Rondeaktual.com
Setidaknya 15 mantan petinju menyatakan siap mengikuti pelajaran wasit/hakim yang akan diselenggarakan oleh Keluarga Besar Tinju Indonesia (KBTI).
KBTI –dari kita untuk kita kalau bukan dari kita dari siapa lagi—akan memberikan pelajaran wasi/hakim secara teori dan praktik selama enam bulan.
Berikut 15 mantan petinju yang mendukung program mulia KBTI untuk mengikuti pelajaran wasit/hakim.
1. Thompson Tasly, mantan juara Indonesia dua kelas, welter dan menengah yunior.
2. Kris Wuritimur, mantan juara Indonesia kelas bulu yunior.
3. John Manusiwa, mantan juara Indonesia kelas bantam.
4. Seto.
5. Hasan Boga, mantan juara Indonesia kelas ringan.
6. Robert Pandiangan, mantan peringkat kelas terbang.
7. Pice Namang, mantan peringkat kelas terbang mini.
8. Ippo Gala, mantan juara Indonesia kelas terbang.
9. Jack Medison, mantan peringkat kelas terbang sampai kelas bulu.
10. Daud Sanusi, mantan pringkat kelas terbang ringan, kelas terbang, kelas bantam yunior.
11. Hanny Manangsang, kelas ringan dan kelas welter yunior.
12. Dony Dongot, mantan peringkat kelas bantam yunior.
13. Nico Toriri, mantan raja kelas menengah juara Indonesia dan juara PABA.
14. Hasir Pujono, mantan juara Indonesia dua kelas, welter dan menengah yunior.
15. Yopy Benu, mantan juara Indonesia kelas terbang.
Keinginan untuk mencetak wasit/hakim baru terdorong karena banyaknya badan tinju di Indonesia.
Seperti diberitakan Rondeaktual.com, Indonesia sudah tidak memiliki juara dunia dan tidak ada bintang dan jarang mengadakan pertadingan, sekarang malah memiliki enam badan tinju.
1. Komisi Tinju Indonesia (KTI), tertua.
2. Asosiasi Tinju Indonesia (ATI).
3. Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTPI).
4. Federasi Tinju Indonesia (FTI).
5. Federasi Tinju Profesional Indonesia (FTPI).
6. Dewan Tinju Indonesia (DTI), termuda lahir 21 April 2022.
Keenam badan tinju memiliki ofisial ring terbatas, seperti wasit/hakim, pencatat waktu, dan pemukul gong. Banyak mantan petinju yang sudah berulangkali menjalankan tugas wasit/hakim sengaja dikarungi hanya karena bukan sarjana. Sehingga muncul gagasan merekrut calon wasit/hakim S1 dan S2 tanpa pernah menjadi petinju.
KBTI mencoba menjembatani kurangnya wasit/hakim, yang akan membuka pelajaran wasit/hakim di Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu, 7 Mei 2022.
Bagi peserta yang qualified akan dipromosikan ke badan tinju untuk menjalani tes atau penataran wasit/hakim. Kelak mereka para mantan petinju akan menjadi bagian dari ofisial ring.
“Kami dari KBTI akan membantu untuk menghasilkan wasit/hakim,” kata Ketua Umum KBTI, Pieter Tobias Pattiasina dalam buka bersama (bukber) di Sekretariat KBTI, Jalan Pahlawan Revolusi, Klender, Jakarta Timur, Minggu, 24 April 2022.
Komisi Tinju Indonesia (KTI) terakhir mengadakan penataran wasit/hakim pada tahun 2017 di Cilandak, Jakarta.
Lima peserta yang dinyatakan lulus tidak pernah mendapat kesempatan untuk tugas wasit/hakim. Siasa-sia. Habis waktu habis uang. Hasil penataran tidak qualified karena sengaja dididik hanya dalam dua hari. (finon / foto: istimewa)
[youtube-feed]