Rondeaktual.com
Dari enam petinju Indonesia yang bertanding di SEA Games XXXI/2021 (tunda setahun menjadi 2022) Hanoi, Vietnam, menghasilkan satu medali emas, tiga medali perak, dan satu medali perunggu. Kornelis Kwangu Langu, yang harus naik kelas terbang, satu-satunya gagal merebut medali.
6 PETINJU
1. Kornelis Kwangu Langu (Bali), kelas terbang 52 kilogam, gagal medali.
2. Farrand Pependang (Sulawesi Utara), merebut medali perak kelas welter ringan 63 kilogram.
3. Sarohatua Lumbantobing (Sumatera Utara), merebut medali perak kelas welter 69 kilogram.
4. Maikhel Muskita (Jawa Barat), merebut medali emas kelas berat ringan 81 kilogram.
5. Novita Sinadia (DKI Jakarta), merebut medali perunggu kelas terbang 51 kilogram putri.
6. Huswatun Hasanah (Kalimantan Timur), medali perak kelas ringan 60 kilogram putri.
“Dengan hasil satu emas, tiga perak, satu perunggu, target kita ke Menpora tercapai,” kata Ketua Umum PP Pertina, Komaruddin Simanjuntak, saat dihubungi setelah berakhirnya seluruh pertandingan tinju SEA Games XXXI di Hanoi, Minggu malam, 22 Meu 2022.
“Target kita ke Menpora satu medali emas. Ternyata, selain medali emas dari tangan Maikhel Muskita, kita mendapat tiga medali perak dan satu medali perunggu. Artinya, hampir 92 persen mendapat medali dan itu sudah melebih target. Dengan dana lima puluh persen yang disetujui pemerintah, kita bisa empat petinju masuk final. Kalau seratus persen, mungkin empat medali emas. Tetapi, kami tetap terima kasih kepada pemerintah. Selama ini Pertina dianggap sudah hilang. Sekarang kita mulai dilihat,” kata Komaruddin Simanjuntak.
Tentang pelatih, menurut Ketua Umum PP Pertina, menilai cukup bagus kerjanya. “Sebab apa yang kita targetkan tercapai. Secara taktik dan strategi dari pelatih (Darman Hutauruk dan Kurdiyono) sudah masuk dan sudah sesuai dengan program.”
Hasil SEA Games Hanoi dipandang oleh insan tinju amatir sebagai langkah maju di era Pertina sekarang. Tinggal ke depan memperbanyak kompetisi. (finon / foto: istimewa)