Rondeaktual.com
Setiap petinju Indonesia yang akan bertanding di Holywings Club Jakarta bersama promotor Armin Tan, maka dia harus menjalani pemeriksaan MRI.
Pemeriksaan MRI dapat membantu identifikasi penyakit, termasuk sistem saraf.
Seluruh biaya yang ditimbulkan akibat pemerikaan MRI, menjadi tanggung jawab promotor.
“Sebetulnya ini tanggung jawab manajer, bukan urusan saya,” kata Armin Tan, beberapa hari yang lalu.
Banyak petinju Indonesia yang sengaja menolak MRI, baik ST Scan maupun Hepatitis. Alasan para manajer tinju karena biaya cukup tinggi. Petinju hanya menjalani pemeriksaan kesehatan secara umum sehari menjelang pertandingan, tanpa harus mengeluarkan uang.
Untuk sekali periksa, menurut Armin Tan, di atas satu juta, tergantung rumah sakit. MRI dilakukan setiap enam bulan.
Armin Tan menjelaskan sudah melakukan kerja dengan sebuah rumah sakit swasta. Standard tinggi perlu dilakukan untuk menghindari kemungkinan terulangnya tragedi kematian petinju di atas ring.
“Saya kira ini yang pertama, ada promotor yang melakukannya. Saya berharap diikuti juga oleh promotor yang lain.”
Petinju yang akan bertanding di Holywings Jakarta, Minggu, 12 Juni 2022, sudah menjalani pemeriksaan MRI di sebuah rumah sakit swasta di daerah Sunter, Jakarta Utara.
Pertandingan 12 Juni mendatang menampilkan main event petinju Indonesia melawan petinju India. Setidaknya ada enam partai sesama artis dan pertandingan mixed martial arts. (finon)