Rondeaktual.com
Tidak disangka-sangka, tiga petinju yang pernah bertanding di Pekan Olahraga Nasional (PON) berbeda –La Paene Masara, Kom Pol Akasa Rambing, Vinky Montolalu—bertemu di tengah pelaksaan penimbangan petinju di halaman Plaza Tenggara, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat, 24 Juni 2022.
La Paene mengurus petinjunya yang akan tampil di Piala Kapolda Metro Jaya, Kom Pol Akasa datang sebagai Ketua Panitia, dan Vinky di sana sebagai salah satu panitia bidang atlet.
Ketiganya bertemu jelang acara penimbangan ditutup. Sama-sama sudah lama tidak saling berjumpa. La Paene tertua, disusul Akasa, dan Vinky.
Di masa karir tinjunya, La Paene adalah pemegang medali perak kelas terbang ringan PON XIV/1996 Jakarta.
“Saya perak, setelah dalam final kalah melawan Hermensen Ballo,” kata La Paene, yang mencetak rekor dua kali tampil di olimpiade (Olimpiade Atlanta dan Olimpiade Sydney).
Meski dua kali ikut olimpiade, La Paene tidak pernah merebut gelar juara ketika ia memutuskan memilih tinju pro sebagai karir terakhirnya. La Paene kalah kejuaraan Indonesia kelas terbang ringan dan akhirnya menyadari bahwa tinju pro bukan tempat yang pas bagi dirinya.
Akasa adalah pemegang medali perunggu kelas ringan PON XVII/2008 Kalimantan Timur.
“Saya memilih mundur di semifinal. Seharusnya bertanding untuk merebut tiket final melawan Anto Siringo-ringo dari Jambi,” kata Akasa Rambing. “Saya harus tinggalkan PON, karena di hari yang sama saya diterima Akpol.”
Vinky adalah pemegang medali emas kelas welter yunior PON XVIII/2012 Riau, yang dalam final mengalahkan Afdan Bachtila Siregar (Aceh). Vinky juga pemegang medali perak PON XIX/2016 Jawa Barat. PON Papua 2020, Vinky gagal medali.
“Saya lebih yunior dari Mas Akasa,” Vinky menjelaskan.
Setelah bertemu dan foto bersama, La Paene dan Vinky meninggalkan Gelora Bung Karno menuju Hotel Atlet Century Park Senayan. Akasa masih di lapangan dan bertemu dengan panitia tinju amatir Hari Bhayangkara Piala Kapolda Metro Jaya. (finon)