Rondeaktual.com
Petinju kelas ringan Indonesia asal Lewi, Hebi Marapu, 33 tahun, mulai naik daun lagi. Sempat redup, Hebi membuat kejutan besar menang KO ronde kedua atas Nicola Cipolletta (Italia) di Swiss, beberapa waktu yang lalu.
Usai menang KO ronde kedua dalam pertarungan di Swiss, Hebi Marapu langsung disiapkan oleh XBC Sportech untuk kembali ke jalur juara lewat jalur badan tinju dunia WBC. Hebi sekarang mencatat rekor menang-kalah 16-1 (12 dengan KO).
CEO XBC Sportech Dr. (H.C.) Urgyen Rinchen Sim mengatakan pihaknya sudah menyiapkan peta jalan untuk Yanssen, panggilan akrab Hebi Marapu, agar bisa kembali menyandang sabuk juara.
“Pastinya kami gembira dengan kemenangan Hebi di Swiss karena hal itu menunjukkan bahwa dia seorang petinju yang memiliki skill dan mental juara. Kami telah merancang roadmap karir dengan target Hebi sudah bisa memiliki sabuk juara internasional sebelum tahun 2022 berakhir,” ujar Urgyen Rinchen Sim, Rabu, 27 April 2022.
Hebi saat ini bernaung di bawah manajemen XBC Sportech, sebuahperusahaan rintisan dan ventures antara Indonesia dan Thailand, di bidang manajemen dan teknologi olahraga yang fokus pada manajemen atlet, konsultan pertandingan, akademi olahraga, dan Sports Metaverse. Di bawah naungan XBC Sportech juga terdapat XBC Boxing Camp dan Golden Camp MuayThai.
Selain Hebi, XBC Sportech juga menaungi petinju Jon Jon Jet dan atlet MuayThai Dwi “The Bone Crusher” Sukarno, serta atlet mancanegara dari Singapura, Thailand, Kuba, Republik Dominika, dan Swiss.
Jon Jon Jet juga ditargetkan untuk bisa merebut sabuk juara internasional, sementara Dwi akan berkompetisi dalam Liga MuayThai World Series di Thailand, yang berlangsung di Rajadamnern Stadium, gedung olahraga khusus MuayThai terbesar di dunia.
Urgyen Rinchen Sim mengatakan manajemen atlet merupakan salah satu hal krusial jika ingin mengembangkan olahraga menjadi sebuah industri berskala besar, dan XBC Sportech ingin melihat olahraga pertarungan di Tanah Air, seperti tinju professional, menjadi sebuah industri yang membawa kesejahteraan bagi para pelakunya.
“Salah satu fokus utama kami adalah manajemen atlet karena salah satunya kami ingin memberikan dampak sosial terhadap dunia olahraga. Dengan manajemen yang baik, seorang atlet dapat hidup dari olahraga dan memiliki masa depan yang terjamin. Jika hal ini tercapai, olahraga bisa membawa kesejahteraan bagi pelakunya,” katanya.
XBC Sportech juga telah menjalin kemitraan strategis dengan promotor boxing internasional, seperti Swiss Pro Boxing GMBH dari Swiss dan Global Sport Ventures (GSV) dari Thailand. Hasil dari kemitraan dengan Swiss Pro Boxing adalah co-management petinju asal Dominika & Swiss, Angelo Pena, serta Cristhian “Son of Cuba” Martinez dari Kuba, yang akan disusul talenta-talenta olahraga Indonesia dan International ke lain. Khusus untuk MuayThai, XBC Sportech juga telah menjalin kemitraan strategis the RBG Promotions yang didirikan oleh Rudy “Golden Boy” Agustian, seorang mantan juara nasional MuayThai, mantan juara ONE Pride MMA, dan petarung ONE Championship. (wimbo satwiko / foto: istimewa)
[youtube-feed]