Rondeaktual.com
Kejuaraan Nasional (Kejurnas) tinju amatir di Sumatera Utara (Sumut), tinggal enam hari lagi. Kejurnas berlaku untuk pertandingan kategori muda (junior) putra dan putri, remaja (youth) putra dan putri, dan dewasa (elite) putra dan putri.
Kejurnas dipusatkan di Gedung Olah Raga Mini Dinas Pemuda Dan Olah Raga, yang terletak di Jalan Williem Iskandar, Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, berlangsung 5 hingga 11 Agustus 2022.
Kejurnas Sumut 2022 merupakan Kejurnas terbesar, yang menandingkan tiga Kejurnas sekaligus; Kejurnas Junior, Kejurnas Youth, dan Kejurnas Elite.
“Menurut jadwal yang sudah kami pegang, tim tinju DKI akan menuju Kualanamu pada Kamis pagi, 4 Agustus 2022,” kata manajer DKI, H. Robert Firdaus. “DKI kuat menghadapi Kejurnas Sumut. Ada dua belas petinju (satu youth dan sebelas elite) yang akan berangkat, bersama tiga pelatih dan tiga ofisial,” ujar mantan petinju itu.
Pelatih DKI terdiri dari Husni, Bayu Anggoro, dan Erwin Tobing. Sementara, Hugo Gosseling yang semula direncanakan ikut mendampingi atlet, berhalangan karena dirawat di rumah sakit.
Hugo (bersama Bayu Anggoro dan Fadly Siregar) tercatat sebagai pelatih yang sukses mengantar dua petinju DKI merebut medali emas PON Papua melalui Novita Sinadia kelas bantam putri dan Matius Mandiangan kelas ringan putra.
Menurut sang manajer, DKI mengandalkan Novita Sinadia dan beberapa petinju yang sedang naik daun.
Matius Mandiangan yang diharapkan bisa tampil di kelas welter yunior, ternyata absen karena masalah berat badan.
Menurut pelatih Bayu Anggoro, Matius tetap ikut ke Medan bukan sebagai atlet melainkan sebagai asisten pelatih. Tiket sudah dibeli dan hangus bila tidak dipergunakan.
Petinju tangguh lainnya dan pemegang medali perak kelas terbang PON Papua, Aldoms Sugoro juga tidak masuk dalam tim DKI menuju Kejurnas Sumut 2022. Aldoms tidak siap.
Pelatih Bayu Anggoro, mantan petinju profesional Amphibi Boxing Camp, menjelaskan bahwa Novita Sinadia tidak bertanding untuk kelas bantam 54 kilogram seperti pada PON Papua, melainkan turun 4 kilogram, yaitu kelas terbang ringan 50 kilogram.
Di bagian putra masih ada Asriudin Tapalaola, Gadfry Masoara, Fido Masoara, Melvin Kanalung, dan masih banyak termasuk kehadiran pendatang baru kelas berat Sabdayagra Ahessa.
“Semua atlet DKI berpeluang untuk merebut medali,” kata H. Robert Firdaus, pendiri dan pemilik sasana Bima Sarinah, Tanah Abang. “Kita berharap tetap semangat. Tampil maksimal untuk menghasilkan yang terbaik. Kalau ditanya target, kita non target.” (finon manullang)
TIM DKI
1. Azzahra Qurrota (youth), kelas minimum 48 kilogram putri.
2. Novita Sinadia, kelas terbang ringan 50 kilogram putri.
3. Sindy M Zein, kelas bantam 54 kilogram putri.
4. Ratna Saridevi, kelas bulu 57 kilogram putri.
5. Hadis, kelas minimum 48 kilogram putra.
6. Asriudin Tapalaola, kelas bantam 54 kilogram putra.
7. Gil Mandagie, kelas bulu 57 kilogram putra.
8. Fido Masoara, kelas ringan 60 kilogram putra.
9. Gadfry Masoara, kelas welter ringan 63,5 kilogram putra.
10. Ali Aidar, kelas welter 67 kilogram putra.
11. Melvin Kanalung, kelas menengah ringan 71 kilogram putra.
12. Sabdayagra Ahessa, kelas berat 92 kilogram putra.
13. Husni, pelatih.
14. Bayu Anggoro, pelatih.
15. Erwin Tobing, pelatih.
16. Matius Mandiangan, asisten pelatih.
17. H. Robert Firdaus, manajer.
18. Dewi Eliana, manajer.
19. Enrico Bahar, ofisial.