Rondeaktual.com
Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 Papua telah selesai. Zulfrend Saragih, 55 tahun, telah selesai menjalankan tugasnya sebagai pelatih muaythai PON Banten dengan hasil satu medali emas dan empat medali perunggu. Zulfrend –Siantar Man, julukannya—sudah menerima bonus Rp 20 juta.
Selesai PON Papua, Zulfrend Eddy Saragih (nama aslinya) kembali ke tinju. Zulfrend kelahiran Kota Pematang Siantar, 8 Agustus 1966, sekarang sedang mempersiapkan atlet muaythai PON Papua, Jekson Karmela.
“Jekson mau bertanding untuk debut tinju pro kelas welter melawan Paris Pernandes,” kata Zulfrend Saragih, sambil menjelaskan nama tambahannya. “Itu (Zulfrend Eddy Saragih) nama asli. Nama lahir, tapi orang tuhunya Zulfrend Saragih. Kalau ditulis lengkap terlalu panjang,” kata mantan juara Indonesia kelas bulu itu.
Jekson berlatih bersama Tibo Monabesa, Defry Palulu, Paisal Panjaitan, Hero Tito. Semua akan bertanding di atas ring yang sama pada 27 Februari mendatang.
Zulfernd menjelaskan, hidupnya tidak bisa jauh dari tinju. “Saya khusus menangani tinju pro. Kalau Pertina (amatir) saya tidak pernah tangani,” kata Zulfrend Saragih, yang pernah berkibar sebagai pelatih sukses mengantar sasana tinju Pemuda Pancasila Tangerang, era tinju pro masuk televisi. (finon)