liukhoto hanya memerlukan dua ronde untuk menutup perlawanan Iwan Ngabalin. (finon manullang)