Rondeaktual.com
Bara Boxing Academy berada di Kampung Kesunean, Kelurahan Kesepuhan, Kecamatan Lemah Wungkuk, Kota Cirebon, Provinsi Jawa Barat.
Sasana tinju Bara Academy didirikan oleh mantan petinju Subagja, sekaligus manajer. Pelatih kepala adalah mantan juara Indonesia Boytanto dan Sulaeman.
Berdiri pada tanggal 9 Juni 2020. Hadir sebagai upaya untuk melawan narkoba atau narkotika dan obat-obatan terlarang. Narkotika adalah zat atau obat yang bersifat alamiah, yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya rangsang. Narkoba memiliki daya candu yang sangat tinggi, sehingga harus hindari sejak dini.
“Sebelum jatuh atau sebelum menikmati barang terlarang itu, datang saja ke Bara Boxing Academy,” ajak Boytanto. “Dengan latihan tinju, dia dapat terhindar dari obat-obatan terlarang. Kalau dia memiliki bakat yang bagus dan cerdas, dia bisa menjadi atlet bagi Kota Cirebon atau bahkan menjadi atlet tinju terkenal. Itu sangat mungkin, karena dibina oleh tiga pelatih, saya, Mas Subagja, dan Mas Sulaeman.”
Boytanto tidak pernah membayangkan menjadi seorang petinju nasional dan internasional. Di masa kecilnya tidak mengerti apa-apa tentang tinju.
“Saya latihan tinju dan berkat arahan (almarhum) Bapak Anden Mukaly, saya menjadi juara,” terang Boytanto, yang berjaya pada era tinju masuk televisi. Sekarang tinju sudah dihapus dari tayangan siaran langsung.
SUDAH KELEWATAN
Kota Cirebon merupakan perlintasan sehingga tidak menutup kemungkinan peredaran narkoba cenderung meningkat.
Menurut Boytanto, peredaran gelap obat keras terbatas di Cirebon sudah kelewatan. Polisi bergerak dan berhasil menangkap sejumlah bandar yang menjual ribuan butir obat keras terbatas seperti Dextro, Trihexiphenidyl, Tramadol, Excimer. Tidak hanya para cukong narkoba yang digulung, mereka yang menggunakannya secara gelap ditangkap.
Obat-obatan terlarang itu antara lain bisa membuat pemakainya hiperaktivitas, sensasi mabuk yang tinggi, bego, mengantuk, kecanduan yang tinggi, dan ujung-ujungnya overdosis.
Jangan sia-siakan hidup. Datang dan mulai belajar tentang tinju, itu sudah menolong. Semua harus belajar dari nol.
“Bara Boxing Academy mengawalinya dari yang paling bawah. Dari tingkat member di Jakarta, akhir pekan lalu,” kata Boytanto.
Ketika datang tawaran untuk bertanding di Jakarta, Bara Boxing memilih versi member. “Dari member dulu baru nanti kita tingkatkan untuk mengikuti pertandingan kategori junior, youth, dan terus sampai tingkat nasional.”
Bara Boxing Academy Kota Cirebon telah mengikuti pertandingan di Aula Perbakin, Senayan, Jakarta, 5-6 Februari 2022, yang diselenggarakan oleh Jakarta Boxing Open bersama Pertina DKI Jakarta.
“Atlet Bara Boxing menampilkan Arya Rangga, menjadi juara kelas terbang ringan. Sedangkan, M Sulaeman Ginting juara kelas terbang,” kata pelatih Boytanto, mantan murid setia mendiang pelatih Anden Mukaly.
Bara Boxing Academy Kota Cirebon murni membina petinju tanpa uang. “Kita tidak pernah mengutip uang dari orang yang datang untuk berlatih tinju. Ini free. Terbuka bagi siapa saja. Orang tua yang memiliki anak, putra dan putri, datang dan daftarkan untuk menjadi atlet tinju. Pelajar Kota Cirebon yang ingin menjadi petinju terkenal, harus datang ke Bara Boxing,” demikian Boytanto kepada Rondeaktual.com. (finon / foto: istimewa)