Rondeaktual.com
Penggemar tinju sedang menunggu pertarungan jilid dua antara bintang tinju Jepang, Naoya Inoue melawan veteran Filipina, Nonito Donaire. Inoue sekarang berumur 29 tahun dan Donaire 39 tahun.
Pertarungan akan berlangsung dalam unifikasi gelar WBA, IBF, WBC kelas bantam 12 ronde di Super Arena, Saitama, Jepang, Selasa, 7 Juni 2022.
Ini sebenarnya cukup beresiko bagi keduanya. Prediksi dari banyak praktisi tinju juga akan bisa benar-benar meleset dan hasilnya bisa sama sekali tak terduga. Baik bagi yang menjagokan Inoue maupun bagi yang menjagokan Donaire. Dalam pertarungan mereka kali ini ada dua sisi yang saling bertolak belakang.
Pertama; dari sisi pendukung Donaire. Prediksi dari praktisi tinju terutama di Filipina, pada jilid dua ini Donaire diramalkan akan menjadi pemenang. Wajar saja mereka berpendapat demikian, karena pada pertarungan pertama mereka, Inoue cukup kerepotan dengan perlawanan keras dari Donaire dan itu sempat membuat tim Inoue kalang kabut. Meski Inoue tetap menjadi pemenang namun mereka sama sekali tidak menyangka bahwa Donaire akan mampu memberikan perlawanan seketat itu.
Sebagian besar praktisi tinju Filipina menyimpulkan, Donaire akan mengalahkan Inoue. Apalagi persiapan Donaire dipastikan jauh lebih baik.
Kedua: dari sisi pendukung Inoue (termasuk saya). mereka berpendapat bahwa Donaire kali ini tidak akan mampu bertahan hingga ronde terakhir karena Inoue pernah bertarung dengannya dan tentunya sudah tahu beberapa kelemahan yang ada pada diri Donaire. Apalagi pada pertarungan pertama Donaire sempat berlutut di kanvas setelah menerima sebuah body shot tepat dan tajam yang menusuk rusuk kanannya. Kali ini pasti Inoue akan kembali mengincar body shot dan akan memenangkan pertarungan jilid dua dengan KO atau TKO.
Namun prediksi-prediksi di atas bisa saja akan meleset jauh dari perkiraan. Bisa saja Donaire benar-benar kalah KO atau TKO, atau Inoue yang terkapar lebih dulu.
Dua kemungkinan itu bisa saja terjadi, karena keduanya memiliki power pukulan yang sama fantastis. Sedikit salah langkah akibatnya bisa fatal.
Ada yang perlu digaris bawahi untuk Donaire kali ini. Donaire yang sekarang adalah Donaire yang “lahir kembali”. Biasanya petinju yang sudah pernah berada dalam kondisi terpuruk, ketika mendapatkan kesempatan kedua dia akan menjadi jauh lebih kuat.
Mau bukti? Banyak.
Anda ingat Evander Holyfield? Ingat bagaimana dia saat berada pada masa kritis karirnya? Dia divonis memiliki penyakit jantung, dan mengalami kekalahan demi kekalahan. Hingga akhirnya dia mendapat kesempatan kedua setelah mengalahkan Mike Tyson pada clash pertama. Setelah mengalahkan Tyson, kondisi dan karirnya semakin menggila. Dia bahkan mampu menumbangkan Michael Moorer di ronde ke-8 setelah membuat Moorer jatuh bangun berkali-kali. Padahal sebelumnya Moorer pernah mengalahkannya. Selanjutnya sempat bertarung imbang melawan Lennox Lewis di mana kala itu Lewis juga berada di puncak karirnya. Holyfield saat itu terlihat jauh lebih kuat dibanding sebelumnya.
Lalu ada Tyson Fury. Ingat bagaimana Fury sudah tidak dilirik oleh siapapun karena kehidupan di luar ringnya yang kacau. Menjadi pecandu alkohol dan narkoba hingga karir tinjunya sempat berantakan. Namun ketika dia memutuskan kembali bertarung pada tahun 2018 sejak penampilan terakhirnya di tahun 2015, dia terlihat semakin matang dan mampu membantai lawan sehingga menjadi tak terkalahkan sampai sekarang. Bahkan pertarungan ketiganya melawan Deontay Wilder menjadi salah satu pertarungan paling panas dalam sejarah kelas berat.
Lalu sekarang Donaire, beberapa tahun yang lalu dia sempat terpuruk dan tampak “tua” dalam beberapa pertarungan. Dia kalah dari Guillermo Rigondeaux, TKO dari Nicholas Walters, kalah lagi dari Jessie Magdaleno, kalah lagi melawan Carl Frampton, dan terakhir kalah dari Inoue.
Memang penampilan Donaire masih terlihat bagus, tapi sepertinya dia sudah tidak mampu lagi bersaing di level A, dia hanya mampu menang melawan petinju-petinju di level B. Namun semuanya berubah setelah dia merebut kembali gelar juara dunia WBC kelas bantam dari tangan Nordine Oubaali (Prancis) dan kemudian menang KO dari rekan senegaranya, Reymart Gaballo. Donaire lahir kembali dengan semangat dan kekuatan yang lebih menyeramkan.
Jadi jangan sekali-kali meremehkan petinju yang lahir kembali setelah mengalami keterpurukan, bisa jadi dia sekarang adalah seekor singa lapar yang akan melahap siapa saja yang menghalangi jalannya.
Meski ada tanda bahaya, Inoue diperkirakan akan kembali mengalahkan Donaire. Sang Monster dari Jepang ini adalah superstar, naluri membunuhnya tinggi. Dia sedang berada di masa jayanya.
Aryo Shulkan
Menulis dari Semarang, Jawa Tengah
[youtube-feed]