Rondeaktual.com
Tahun ini merupakan tahun yang sangat spesial bagi Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina). Tiga Kejuaraan Nasional (Kejurnas) akan berlangsung di dua ring secara bersamaan di GOR Mini, Medan, Sumatera Utara, Agustus 2022.
Ketua Pengprov Pertina Sumatera Utara, Sabam Manalu menjelaskan, siap menjadi tuan rumah yang baik.
Untuk menghadapi tiga Kejurnas sekaligus (Junior putra dan putri, Youth putra dan putri, Elite putra dan putri), Pertina DKI Jakarta sudah mempersiapkan petinju terbaiknya. Tim DKI akan ditangani empat pelatih:
1. Husni Ray, peraih merebut medali emas kelas pin 45 kilogram Piala Presiden RI.
Di ring profesional, Husni Ray tercatat sebagai salah satu juara Indonesia kelas terbang mini 47.627 kilogram paling banyak mempertahankan gelar juaranya. Husni juga termasuk pemegang rekor bayaran termahal untuk partai kejuaraan Indonesia.
Husni terakhir terikat kontrak mendadak mendampingi pelatih Rivo Rengkung untuk membawa tim PON Jawa Tengah ke Papua. Kedua pelatih berhasil membuat sejarah merebut medali emas kelas berat melalui tangan Willis Riripoy. Dalam final yang menegangkan, Willis mengalahkan petinju tuan rumah Erico Amanupunjo.
2. Hugo Gosseling, seorang penyanyi dan pencipta lagu, sampai sekarang. Hugo mantan petinju pelatnas masa lalu, memiliki karir kepelatihan cukup panjang.
Tidak hanya untuk amatir, Hugo juga menangani tinju pro dan salah satu yang lahir sebagai juara Indonesia kelas bantam adalah Yohannis Matahelemual.
Hugo bersama David Kasidi Nasution dan Fadli Siregar, sukses mendulang dua medali emas PON Papua melalui Matius Mandiangan kelas ringan 60 kilogram dan Novita Sinadia kelas 54 kilogram putri.
Dua medali emas dari cabor tinju merupakan prestasi.
3. David Kasidi Nasution, adalah seorang mantan petinju amatir Sumatera Utara. David “Siantar Man” dikenal menjadi Bayu Anggora, ketika ia memutuskan datang ke Jakarta untuk menjadi petinju pro.
Bayu bertanding di kelas terbang mini dan tidak pernah menjadi juara karena lawannya Niazy Almi dari Medan melanggar perjanjian kontrak pertandingan (over weight saat penimbangan). Meski Bayu memukul knockout Niazy Almi, namun badan tinjunya bodoh dan tidak mengakui pertandingan Bayu-Niazy sebagai kejuaraan Indonesia kelas terbang mini.
4. Erwin Tobing, nama yang sudah tidak asing lagi. Erwin Tobing murni berasal dan dibesarkan oleh tinju amatir.
Melalui sasana Sarinah awal tahun 80-an dan sampai sekarang, Erwin tetap di sekitar tinju. Erwin (abang kandung mendiang Mika Tobing) sekarang pelatih di Bima Sarinah Tanah Abang.
Erwin adalah pemegang medali perak kelas welter PON 1985.
Menurut keterangan dari pelatih Husni Ray, Pertina DKI sudah siapkan petinju terbaiknya.
“Tim DKI sudah tersusun,” kata pelatih Husni Ray, yang setiap hari tinggal di asrama tinju HS Boxing Camp Ciseeng, Bogor, Jawa Barat, dan setiap akhir pekan pulang ke rumah di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. “Nama atlet junior, youth, dan elite sudah kita kirim. Senior DKI ada Matius (Mandiangan), Aldoms (Suguro), Novita (Sinadia). Sementara, semua atlet junior dan youth dari PPOP Ragunan diberangkatkan. Kejurnas Medan menjadi pertarungan yang bergengsi,” imbuh Husni Ray. Nama Ray diambil dari nama juara dunia yang hebat Sugar Ray Leonard. (finon manullang)