Rondeaktual.com
Jangan pernah pandang enteng lawan. Sudah terbukti berkali-kali dengan satu pukulan bisa merubah segalanya.
Underdog yang tidak diunggulkan seperti Dillian Whyte (Inggris) bukan tidak mungkin menjatuhkan favorit Tyson Fury (Inggris).
Fury dan Whyte akan melakukan perang baku tumbuk kejuaraan dunia tinju kelas berat WBC 12 ronde di arena klasik Wembley Stadium, London, Inggris, Sabtu malam, 23 April 2022, atau Minggu subuh WIB.
Berikut prediksi dari empat mantan petinju top Indonesia, mulai dari Monod di Singosari, Hengky Tobias di Kalimantan Utara, Falazona Fidal, dan Soleh Sundava di Bandung.
MONOD, 65 tahun, mantan raja kelas bulu yunior, sekarang domisili Singosari, bekerja sebagai pengawas pompa bensi di Malang, Jawa Timur.
“Saya menjagokan Tyson Fury, entah orang lain. Dia tinggi besar dan sudah teruji memiliki kekuatan mental yang luar biasa. Bisa bangkit dan kejatuhan yang parah (ketika menghadapi Deonday Wilder yang pertama dari tiga kali pertemuan), itu sesuatu hebat.”
HENGKY TOBIAS, mantan juara amatir dan profesional, domilisi Kalimantan Utara.
“Pertarungan ini tidak akan berlangsung lama. Paling sampai enam ronde sudah bubar. Saya pribadi tetap menjagokan Fury. Alasan saya, karena Fury lebih pengalaman, jangkauan lebih panjang, bodi lebih besar, main pinggang bagus, mental sudah terasah. Kelemahan Fury terlalu pd, itu yang bisa membuat dia jatuh. Whyte sering terbuka dan gampang dibaca dan dia berhadapan dengan petinju cerdas yang memiliki mental baja.”
FALAZONA FIDAL, mantan raja kelas terbang ringan atau sama dengan kelas terbang yunior, satu-satunya yang pernah memukul TKO petinju terbaik Indonesia Nico Thomas. Sekarang menjadi agen tinju internasional dan pelatih member.
“Ini pertandingan pilihan. Whyte tidak terlalu istimewa tapi tetap berbahaya bila Fury sampai anggap remeh. Whyte memiliki power yang bisa diandalkan tetapi pilihan saya tetap Fury menang, karena dia pintar. Pandai menempatkan pukulan dari segala arah. Body moving juga di atas rata-rata kelas berat yang ada. Fury bisa menang mutlak.
SOLEH SUNDAVA, mantan juara PABA, domisili Bandung, Jawa Barat.
“Menurut saya, 60% untuk Fury dan 40% untuk Whyte. Itu karena Fury pernah sampai dua kali menghentikan langkah Deontay Wilder, salah satu juara kelas berat terbaik. Sementara, Whyte, saya kira mentalnya kurang bagus tetapi mempunyai tangan yang cepat. Fury memiliki pukulan lurus dan uppercut-nya mungkin akan merepotkan Whyte. Saya perkirakan pertarungan akan habis di bawah ronde 10 untuk kemenangan Fury.”
TENTANG FURY
Nama: Tyson Luke Fury.
Nama ring: Tyson Fury.
Julukan: The Gypsy King.
Kebangsaan: Inggris.
Lahir: 12 Agustus 1988.
Usia: 33 tahun.
Status: Juara WBC kelas berat.
Tinggi: 206 sentimeter.
Jangkauan: 216 sentimeter.
Bertinju: Orthodox.
Rekor: Menang-kalah-draw 31-0-1 (22 dengan KO).
TENTANG WHYTE
Nama: Dillian Whyte.
Julukan: The Body Snatcher.
Kebangsaan: Inggris.
Lahir: Port Antonio, Portland, Jamaica, 11 April 1988.
Usia: 34 tahun.
Status: Penantang wajib.
Tinggi: 193 sentimeter.
Jangkauan: 198 sentimeter.
Bertinju: Orthodox.
Rekor: Menang-kalah 28-2 (19 dengan KO).
(finon manullang / boxingscene.com / foto: mikey williams/top rank/getty images)
[youtube-feed]