Rondeaktual.com
Juara UBO kelas bantam Patrick Liukhoto (Victory Target Jakarta) menghentikan langkah veteran Iwan Key (Santana Kepanjen Malang) pada ronde ketiga dari 6 ronde yang direncanakan. Terjadi di Lapangan Boibalan, Niki Niki, Amanuban Tengah, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Minggu malam, 7 November 2021.
Ribuan penonton terhibur dengan penampilan Patrick Liukhoto, 27 tahun, yang menyerang Iwan Key, 38 tahun, sejak bel pertama terdengar.
Iwan Key, mantan juara Indonesia terbaik dari Malang, tiga kali terjatuh akibat terpeleset ke belakang dan sempat menyalahkan sepatunya, dan dua kali terjatuh akibat kena pukulan keras lawan.
Jatuh pertama, Iwan Key masih mampu berdiri dan melawan. Dia pantang menyerah. Pukulan tunggalnya hampir saja mengenai dagu lawan. Jatuh kedua, wasit Nus Ririhena menghitung sampai habis, sepuluh. Iwan Key dinyatakan KO pada ronde ketiga.
“Terima kasih kepada promotor (Hodlif Hun) dan masyarakat Niki Niki serta saudara-saudara saya yang datang dari jauh,” kata Patrick Liukhoto, di atas ring dikelilingi keluarganya. Patrick sudah 15 tahun tidak pernah bertemu saudaranya karena merantau ke Jakarta.
Bagi Patrick, ini merupakan kemenangan KO yang kedua. Tiga tahun silam di Jakarta, Patrick menghentikan langkah Iwan Key pada ronde kedua.
Kelas bulu 6 ronde, Sunan Amoragam (HS Boxing Gym Indonesia) menang TKO ronde kelima atas Zainul Hasan (Satpol PP Probolinggo).
Kelas terbang 6 ronde, Paul Rasi (Victory Target Jakarta) menang TKO ronde keempat atas Ano Ikun Jr (Kompak Jakarta).
Kejuaraan Indonesia kelas bantam 10 ronde, Flasidus Nono (Victory Target Jakarta) menang TKO ronde kedua atas Abdul Rauf (Dirgantara Boxing Lanud Abdurahman Saleh Malang).
Partai eksibhisi kelas berat ringan 2 ronde, Chris Hawe (Soe Cikarang) menjatuhkan Nus Bani (Petamburan Jakarta) dan tersangkut di tali ring.
Wasit Nus Ririhena, untuk kedua kalinya, menghentikan pertandingan. Sebelumnya, atau pada ronde pertama menit pertama, Nus Ririhena sudah menghentikan pertandingan, setelah membawa Nus Bani ke sudut netral. Dokter melarang pertandingan diteruskan.
Namun mendapat perlawanan dari Nus Bani yang tidak mau menerima pertandingan dihentikan. Dia ingin meneruskan pertarungan untuk tujuan menghibur masyarakat Niki Niki.
Lantaran sifatnya partai penghibur, pertandingan diteruskan, setelah Nus Ririhena menunjuk ke arah tim dokter dan berkata: “Tanggung jawab ya.”
Akhir dari pertarungan eksebhisi yang sangat memuaskan ribuan penonton ini dinyatakan tidak ada pemenang. Wasit mengangkat tangan kedua petinju. Partai iseng-iseng ini ditutup dengan cara berpelukan.
Seharusnya Nus Bani naik ring untuk menyanyikan beberapa lagu. Sejak hari pertama, dia sudah berkali-kali mendatangani MC Gindo Hutauruk agar memberinya waktu 10 menit untuk menyanyi. Itu tidak mungkin. Jadwal pertandingan tinju amatir dan profesional sangat padat.
Tinju ampro dua hari berturut-turut di Lapangan Boibalan, Niki Niki adalah yang pertama. “Ini sejarah. Belum pernah ada pertandingan tinju ampro di Niki Niki, kota tempat saya dilahirkan,” ujar promotor Hodlif Hun dari Victory Target Promotion Jakarta.
Setelah acara tinju dan joget gembira di sekitar ring, rombongan wasit/hakim makan malam bersama di rumah Ketua Panitia Pertandingan Kol. Adm. Thontje Samadara. (finon)