Rondeaktual.com – Finon Manullang
Gennadiy “GGG” (Tripel G) Golovkin luar biasa di usia 40 tahun dan 1 hari. Tripel G, juara dunia IBO dan IBF kelas menengah, menang KO pada ronde kesembilan atas juara WBA Super, Ryoto Murata, yang terjadi di Saitama Super Arena, Saitama, Jepang, Sabtu malam, 9 April 2022.
Tripel G menyuguhkan pertarungan menyerang sepanjang hampir sembilan ronde. Petinju asal Kazakhstan itu memukul dan dipukul sampai akhirnya pukulan kanannya yang terakhir membuat Murata (Jepang) oleng kemudian seolah membalikkan tubuh dan jatuh bertekuk lutut, tak jauh dari pinggir tali ring.
Wasit datang hendak memulai hitungannya, tetapi dalam waktu yang bersamaan, handuk putih sudah jatuh ke dalam ring, sebagai tanda menyerah. Dua sekondan Murata segera masuk. Orang itu langsung memberikan pertolongan pertama, dengan cara mengambil karet pelindung gigi (gumshield) dari mulut Murata.
Secara resmi, Tripel G diumumkan sebagai pemenang dengan TKO pada ronde 9, yang sudah berjalan 2 menit dan 11 detik. Rekor tanding Tripel G naik menjadi menang-kalah-draw 42-1-1 (37 dengan KO). Rekor Murata turun menjadi 16-3 (13 dengan KO).
Setelah kemenangannya, Tripel G menerima sabuk WBA dan sabuk IBF. Pertarungan itu memang merupakan unifikasi dua sabuk; WBA dan IBF. Tetapi di atas ring, Tripel G masih menerima sabuk IBO miliknya, yang diberikan oleh salah seorang timnya.
Tripel G memulai pertandingan dengan jab dan Murata membiarkannya. Serangan yang sama datang lagi dan datang lagi. Enam jab Tripel G mengenai muka Murata, kemudian dibalas dengan straight panjang dan tidak menghasilkan apa-apa. Pukulan kanan Murata luput.
Masih ronde pertama, wasit memberikan peringatan kepada Murata, yang mumukul ketika Tripel G menunduk terlalu rendah.
Sampai ronde keempat selesai, sepertinya kekuatan masih berimbang. Setelah itu, Tripel G mulai dapat menguasai Murata. Tripel G mendesak lawan kemudian melepaskan empat sampai delapan pukulan. Murata membalas dengan jab-straight tetapi hampir tidak ada yang mendarat dengan bagus. Tripel G kembali melepaskan empat sampai delapan pukulan dan serangan yang sama terulang lagi. Kali ini tidak ada pukulan tunggal. Tripel G selalu melepaskan serangan beruntun.
Tripel G sangat siap. Sangat disiplin melepaskan jab. Sangat berapi-api juga, sampai akhirnya pukulan kanan (long hook) mendarat tepat di bagian samping wajah. Gumshield Murata terbang tinggi dan jatuh di dekat sudut ring.
Sejak ronde kelima, Murata menjadi lebih sering menerima pukulan bertubi-tubi. Murata harus bertahan dengan cara sengaja bersandar di tali ring. Namun, Tripel G hampir tidak pernah berhenti. Tangan kirinya berkali-kali melepaskan pukulan beruntun. Sementara, ketika Murata bersandar di tali ring, Tripel G bisa melepaskan tiga upper cut kanan secara beruntun tanpa balas. Sesuatu yang hampir tidak pernah dilakukan Tripel G sebelumnya.
Memasuki ronde kesembilan, Tripel G melancarkan pukulan ke mana Murata bergerak. Kedua petinju saling memukul dan dipukul membuat pertarungan ini menjadi salah satu yang paling mendebarkan dalam sejarah kelas menengah.
Pada akhirnya Tripel G menghentikan perlawanan Murata dengan cara yang sangat dramatis. Pukulan kanan yang mengenai samping muka Murata menjadi pukulan terakhir. Murata oleng kemudian seperti hendak berbalik membuat tubuhnya menyamping dan perlahan-lahan jatuh. Murata tidak jatuh bruk seperti pohon pisang kena tebang.
Murata habis pada ronde 9, yang sudah berjalan 2 menit dan 11 detik. Murata kalah tetapi dia tidak jelak. Murata beberapa kali melepaskan jab-straight, meski banyak yang luput. Hook kanan dan upper cut kanan Murata sering mendarat di muka dan tubuh lawan.
Tetapi, Murata memang kalah cepat dan kalah tangan. Murata bertanding seperti orang bertinju dengan satu tangan. Murata praktis hanya mengandalkan tangan kanan. Tangan kirinya sangat sporadis.
Beda dengan Tripel G, yang jauh lebih siap dan lebih inovatif. Selain disiplin mengerahkan jab yang nyaris tak pernah berhenti, Tripel G rajin bergerak. Sementara, kedua kaki Murata seperti terbenam di atas kanvas ring.
Seandainya Santos Saul Álvarez Barragan alias Canelo melihat pertandingan Big Drama di Saitama, bisa jadi tubuhnya bergetar atau menjadi ketar-ketir menyaksikan kecepatan tangan dan daya tahan tubuh Tripel G di usia 40. Canelo sekarang berumur 9 tahun lebih muda dari Tripel G.
Di beberapa ronde, Murata berhasil mendaratkan tangan kanannya yang terkenal kuat dan keras. Namun Tripel G dapat menahannya dan tidak pernah goyah.
Daya tahan tubuh itu juga yang menjadi kunci keberhasilkan Tripel G menghabisi perlawanan Murata. Bila bukan Tripel G yang dihadapi Murata, barangkali kemenangan KO menjadi milik Murata.
Setelah kemenangan Tripel G yang luar biasa atas Murata, penggemar akan membayangkan trilogy yang ditunggu-tunggu. Golovkin-Canelo III, bagaimanapun ribetnya mengatur kontrak, bukanlah sesuatu yang tidak mungkin.
Tripel G mungkin saja sudah berpikir untuk menghadapi Canelo pada September 2022.
Bila Canelo dapat mengalahkan juara dunia WBA kelas berat ringan Dmitry Bivol (Rusia) pada pertarungan mereka di T-Mobile Arena, Las Vegas, Sabtu 7 Mei mendatang, maka promotor Eddie Hearn bersama DAZN akan segera mewujudkan Golovkin-Canelo III.
Bila semua sesuai skenario, maka Golovkin-Canelo III akan bertanding di kelas menengah super 76.204 kilogram atau mungkin di kelas berat ringan 79.379 kilogram.
Sekarang Tripel G adalah juara dunia IBO, IBF, WBA Super kelas menengah 72.575 kilogram.
Sangat sulit bagi Canelo turun ke kelas menengah.
TENTANG TRIPEL G
Nama: Gennadiy Gennadyevich Golovkin.
Nama ring: Gennadiy Golovkin.
Nama panggilan: GGG (Tripel G).
Kebangsaan: Kazakhstan.
Lahir: Karaganda , Kazakh SSR , Uni Soviet, 8 April 1982.
Usia: 40 tahun.
Tinggi: 178 sentimeter.
Jangkauan: 178 sentimeter.
Bertinju: Orthodox.
Gelar: Juara dunia IBF, IBO, WBA Super kelas menengah.
Rekor: Menang-kalah-draw 42-1-1 (37 dengan KO).
Pertama naik ring: Dusseldorf, Jerman, 6 Mei 2006, menang KO hanya dalam tempo 88 detik atas Gabor Balogh (Jerman).
Terakhir naik ring: Saitama Super Arena, Saitama, Jepang, menang TKO ronde 9 atas Ryorto Murata (Jepang).
Rencana tanding: Belum ada.
Prestasi amatir antara lain:
Budapest, 2000, medali emas kelas welter ringan kejuaraan dunia yunior.
Busan, 2002, medali emas kelas menengah ringan Asian Games.
Bangkok, 2003, medali emas kelas menengah kejuaraan dunia.
2004, Puerto Princesa, medali emas kelas menengah kejuaraan Asia.
2004, Athena, medali emas kelas menengah olimpiade.
2005, Moscow, medali emas kelas menengah kejuaraan dunia.
Finon Manullang
Menulis dari Desa Tridaya, Jawa Barat
[youtube-feed]